Prolog

572 17 0
                                    

Sekuat tenaga aku berusaha melepas cengkeraman seekor elang di sayapku. Kakinya yang lain mencengkeram burung merpati yang tampak lemas, sudah mati mungkin. Dia membawa kami membelah derasnya hujan di atas sebuah kota. Aku terus meronta, sampai pada akhirnya, kakiku berhasil meraih perutnya dan mencakarnya hingga membuatnya melepaskanku secara refleks. Aku jatuh, tak bisa terbang karena sayap kiriku terluka parah. Belum lagi elang itu yang mengejarku lagi. Tapi tak kena. Aku sudah dulu tersangkut dahan pohon mangga di pekarangan rumah orang. Dan elang itu pergi. Namun jantungku masih berdebar kencang dengan napas terengah-engah. Ketika membenarkan sayap, alih-alih aku terjatuh lagi dan membentur tanah yang basah di sela-sela rumput. Aku lelah, pusing, kedinginan, dan sakit. Entahlah, sepertinya aku gagal menjalankan tugasku. Aku akan mati sia-sia di sini.

◆◆◆

A/n :

Hai, ini cerita fantasi Author yang kedua. Cerita ini pernah Author ikutin lomba novelet fantasi gitu, sayangnya nggak masuk sepuluh besar. Hehehe, curhat. Sori ini klise, tapi, daripada terbengkalai di manajer file, akhirnya saya publish di sini.

Selamat membaca!!

Jangan lupa tinggalin vomment yaaa

Unpack Your Heart [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang