Greyson Chance: Waiting.

3.2K 32 2
                                    

[Lima tahun yang lalu]

-Your Point of View-

Hey, salam kenal. Aku Maria. Kalian tidak perlu tahu nama margaku, karena aku yatim piatu. aku tinggal di panti asuhan Standish *ngarangg hohoho*. Aku berumur sekitar 9 setengah tahun. Aku lahir tanggal 14 April 1998. Aku bersekolah di Sanborn Elementary School *ngarang lagii hohoho*. Aku tidak tahu siapa yang melahirkanku dan siapa diriku serta darimana aku berasal. Yang aku tahu, kata Mrs. Skyla, rambut pirangku ku dapat dari ayahku. Sedangkan bola mata keperakanku kudapat dari ibuku.

"Mrs. Skyla, aku berangkat ke sekolah, ya!" Aku berpamitan. aku beruntung bisa mendapat beasiswa.

"Hati-hati dijalan!" Balas Mrs. Skyla sambil mengangguk.

Sesampainya di sekolah, aku tidak bergabung dengan 'teman-teman' sekolah. Karena memang dari awal aku tidak punya teman. Aku selalu dikucilkan dan diejek, bahkan beberapa orang populer memanggilku 'loser'. Aku tidak tahu mengapa mereka selalu mengintimidasi aku, padahal aku tidak pernah melakukan apa-apa,  apalagi kepada mereka.

Aku hanya bisa membaca buku cerita "Violet Wings" karya Victoria Hanley, sedangkan anak-anak lain mengejekku.

"Hey, loser! dasar norak, tidak pernah baca buku ya? pake dibawa-bawa segala ke sekolah!"

---

[Greyson's Point of View]

Aku Greyson M. Chance. Kalian pasti sudah tahu biography-ku kan? jadi aku tidak perlu menjelaskan sampai detail.

Aku punya grup sahabat karib, yaitu terdiri dari Jake, Ariana, Lauren, Thomas, dan Buck. Mereka berlima selalu dekat denganku.

Kami berada di kelas kosong. Kami sedang membicarakan sesuatu sampai ada gadis pirang lewat di depan kami. Dia sedang membaca buku karya Victoria Hanley. Hey! dia adalah writer favoritku! *ngarang lagi~*.

"Lagi-lagi gadis itu, menjijikkan. dia itu bakteri," Ujar Lauren setengah berbisik. "Dia yatim piatu! hanya karena beasiswa dia masuk ke sini," Tambah Lauren.

"Urm, bukankah itu bagus? berarti dia pintar, bukan?" aku mengelak. Lauren dan Ariana memutar kedua bola mata mereka. "Mengapa kalian semua membencinya? dia bahkan tidak pernah bicara dengan kita."

"Karena dia pecundang," Jawab Thomas sambil mendorongku kasar. "Jadi kau mulai memihaknya? daripada kita?"

"Darimana kalian tahu dia pecundang? kalian bahkan belum mengenalnya," Aku membalas mendorong Thomas.

"Lihat ini.." Jake menarik napas. "Hey, loser! dasar norak, tidak pernah baca buku ya? pake dibawa-bawa segala ke sekolah!" Seru Jake. "Dan sepertinya kita mendapat pecundang lagi," Seru Jake sambil mendorongku ke arah gadis itu. Aku terjatuh. "Have fun!" Lalu kelompokku meninggalkanku bersama gadis itu.

---

[Your point of view]

"Perlu bantuan?" Tanyaku. Aku menyodorkan tanganku.

"Terima kasih," Jawabnya. Ia menggenggam tanganku, dan aku membantunya bangkit.

"Tidak, tidak. Seharusnya aku yang berterima kasih. Kau telah membelaku, padahal kan mereka sahabatmu!" Ucapku. Dia nyengir. "Oh, ya. Namaku Maria. Kau?" Tanyaku sambil menyodorkan tangan lagi.

"Aku Greyson Chance. Nama margamu?" Greyson justru balik bertanya. Aku menggigit bawah bibirku. 

"Errrm, aku yatim piatu. Aku tidak tahu siapa yang melahirkanku, tapi di panti asuhan aku dipanggil Maria." Jawabku sambil menunduk. "Sebaiknya kau pergi, kalau kau bersamaku, nanti kau dibilang loser juga, loh. Kau pasti tidak mau, kan?" Kataku.

Greyson Chance: Waiting. (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang