Pingsan

61 10 4
                                    


Serena berlari mengunakan sepatu kets merah ditengah keramainan,sesekali ia melirik ponsel genggamnya.

"Mampus! Terlambat." Gerutunya.

Beberapa menit serena berhenti didepan gerbang kampus,nafasnya tak beraturan. Dia memegang kedua lututnya sambil memejamkan mata sesekali.
"Huuu...seharusnya aku tinggal didalam asrama saja!" Bisiknya.

Tiba-tiba suara ribut terdengar olehnya,serena melihat sekeliling lalu mendapati segerombolan anak kampus tengah berkerumunan membentuk lingkaran,seperti tengah asik menonton sesuatu ditengahnya.

'Ada apa sih pagi-pagi begini udah ribut dikampus' serena mengerutkan alisnya. Tiba- tiba ponselnya berdering.

## ren,kamu dimana rena? Pak sasto udah didalam kelas nih!

Suara dari ponsel tersebut membuat serena sedikit bergidih,serena tidak bisa membayangkan ucapan pak sastro padanya nanti jika terlambat lagi kali ini,ia mulai melanjutkan langkahnya.

## aku udah didalam kampus nih,iya bell aku segera kesana! Ujarnya setengah berlari kecil mengarah ke kerumunan anak kampus yang tengah berdiri menghalangi jalannya.

##cepetan ren,bisa gawat kalo kali ini kamu terlambat masuk kelas lagi. bisa-bisa disuruh kontrak mata kuliahnya semester berikut!

## serena sedikit melotot mendengar ucapan sahabatnya itu. Iya-iya aku segera kesana sekarang!

Serena menatap lurus,melihat tangga yang menuju kelasnya yang berada dilantai dua sambil masih memegang ponsel didekat telinganya,asik mendengarkan apa yang di ucapkan sahabatnya itu.

Sahabat yang selalu bersamanya itu dari kecil, bellantry dwi lestari, cewek feminim yang hobi pake rok pendek ke kampus yang bawel banget kalo mendapati serena tidur sembarangan.

Yaa kebiasaan serena yang kata bella bisa tidur dimana saja,mau dibis ,perpustakaan ,dan didalam kelas sekalipun serena bisa tidur senyenyak-nyenyaknya dia tanpa mengkhawatirkan orang sekitar.

Tangga yang dia perhatikan sedari tadi sudah ditutupi mahasiswa yang asik bersorak-sorak didepannya.

'Aduh.. kenapa sih mereka harus disitu,lewatnya gimana nihh'

Semuanya bersorak-sorak membuat sedikit kebisingan disitu,selena menutup telinganya lalu berjalan memasuki kerumunan didepannya tanpa pikir panjang.

"Permisi,permisi aku mau lewat" ujarnya membuat celah setiap kali melewati orang-orang.

Tanpa sadar serena masuk ke tengah-tengah kerumunan,menyaksikan seorang lelaki berjaket jins hitam asik memukuli lelaki yang dicengramnya dikerah baju.

Serena sedikit kaget mendapati dirinya yang berdiri tak jauh dibelakang lelaki yang sedang memukuli seseorang yang sudah babak belur dibuatnya.

Beberapa orang mulai memperhatikan kehadiran serena,menatapnya heran kenapa berdiri disitu.

##bell,sepertinya aku mendapat masalah! Ujar serena berbisik sedikit takut disitu,dia mulai memikirkan tindakannya tadi yang tanpa pikir panjang masuk ditengah-tengah kerumunan.

##kamu dimana cepetan kesini! Pak sastro lagi ngambil daftar hadir nih!

Serena tetap diam dan memelototi kejadian didepannya,beberapa orang menyuruhnya berpindah dari posisi tapi serena tetap diam takut bergerak.

Tiba-tiba lelaki yang memakai setelan hitam itu meliriknya,membuat serena sedikit menelan ludah takut.

Tatapannya tajam,dengan bibir dan pipi yang terlihat berdarah lelaki itu menatap tajam ke mata cokelat serena membuat serena tidak nyaman.
Lelaki itu melepaskan cengkramannya,berbalik dan melangkah perlahan mendekati serena.

Serena memundurkan kakinya kebelakang dan mematikan ponselnya,tidak mengubris ucapan sahabatnya itu.

Lelaki itu terus menatap selena dengan mata hitam pekat miliknya,rambut hitamnya  sedikit menutupi atas matanya , tubuhnya penuh keringat dan darah membuat tampak mengerikan seperti gangster difilm jepang yang hobi ditonton serena.

Mereka berdua sudah dijarak yang sangat dekat,hanya sedikit celah diantara mereka.
Serena sangat ketakutan ,bayangannya mulai jauh memikirkan kalau lelaki didepannya ini mungkin akan membuatnya babak belur seperti lelaki dibelakangnya.
Dengan sedikit kaku serena sedikit menegadah menatap lelaki yang lebih tinggi dibandingnya itu.

Beberapa detik,tatapan lelaki itu berubah lembut kemudian berjalan melewati serena,sorak-sorakan masih terdengar memuji- muji lelaki berjaket jins hitam itu tidak mengubris kehadiran serena.

Serena terduduk kaku ditanah,kerumunan itupun pergi berlalu mengikuti lelaki itu.
Tiba-tiba sebuah jemari memegang pundaknya.

"Serena kamu gak papah?kenapa kamu disini? Pak sastro tadi nanyain kamu,dia cuma masuk ambil daftar hadir terus keluar! " Tanya sebuah suara membuat serena menoleh kebelakang sedikit menengadah .

"Bella?akuu..akuu..." belum selesai serena meneruskan ucapannya,iapun pingsan seketika ketanah.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang