▪ 5

18.3K 2.4K 217
                                    

"Taehyung! Taehyung!"

Taehyung yang lagi bicara dengan Seongwoo kaget sewaktu Jeongguk tiba-tiba saja nyelonong masuk dan menghampiri mejanya. "Apaan?" Taehyung menaikkan alis heran.

"Pinjam kalkulator boleh? Gue baru ingat hari ini ada ulangan harian Kimia."

"Bentar," Taehyung mengaduk tasnya sebentar dan mengeluarkan kalkulator, "belajar nggak lo tadi malem?"

Jeongguk nyengir lebar, dan itu bisa diasumsikan sebagai tidak sama sekali.

"Hahah, mampus lo! Termokimia mumet!" Taehyung tertawa puas, "salah siapa tadi malem ngajakin nonton film horor."

"Doain kek, biar gue mulus jawabnya."

"Nggak deh, sori."

Jeongguk hanya nyengir lebar, tapi belum beberapa langkah dia keluar, cowok itu balik lagi dan nyerahin kunci pada Taehyung. "Nih, lo yang pegang."

"Hah? Bukannya lo yang pegang jadwal hari ini?" Taehyung mengerutkan kening heran.

"Iya sih, tapi hari ini basket mau rapat dan bisa malem baru balik. Jadi lo aja yang pegang."

"Trus makan lo gimana?"

"Santai, makan di luar gampang."

"Jangan minum es, kemaren lo batuk parah."

"Sip. Eh, hari ini kita tukeran ranjang kan?"

"Wah, udah satu bulan. Oke sip ntar gue di ranjang atas." Taehyung menganggukkan kepalanya. "Udah balik sana lo, nanti gurunya balik."

Sepeninggal Jeongguk, ia kaget melihat tampang Seongwoo yang berubah, matanya memincing dengan kedua alis terangkat dan bibir yang tersenyum lebar.

"Apaan sih, Woo?" Taehyung tiba-tiba takut.

"Hm," Seongwoo berdeham, alisnya turun-naik menggoda, "ciein nggak nih?"

"Bodo woi, bodo. Lagian nggak salah kali, kan gue temen sekamarnya."

"Yang bilang salah siapa? Yang nyebutin Jeongguk siapa? Gue kan cuma nanya!" tawa Seongwoo meledak, terlihat puas luar biasa. "CIE!"

"Minggat sana lo! MINGGAT!"

.
.
.

Jeongguk benar-benar nggak nyangka kalau teman setimnya bakal ngajakin sampe lewat jam sebelas malamㅡrapatnya lama, lalu makan diluar karena mereka lewatin jam makan asrama, terus disempetin nonton, laler bangetㅡsampe bikin dia dan beberapa timnya menyelinap biar tidak keciduk satpam.

Jeongguk sebenarnya mau nginap di kamar temennya yang lain, tidak tega kalau harus membangunkan Taehyung, dia itu baru jam
sepuluh sudah mendengkur.

"Kalau nggak nyahut gue ketok, gue nebengin Hyunbin atau Guanlin dah." Jeongguk ngomong pelan sendiri.

TOK. TOK. TOK.

Jeongguk sudah siap-siap minggat, sampai dia mendengar suara cklek dan pintunya terbuka.

"Eh, lo bangun? Nggak tidur?" Jeongguk heran melihat Taehyung yang tampangnya udah muka bantal sekali.

"Bukannya bangun, tapi kebangun." Taehyung membalas, matanya sudah sangat redup. "Ya udah cepet masuk, diluar dingin."

"Maaf jadi ngebangunin." Jeongguk melepaskan sepatunya lalu meletakkannya di atas rak. Dia lupa sama sekali kalau Taehyung itu bukan sepertinya, Taehyung mudah sekali terbangun bahkan walau cuma pergerakan kecil.

"Iyaaaa." Taehyung menjawab malas, dia menguap panjang lalu kembali bergelung di selimutnya, bikin Jeongguk diam-diam tertawa gemas.

"Bukannya lo di ranjang atas ya hari ini?" Jeongguk ketawa pelan, tapi membiarkan saja Taehyung yang terlelap di ranjang bawah.

___|||||||___

asramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang