Hai masa lalu - 9

643 24 0
                                    

Hari ini Gia kembali masuk ke sekolah setelah beberapa hari ia tidak masuk dan tidak mengikuti mos  dikarenakan sakit. Gia sampai di kelas barunya yang masih terasa awkward, untungnya dia bertemu Jenny teman SMP-nya dulu, meskipun tidak terlalu dekat setidaknya ia mengenal perempuan itu. Gia pun memutuskan untuk duduk bersama Jenny. Sedangkan sahabatnya Karel dan Galih duduk sebangku tepat di belakang bangku Gia dan Jenny.

Gia pun mulai akrab dengan Jenny karena mereka mempunyai kesamaan. Sama-sama suka Drakor, dan sama-sama suka BTS, boyband asal Korea yang hitz banget ituloh. Ternyata Jenny ini fangirl abis, berbeda dengan Gia yang hanya sekedar suka saja.

"Sumpah ya Jungkook tuh ganteng banget. Baby face gitu mukanya. Suaranya apalagi. Duuh gue kalo inget suka pengen loncat-loncat" ucap Jenny antusias.

Gia terkekeh "Eh tapi V tuh lebih ganteng tau nggak. Mukanya tuh imut-imutt gemeesh. Apalagi pas dia main hwarang. Oh my god. Meleleh hati dedek"

"Lo tau Drakor yang hwarang?? Yaampun gue baper banget lo tau nggak pas adegan V mati? Yaampun disitu gue jerit-jerit ampe diomelin nyokap"

"Hahaa seriusan ampe segitunya?" Tanya Gia heran.

"Serius gue kalo udah berurusan sama segala tentang Korea bakalan lupa segalanya"

"Lebay amatt" ucap Karel nimbrung dari belakang yang membuat Gia dan Jenny memutar badannya ke belakang.

"Oppa oppa saranghaeee" ucap Galih sok menye-menye diikuti tawa Karel.

"Anjaass ulangin gal. Muka lo lucu banget" ucap Gia yang ikut tertawa.

"Emang galih lucu baru nyadar?" Ucap Galih sambil memegang pipinya.

"NAJIS" ucap Gia dan Karel bersamaan sambil memutar bola matanya malas. Jenny yang baru kenal Galih, Karel, dan Gia pun hanya tertawa melihat tingkah ketiganya itu.

Saat mereka sedang bercanda, tiba-tiba​ ada seseorang wanita berumur yang masih terlihat  d cantik masuk masuklam kelas. Dari gayanya sih sepertinya ia adalah seorang guru. Semua murid di kelas pun diam.

"Selamat pagi anak-anak. Kenalkan nama ibu Nita. Saya adalah wali kelas kalian, dan saya disini mengajarkan mata pelajaran IPS. Ada pertanyaan?" Tanya guru yang disapa Bu Nita itu.

Karel mengangkat tangan "Bu kok ibu cantik banget sih, boleh minta id linenya nggak?" Ucap Karel yang langsung mendapat sorakan dari teman sekelasnya. Bu Nita yang melihat kejadian ini pun hanya menggelengkan kepalanya. Ia sudah biasa mengatasi tingkah anak yang seperti Karel itu.

"Eh jangan pada salah paham dulu. Gue minta id Line kan buat nanya-nanya tentang sekolah. Bu Nita kan wali kelas kita. Gimana sih?" Bela Karel karena masih mendapat sorakan teman sekelasnya.

"Najis. Seorang Karel nanya-nanya tentang sekolahan. Kiamat kali" ledek Gia.

"Sudah-sudah, biar kita saling mengenal, ibu akan mengabsen kalian satu persatu" ucap Bu Nita.

Bu Nita pun mulai mengabsen nama murid-murid kelasnya. Tiba-tiba ​ada satu nama seseorang yang membuat Gia, Galih, dan Karel tergencang.

"Gilang Arkana Putra" ucap Bu Nita.

Gia menyerngitkan alisnya kaget. Ia pun menoleh ke arah belakang, tepatnya ke arah Karel dan Galih yang sama-sama melongo tak percaya.

"Ini gue nggak salah denger kan?" Tanya Gia. Karel dan Galih hanya menggelengkan kepalanya.

"Gilang Arkana Putra. Ada?" Tanya Bu Nita. Murid-murid lain pun hanya mendelikan bahunya tak tahu.

Tiba-tiba tiba ada seorang laki-laki dengan gaya yang tak pantasnya menyelonong masuk ke dalam kelas. Bu Nita yang melihat itupun mendekati laki-laki yang terlihat berantakan itu. Bajunya dikeluarkan dan tidak dikancing memperlihatkan kaos hitamnya. Ia tidak menggunakan dasi. Gayanya pun sangat angkuh. Namun bagi perempuan yang melihat, laki-laki itu terlihat.. keren dan tampan.

Hai Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang