Sandara park
Mommy yang satu ini adalah wanita karier. Kalau ia mau ia bisa saja berhenti bekerja karena anak pertamanya juga bekerja sebagai dokter. Bukan ia yang mau bercerai dengan suaminya, namun takdir tidak memihak mereka
Park seokjin
Ia anak tertua. Ia bekerja sebagai dokter ahli saraf di rumah sakit terkenal di kotanya. Walaupun seorang dokter, imej seokjin di mata adik dan ibunya adalah anak atau kakak penghibur keluarga.
Park jisoo
Anak kedua dari mommy dara ini duduk di bangku kuliah semester tiga jurusan sastra. Kalau dibilang manja, iya, jisoo ini bahkan lebih manja dari adiknya yang hanya beda dua tahun.
Park gyuri
Anak terakhir dari mommy sandara ini baru masuk tahun pertama kuliah jurusan sastra sama seperti kakak keduanya. Walaupun anak terakhir, gyuri lebih sering ngalah sama kakak keduanya. Dan ia paling kesel kalau dibilang chubby.
👩👨👧👧
Pagi ini jisoo sama gyuri udah ribut aja. Biasanya ada seokjin yang ngelerai, tapi sekarang seokjin lagi ada shift malam dan pulangnya siang nanti.
"ITU KAN PUNYA KAKAK"
"TAPI GYURI KEMARIN UDAH BILANG PINJEM"
"NGGA BOLEEHHH"
"PINJEM SEHARI DOANG KAKK"Sandara yang mendengarnya segera menuju lantai atas.
"Ada apa sih ribut-ribut?" tanya sandara
"Kak jisoo ngga mau kasih pinjem cardigannya, padahal semalem gyuri udah bilang pinjem" jelas gyuri
"Tapi kan ini punya aku, jadi terserah aku" jisoo tak mau kalah
"Jisoo, apa salahnya sih pinjemin doang" ujar sandara
"Ngga mau, jisoo juga mau pake ma"
"Tapi kan aku udah bilang pinjem semalam"
"Yaudah, jisoo pakai cardigan yang lain ngga ada?"
"Ngga mau, maunya yang ini"
Sandara udah pusing sama sifat keras kepala anaknya yang kedua ini. Selalu aja ngga pernah ngalah, walaupun dia lebih tua dari gyuri.
"Jisoo, kamu tuh kakak"
"Tapi kan ini punya aku"
"Kemaren kan kakak kan udah pake"
"Jisoo, kalau mau pake cardigan mama aja"
"Yaudah tuh" ucap jisoo sambil melempar cardigannya dan meninggalkan kamarnya.
Kapan mereka bisa akur ya. Batin sandara.
👩👨👧👧
Hari ini di rumah sakit ngga ada yang terlalu fatal. Hanya ada para pasien stroke yang control, karena bosan, seokjin menelfon ibunya.
"Halo ma"
"Iya"
"Mama udah berangkat?"
"Iya"Samar-samar seokjin mendengar suara ribut di speaker handphonenya.
"Jisoo sama gyuri ribut lagi?"
"Ya biasalah, tadi masalah cardigan, sekarang masalah radio"
"Coba aku mau ngomong"
Sandara menyalakan mode speaker, agar jisoo dan gyuri bisa mendengarnya
"Jisoo, gyuri"
"APA?!""Bisa ngga, ngga ribut sehari aja?"
"ITU GYURI"
"KAK JISOO"
"GYURI"
"KAK JISOO""Udah udah, ngga abis abis kalo gini, jisoo, kamu kapan mau dewasa sih?"
"ITU GYURI NYA"
"Kamu nya aja yang ngga dewasa jisoo"Jisoo hanya memasang muka jutek walaupun seokjin tidak melihatnya
"Yaudah, segitu dulu, nanti kaka pulang jemput kalian, bye"
"Selamat kerjaaa" semangat sandara.Kalau jisoo sama gyuri ribut mereka ngga akan bertahan lama, paling sore juga udah baikan. Ya, mereka mau berantem sebesar apa pun mereka pasti baikan juga.
Seokjin itu tipe kakak yang kakakable. Sesibuk apapun dia, kalau ia bisa menjemput kedua adiknya itu, pasti ia jemput. Dan kalau ada hari libur, mereka pasti mengajaknya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A M I
FanfictionCerita kehidupan 6 single mommy dan anak-anak nya. ©neissiera, 2017