Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Gia yang kaget pun reflek mendorong orang itu sekencang mungkin yang ia bisa.
"Aduh Gia. Lo suka banget kayanya nyakitin gue" ucap Arga yang terjatuh karena dorongan yang kencang dari Gia.
Arga. Akhirnya.
"Yaampun kak Arga, ini beneran kak Arga?" Tanya Gia tak percaya.
"Iyaa ah, bangunin dulu dong" ucap Arga sambil mengulurkan tangannya.
Gia pun membalas uluran tangan Arga dan membantunya berdiri. "Kak Arga kemana aja? Kenapa baru keliatan? Katanya kakak sakit? Sakit apa kak? Lama banget tau nggak. Sekarang kak Arga udah sehat? Aku khawatir banget tau sama kakak" tanya Gia panjang lebar.
"Gue bingung jawab yang mana dulu. Kangen ya lo ditinggal dua minggu?" Goda Arga.
"Yee geer siapa juga yang kangen. Gue kan cuma nanya"
"Udahlah jujur aja. Sok malu malu gitu lo"
"Ih nyebelin" ucap Gia kesal dan memukul pelan lengan Arga.
"Dih pukul-pukul aja. Baru gue sehat"
"Maaf maaf, abisnya bikin khawatir aja. Giliran ketemu malah ngeledekin, kan kesel. Kak Arga sakit apasih emang? Sampe lama banget gamasuknya"
"Cyee khawatir" goda Arga lagi.
"Kan ngeselin" ucap Gia kesal. "Seriuus kak" ucap Gia lagi.
"Gue kena cacar makanya nggak masuk"
"Yakali sakit cacar doang dua minggu gamasuk"
"Cacar doang kata lo?"
"Yaiyalah. Lagian nih ya. Kalo kak Arga abis sakit cacar, mana coba buktinya? Biasanya kan ada bekas cacar"
"Yee cacar gue mah elit, nggak berbekas"
"Mana ada cacar kaya gitu"
"Ada"
"Gaada"
"Btw, lo ngapain disini? Nyabe? Yaampun anak perawan maianya ampe jam segini"
"Heh, sembarangan. Gua balik males karena ada urusan. Lah lo ngapain disini kak?"
"Jemput kesayangan"
"Siapa?"
"Lo lah. Siapa lagi"
Deg
"Kok bisa tau gue belum pulang, dan tau darimana gue ada disini?"
"Pake hati"
"Dih, garing, terus kenapa jemput gue?"
"Karena gue sayang sama lo. Belum cukup?"
"Mabok yaa"
"Yaudah yok balik. Nyokap lo nyariin nanti. Gabaik anak cewe pulang malem"
"Iyaa bawel"
Saat di perjalanan, masing-masing dari mereka hanya diam saja. Gia pun membuka suara.
"Kak Arga, serius nih ya gue nanya. Lo kenapa rela malem-malem gini jemput gue, dan lo tau darimana gue disana?" Tanya Gia.
"Gue kan udah bilang, karena gue sayang lo dan gue tau lo disana dari Bara.
"Kak, maaf banget sebelumnya. Gue emang masih bingung sama perasaan gue sendiri. Tapi ada baiknya kalo kakak nggak perlu terlalu perhatian ke gue. Gue gamau dikira cuma manfaatin kebaikan lo doang"
"Ngomong apa sih lo, gue ngelakuin semua ini karena emang ini yang gue pengen. Gue nggak memaksa lo buat bales perasaan gue. Dengan lo selalu ada deket gue, gue udah seneng Gi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Masa Lalu
Jugendliteratur"karena aku adalah rumah dengan pintu yang akan selalu terbuka untukmu yang ingin sekedar singgah atau tetap tinggal" "Aku ingin menjadi tempat tinggal ternyaman untukmu. Aku harap kamu betah."
