Hai Masa Lalu - 17

569 19 1
                                    

Hari ini Gia berangkat sekolah seperti biasanya. Ia diantar oleh Bara, kakaknya. Dan sekarang ini Gia tengah sibuk mengerjakan tugas yang lupa ia kerjakan. Alhasil dia keteteran menyalin jawaban tugas teman sebangkunya, Jenny.

"Aduh, gimana ini, bentar lagi masuk lagi, mana masih banyak" dumel Gia sambil mengerjakan tugasnya.

"Lagian lo bukannya ngerjain dirumah" ucap Jenny yang tengah berada disampingnya.

"Lagian lo kenapa nggak kasih tau gue sih jen kalo hari ini tuh ada pr"

"Ih lo malah nyalahin gue, salah lo sendiri lah, makanya jangan pacaran mulu ama kak Arga"

"Siapa juga yang pacaran ama kak Arga" bantah Gia.

"Lo lah"

"Iss orang gue nggak pacaran juga, udahlah, lo jangan ngajakin gue ngobrol ntar nggak selesai selesai nih"

"Lah lo yang ngajak gue ngomong, gimana sih" ucap Jenny yang kemudian memasang earphone di telinga nya.

Saat Gia tengah mengerjakan tugasnya, tiba-tiba Karel dan Galih datang dengan hebohnya. Gia pun menatap kedua temannya tajam.

"WOY, ANJIR ADA.." ucap Karel terpotong saat melihat Gilang masuk kedalam kelas dengan menggunakan pakaian seragam yang rapih, wajahnya pun tersenyum ramah ke semua penjuru kelas. Gia yang melihat itupun shok sehingga pulpen yang ia pegang terjatuh. Gilang sangat berbeda hari ini dibandingkan dengan Gilang yang kemarin kemarin.

"Ini serius? Gue salah liat ya" ucap Gia sambil melongo.

"Hai Gia, hai Gal, Rel" sapa Gilang yang sudah berada di depannya.

"Mabok lo?" Ucap Galih.

"Nggak tuh, gue seratus persen sadar, kenapa? Kaget gue gini?" Ucap Gilang.

"Aneh banget lo, nggak jelas" ucap Karel menatap Gilang bingung.

"Lo pada kenapa sih, udahlah santai aja gausah kaya abis liat setan gitu"

"Heh lo yang setan, pergi nggak lo dari badan Gilang. Jangan ganggu manusia woy, alam kita beda" ucap Karel.

"Apaansih lo, gajelas gue ini ya Gilang" ucap Gilang.

"Lah ngaku-ngaku lo, pergi nggak, gue yasinin lo kalo nggak pergi" ucap Karel.

"Ah maksud lah lo" ucap Gilang yang segera merangkul pundak Galih.

"Eh lo ngerasa merinding gitu nggak sih?" Tanya Karel.

Gia mengangguk pelan.

"Ah pada nggak jelas lo, gue sekarang mau jadi kaya dulu, sahabatan ama kalian, boleh kan?" Ucap Gilang to the point.

"Nggak" ucap Galih serius. Raut wajah Gilang berubah datar.

"Nggak kalo lo nggak nraktir kita hari ini penuh" ucap Galih sambil tersenyum.

Merekapun berhigfive ala laki-laki. Dan Gia pun tersenyum dan ikut bergabung didalamnya. Sedangkan di kelas itu, semua orang sedang melongo melihat kejadian yang seperti di sinetron itu.

"Gue kangen banget sama lo bos" ucap Karel sambil menepuk pundak Gilang.

"Kaya homoan lo berdua" ucap Galih menatap Gilang dan Karel jijik.

"Anjir, gue jadi takut gini ya deket-deket Karel" ucap Gilang memasang wajah ngerinya.

"Dedek selalu dibully disini" ucap Karel alay. Eh ngapain lo pada ngeliatin gue? Tau kok gue ganteng" sambung Karel ketika melihat teman-teman sekelasnya memperhatikan mereka.

Hai Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang