Chapter 8

808 29 9
                                    

Keenan's POV

"sudah siap,keenan?" tanya dokter Rick.

Hari ini,aku akan melakukan kemoterapi pertama ku. Takut sih..tapi,mau tidak mau,kan? lagipula,mungkin dengan cara ini penyakitku lama-kelamaan bisa berangsur menghilang.

Mengenai Harry dan Katarina itu..entahlah. Aku sakit hati juga mengingat keduanya sempat terikat dan bahkan mungkin sekarang mereka masih saling mencintai.

Andai aku yang menjadi Katarina..

Dan,um,soal Harry hari ini,aku tidak melihatnya dari pagi tadi. Maksudku,biasanya kan dia selalu mengontrol perkembangan ku. Ya,aku senang aja sih,karena aku juga sedang sakit hati kalau melihat mukanya. Saat aku bertanya tentang keberadaan Harry,dokter Rick bilang ia sedang melakukan visit diluar kota.

Oh,kalau kalian ada yang bertanya,dokter Rick itu dokter seniornya Harry.

"Keenan,kau melamun?" suara dokter Rick membuyarkan alam bawah sadarku.

"e-eh.Iya aku siap." aku nyengir saja.

"semoga dengan kemoterapi ini,bisa membuat kankermu lenyap,ya."

"semoga." balasku tersenyum masam.

Kulihat mom sedang berdiri diluar ruangan sambil menatapku dalam-dalam. Disaat mom sadar aku menatapnya balik,mom mengancungkan dua jempolnya dan tersenyum seolah-olah bahwa aku bisa melewati semua ini.

Melihat betapa orang-orang disekitarku peduli padaku,membuatku kembali tersadar,bahwa kehidupanku tak sepenuhnya buruk.

Aku harus berjuang.Aku harus sembuh!

Demi mom,

Demi Nick,

Demi kedua sahabatku,Amy dan Tiff,

Dan yang terakhir,

Demi Harry...

******

Dimana aku?

Ugh,mata ini sungguh tak bisa terbuka! Berat sekali rasanya. Aku hanya bisa menggerak-gerakan jariku.

"Keenan,kau sudah sadar?"

Hey,suara siapa itu? Rasanya tak asing.

"Keenan?" seseorang menggoyang-goyangkan tangan kiriku sedikit keras.

Bagus.Bagus sekali. Mataku terasa berat sekali untuk dibuka.Kenapa sih?

"Aduh! apa-apaan sih kau,Amy!" seseorang mengaduh kesakitan.

"Kau juga yang salah!Keenan lagi dalam masa pemulihan,malah kau lakukan seperti itu!" sahut

seseorang geram.

"Tapi aku hanya menggoyangkan tangannya!"

"Tapi tetap sa-"

"Ugh.." tanpa sadar aku mengeluh,karena kedua orang itu sangatlah berisik.

"Keenan?!" Kini,kedua orang itu berteriak secara bersamaan.

Perlahan tapi pasti,aku berusaha membuka keduanya mataku. Dan pertama kali orang yang kulihat adalah Amy.

"Keenan! Kau sudah sadar!?"

"Dasar dungu! Tentu saja dia sudah sadar,lihatlah kedua matanya sudah terbuka!"

"WADAWW!"

"Hai kalian." sahutku sambil tersenyum lemah.

"Keenan,syukurlah kau sudah sadar. Aku perlu teman berbicara. Aku sudah bosan dengan Tiff. Apalagi melihat mukanya." Amy melirik kearah Tiff,berusaha untuk menyindir. Dan yang disindir hanya memutar bola matanya.

"Sudah,sudah. Ugh aku pusing sekali. Dimana mamaku?" aku bertanya.

Kulihat Tiff langsung memencet tombol merah yang terletak dibawah kanan kasurku.

"Dia tadi berpesan,kalau dia pulang kerumah untuk mengambil laptop. Mungkin sekitar lima menit yang lalu."

Selang kemudian,dokter Rick muncul dengan tergesa-gesa.

Oh..'dia' belum datang rupanya.

"Keenan,kau sudah sadar?maaf aku terlambat,ya?" ujarnya sambil mengeluarkan papan dan kertas diatasnya.

"Bagaimana keadaanmu?" lanjut dokter Rick.

"Aku..merasa mual.Lalu,pusing dan mungkin sedikit demam."jawabku lemah.

"Tak apa,Keenan.Itu memang yang dirasakan seseorang pasca setelah kemoterapi."

"Um,dokter Harry kemana?" Ujar Tiff spontan.

"Ah! Rupanya gadis-gadis ini juga mencari si-dokter-tampan,toh." goda dokter Rick.

"Eh?bukan begitu maksudnya,dok. Biasanya kan Keenan selalu dikontrol oleh dokter Harry?" Balas Tiff canggung

"Dia sedang visit pasien diluar kota."

Keduanya hanya ber-oh ria.

"Yasudah,saya tinggal dulu.Keenan saya harap,kamu tidak lupa untuk selalu meminum obatmu,ya?"

"Baik,dokter." Aku menggangguk.

Setelah dokter Rick pergi,aku dan sahabatku berbincang ria(?) seputar sekolah.

Tanpa kusadari daritadi Amy mengelus-elus rambutku.

"Keenan.."

"Ada apa,Amy?"

"Ini..." Amy menunjukkan sesuatu dan itu..itu rambutku.

"Tak apa,Amy.Aku sudah tau akhirnya akan begini." sahutku lemah.

"Kee,apapun yang terjadi,kita akan selalu dukung lo,ada disamping lo. Jadi,lo jangan cepat nyerah ya?" Amy dan Tiff langsung menghambur kepelukanku.

Benar kan?Aku masih mempunyai seseorang yang peduli,dan diantaranya adalah mereka. Sahabatku.

__________________________

INI CERITA MAKIN GAJE-_-

MAAF YAAAAA,UPDATE NYA LAMAAAAA TERUS,KARENA MAGER HEHE TERUS TAHUN DEPAN UDAH UN JADI YA GITU-____-

JUJUR DEH,AKU BINGUNG MUNCULIN KONFLIKNYA HARUS GIMANA?:( :(

OK BYE.

SELAMAT MEMBACA XOXOXOXOXOX.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Doctor StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang