Mom bilang, guru homeschooling ku sekarang masih berumur 20 tahun. Ya tuhan, bagiku itu umur yang cukup muda.
Dan...oh,ya. Amy dan Tiff akan kesini lagi nanti siang. Tebak kenapa? yeh, mereka ingin sekali melihat wajah orang yang selama ini selalu membuatku terbayang bayang. Dokter Styles. Aku tahu ini gila! maksudku, aku hanya mengenal nya beberapa hari yang lalu, dan sekarang aku merasakan bahwa aku memang mencintai lelaki itu. Ini gila!!
"Keenan,guru mu akan datang setiap senin,rabu dan jumat pada malam hari. Ya,kau tahu lah. pagi sampai siang dia sibuk kuliah. Mom harap kau berlaku baik kepadanya" mom melirik ke arahku.
"iya...iya. Oh! siapa namanya? mom kenal dia darimana?"
"kalau tidak salah..namanya Katarina. Mom kenal dia dari teman arisan. Katanya dia banyak kenalan guru guru homeschooling"
"Oh ya,mom lupa memberi tahumu. Untuk 4 hari ke depan,mom akan pergi ke Dublin,untuk mengurusi beberapa pekerjaan disana.Mom harap kamu tidak keberatan" lanjutnya.
"Lalu siapa yang akan menemaniku mom!!!?" rengekku.
"Mom sudah membujuk Nick untuk menemanimu. Mom heran deh,kalian kok tidak pernah akur sih? Cobalah untuk sesekali membuat keributan dirumah bersama Nick,seperti kakak adik lainnya. Dengan begitu,rumah akan terasa ramai sedikit"
Mom yang aneh. Kan,biasanya dimana mana orang tua itu tidak suka kalau anak anaknya membuat keributan,apalagi dirumah. kenapa ini malah sebaliknya? yaampun.
"Tanyakan saja pada Nick,kenapa dia berlaku seperti itu,mom. Aku sudah berkali kali mengajaknya bicara. Tapi nyatanya, dia hanya menggangapku rumput terbang" jawabku kesal.
"Darimana kau dapat istilah itu,sayang? yah..mungkin Nick sedang melewati masa masa remaja yang indahnya nya bersama teman teman nya" mom mengendikkan bahu.
"huhhhhh"
**********************
"Hey! Kami sudah berada disini lebih dari 2 jam. Kok tidak ada tanda tanda si Dokter Styles itu sihhhh!!?" Tiff protes. Kedua tangannya dilipatkan ke dada sambil menggembungkan pipi nya. Dasar anak ini...
"Tau nih!" Amy menoyorku.
"haduh! Amy sakit tau!!" aku mengusap-ngusap kepalaku.
"kam-...."
tok..tok..
"mungkin itu" bisik Tiff
Ya..benar saja. Dokter Styles datang bersama dayang dayang nya.errrmm,maksudku perawat,ya.
Batinku senang bukan kepalang,melihat Dokter Styles yang semakin hari makin tampan. Aku tidak bohong. Aku sedang jujur. Seandainya aku perempuan yang tak punya urat malu, pasti sekarang aku sudah merayu rayu nya seperti Angela yang merayu pacar orang lain. hih.
Kulirik Amy dan Tiff yang melongo memandangi Dokter Styles. HAH!
"AAAAAAAA...!" Amy berteriak histeris. Ya,berteriak karna melihat Dokter Styles. Ya,aku tahu dia memang tampan..tapi tolong jangan merebut jatahku,Amy. Dia jatahku. eh? Aku mendengus kesal.
Kulihat, dokter Styles dan kedua perawat itu terkejut.
"Anda tidak apa-apa nona?" tanya suster Desy
"Aku..terkena..serangan jantung..he..battt" Aduh,Amy sangat memalukan sekaliiii. Yang malu kan aku jadinya.
"hiiiishh" Tiff mendesis.
"Tiff! dia tampan!!!" Amy berteriak tepat ke telinga Tiff. poor Tiff.
"AAA Amy,jangan berteriak di telingaku! sakit tau. sana minggir!!" Tiff pura pura mendorong bahu Amy.
"for god shake.." gumam Amy.
Aku? aku hanya menyebunyikan wajah diantara kedua tanganku. Kau tahu? aku malu sekali dan sangat sangat sangat malu.
suster Desy dan suster Thea hanya menggeleng-gelengkan kepala sedangkan dokter Styles hanya tersenyum simpul.
"Bagaimana keadaanmu,Keenan?" tanya lelaki itu.
"buruk" jawabku singkat.
"kenapa buruk?" tanya dokter Styles lagi.
"ituuuu.." aku menunjuk Amy dan Tiff yang sudah membuat keadaanku memburuk alias malu. Amy dan Tiff melotot ke arahku. Dokter Styles terkekeh.
"maafkan aku sudah membuat mereka menjerit" dokter Styles mengedipkan sebelah matanya kearahku dan juga ke arah mereka berdua.
yatuhan....dia makin terlihat sangat tampan apabila seperti itu. Aku baru tahu,ternyata lelaki itu juga bisa genit.
Sebelum Amy berteriak,Tiff menutup mulut Amy dengan keduanya tangan nya.
Jangan heran,Amy selalu berteriak ketika melihat cowok ganteng,seksi atau semacam itu.
Perlu kalian ketahui,disini, Amy lah yang feminim dan Tiff lah yang tomboy. Meskipun begitu, kelakuan Amy tak pernah seperti Angela. hih.
"Apakah aku akan melakukan kemoterapi?" aku bertanya kepada dokter Styles.
"kemungkinan iya,apabila kau kolaps.Saat ini,aku hanya memantau saja bagaimana penyakitmu bekerja di dalam tubuh.Setelah tahu itu,maka aku langsung akan mengambil tindakan" dokter Styles tersenyum. Aku meleleh.
"Well,dimana mom-mu Keenan?" tanyanya lembut sambil mencatat sesuatu yang aku tidak tahu. Aku suka dari cara bicara nya,dia lembut dan ramah tapi tak segan segan menunjukkan sifat pervert nya itu. Hal kecil yang bisa membuat siapa saja terhanyut dalam dirinya. Termasuk aku.
"Dia sedang packing.Malam ini dia akan pergi ke Dublin karna ada urusan" sahutku malas.
"HEIII! kok kamu di cuekkin sih??" Amy memonyongkan bibirnya
"Well,kukira kau tidak pernah ngambek,Am" sahut Tiff santai.
"Maafkan kedua teman ku,ya. Dia sedang kambuh" aku meminta maaf kepada dokter Styles dan kedua day- eh maksudku suster. Kesihan mereka.
"tak apa. Menyenangkan jika mempunyai sahabat yang seperti itu" dokter Styles tersenyum.
"Tuh! dengerin!" Amy menoyorku lagi.
"Yasudah. Berhubung ini mau memasuki jam makan siang maka jam kerjaku terhenti sebentar,hehe. Keenan,makan siang akan datang mungkin sekitar lima belas menit lagi. Well,semoga cepat sembuh" dia, dokter Styles tersenyum kearahku dan mengedipkan mata kepada kedua sahabatku.
Dan....Amy pun berteriak lagi.
huh.
*****
ABSURD LAGI KAAAAAAN?-_-MAAF KAN AKU.
YANG NUNGGU KONFLIK NYA,PASTI ADA KOK.
SILENT READERS BERTEBARAN TAPI AKU CUEK AJA YAAA-_- *AUTHOR NYA ANEH DAN KELAINAN*
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Styles
Teen Fictionseorang gadis pasien rumah sakit yang menderita penyakit leukimia jatuh cinta pada seorang dokter? Copyright © 2014 by candiesharryx