Bertemu Dia

54 8 0
                                    

Serena membuka kedua matanya perlahan,tatapan tertuju pada langit-langit kamar bercat biru.

'Dimana ini?'

"Ren,..rena kamu udah siuman?" Bella tampak lega melihat serena yang sudah sadarkan diri setelah 2 jam pingsan.

Bella membantu serena bangun dan duduk bersandar diatas tempat tidurnya.

Serena memegang kepalanya yang masih terasa pusing.

"Masih sakit?" Tanya bella menatap cemas.

"Iyaa sedikit,bell kok aku dikamar kamu sih??" Tanya serena.

"Kamu udah lupa tadi pingsan? Untung aku tinggal didalam asrama,jadi kamu bisa dibawah kesini" ujar bella sambil menyilangkan tangannya.

Serena mulai ingat apa yang terjadi padanya, tiba-tiba terlintas tatapan lelaki yang ditemuinya tadi,membuatnya mengelengkan kepala mencoba membuyarkan bayangan lelaki itu. Serena kembali menatap bella yang sedari tadi hanya memperhatikan wajah serena bingung.

"Kamu kenapa tadi pingsan?" Tanya bella

"Gak,gak apa-apa" . Serena tersenyum "Ohh yaa bell,gimana tadi pak sastro? Dia nanyain aku? Terus kamu bilang apa?" Sambung serena mengalihkan pembicaraan.

"udah gak papah,aku bilang aja tadi kamu sakit,awalnya sih dia gak percaya terus pas denger kabar kamu pingsan dikampus yaa dia langsung percaya" ujar bella menjelaskan sembari mengatur rambut cokelatnya yang panjang bergelombang sepingang.

"Kamu Tahu dari mana coba dia percaya?" Tanya serena sedikit bingung dengan penjelasan bella.

"Tadi aku telpon dia,mau tanya tugas tambahan karena aku gak ikut ujian kemaren.eehh.. dia malah nanya soal kamu,gitu deh pokoknya. Kamu ini aneh serena,seharusnya kamu nanya siapa yang bawah kamu kesini!?" Ujar bella dengan senyuman yang sedikit mencurigakan.

"Ohh.. iya soal itu gak mungkin kan kamu Yang gendong aku sampai kesini!?" Ujar serena dengan senyum tipis.

"Yaa gak mungkinlah,kamukan berat!" Bella memelototi serena.

"Hahaha.... siapa tahu kamu kuat gendong aku Sampai kesini" serena tertawa melihat respon sahabatnya itu.
Bellapun ikut tertawa.

"Terus siapa yang gendong aku kesini?" Tanya serena.

"Jun!"

"Jun? Kok bisa? " tanya serena sedikit bingung.

"Iyaa,senengkan kamu??" Goda bella.

Tiba-tiba wajah serena memerah.

"Apaan sih,gak tuh" ujar serena sambil memegang belakang lehernya.

"Tuhh pegang leher kenapa? Aku tau kebiasaan kamu, kalo malu sama gugup pasti megang leher" goda bella lagi sambil cekikan menatap serena.

Serena langsung menurunkan tangannya,membuat sedikit gerak-gerik yang membuat bella semakin cekikan menatapnya.

Herjun Luiz,sahabat masa kecilnya serena dan bella,sekaligus cinta pertamanya serena yang dia sembunyikan sejak lama.

"Rena,kamu masih suka sama jun?" Tanya bella penasaran.

"Suka sih tapi udah jarang kontak-kontakan sama jun. Lagian kamukan tau dia sibuk udah mau wisuda" serena tampak sedikit murung.

"Heyy,..gak usah sedih gitu dong,lagian biarpun setahun gak ada kabarnya sih jun,cinta kamu ke diakan gak bakalan hilang,iyakan?" Goda bella lagi.

"Ihhh... bell,apaan sih" seru serena yang mulai memegang lehernya lagi.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang