---
"Jika kau ditanyai apakah kau suka nonton film, katakan padanya jika kau lebih suka membaca buku."
---Aku tahu seseorang yang tengah di mabuk cinta memang selalu bertingkah bodoh, keras kepala- cenderung tak mau mendengarkan sekitar. Aku tahu pesona seorang Kim Taehyung memang tidak terbantahkan.
Oh tentu saja, siapa yang tidak akan berbunga-bunga tiap mendapat ulasan senyum sehangat itu. Menawan dan memabukkan.
Siapa yang bisa menolak pesonanya, seluruh gadis di sekitar-semua memuja Kim Taehyung.
Pemuda itu selalu punya cara untuk menarik perhatian gadis lemah yang mudah termakan rayuan gombal murahan. Sangat murahan sekali, tapi selalu berhasil membuat rona merah bersemu dikedua pipi.Bagaiamana rasanya jatuh cinta ? terdengar menyenangkan bukan, jika sosok yang selalu membuatmu tidak bisa tidur semalaman karena terus terbayang eksistensinya-tiba-tiba mengajakmu berkencan ?
Apa yang kau rasakan ? Kepakan sayap kupu-kupu di dalam perutmu ? Letupan kembang api yang berkali-kali membuatmu tersenyum bahagia ?
Merasakan seolah kau baru saja membuka pintu surga, menikmati hamparan bunga bermekaran. Hembusan angin yang mampu menerbangkan kepingan-kepingan terkecil hatimu. Harmoni yang mengalun menenangkan.
Terdengar sangat menyenangkan bukan ?
Aku tahu, karena kau temanku. Aku akan turut berbahagia untuk itu. Hei tunggu, siapa yang tidak ikut bahagia mengingat kau merupakan teman terbaik sepanjang hidupku. Aku bisa jelas melihat betapa bahagianya kau merancau tentang Kim Taehyung. Aku bisa dengan jelas menyaksikan kau bertingkah seperti orang sinting sebab selalu tersenyum tanpa alasan.
Aku sangat tahu kau begitu menyukainya, Kim Taehyung.
Tapi dia kekasihku.
Sejujurnya aku mengenalmu sebagai sosok teman terbaik, kau cantik, ramah dan baik hati. Aku bahkan masih ingat bagaimana kau dengan senyum hangatmu berbagi separuh roti isi tuna untuk makan siang karena waktu itu ibukku tidak ada dirumah.
Awalnya saat aku tahu kau sedang jatuh cinta, aku benar-benar ikut berbahagia untukmu. Tapi kenapa harus Kim Taehyung ?
Aku sudah memperingatkanmu.
"Jangan Kim Taehyung." Tapi kau keras kepala dan mengabaikanku
"Berhenti mendekati dia" Kau malah semakin menempel padanya.
"Jangan pergi berkencan dengannya."
"Jika kau ditanyai apakah kau suka nonton film, katakan padanya jika kau lebih suka membaca buku." Ucapku setengah berteriak. Aku bahkan membanting dan melempar buku-bukumu ke lantai. Tapi kau tak peduli.
Sekarang Tidak ada yang bisa kau dan aku perbuat tatkala tubuhmu sudah tergolek tak bernyawa dilantai. Hanya tetes demi tetes cairan bening yang masih terus mendesak keluar dari sudut mataku. Aku menangisi kebodohanmu. Pekikku tertahan, namun hatiku terasa sangat ngilu. Harusnya kau tak pergi malam itu dengan Kim Taehyung.Bagaimana rasanya jatuh cinta ketika kini kau baru saja menelan sebuah kekecewaan. Masih terasa manis ? menyenangkan ?
Hidup yang seolah sedang berada ditaman surga kini terasa seperti kau baru saja dijatuhkan dalam kubangan neraka.
Aku sudah memperingatkanmu beberapa kali. Jangan mendekat, berbicara bahkan menyentuh pemuda itu.Maafkan aku.
Lihat yang kau dapatkan. Jangan berpikir jatuh cinta itu menyenangkan. Sudah ku bilang jangan pergi menonton film dengan Kim Taehyung. Kau hanya akan berakhir memilukan seperti ini, tubuh telanjang berlumuran darah dengan sebuah tali tambang melilit lehermu hingga menimbulkan bekas membiru yang pilu.
Hidupmu berakhir.
Karena aku sudah memeperingatkanmu tapi kau tidak mendengar
.
Kim Taehyung melakukan hal yang sama pada diriku. Malam itu, saat Ia berhasil membujukku pergi menonton film.Fin
----
Apa ya..
Untuk peserta lainnya, ayo semangat nuntasin challenge ini 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
[CHALLENGE] 25 DAYS OF FLASH FICTION
Fiksi PenggemarDifferent things in twenty five ending