Chapter 11

1K 50 5
                                    


"IYA PAK ASTAGFIRULLAH" Gael segera mengambil tasnya dan berlari menuju lapangan.



Dengan langkah seribu Gael langsung menuju ke lapangan , siang ini cukup terik dan Gael akan berdiri di lapangan sekitar 3 jam sampai waktu istirahat

Gael membuang tas nya asal ke lapangan lalu segera berdiri menghadap tiang bendera

"HORMAT KAMU TUH" ujar Pak Sueb

Gael mendengus kesal , lalu dengan sigap ia mengikuti aba-aba dari pak Sueb untuk hormat , mata Gael sedikit menyipit akibat paparan sinar matahari "Yang tegap dong mas Gael , katanya mau jadi pemimpin"

Gael membetulkan posisi badannya hingga sangat tegap , "Sudah tegap nih pak"

"Bagus"

"Bapak kok masih disini?emang gak ada kerjaan lain"

"Loh kamu tau sendiri kan bapak tuh lagi sepi murid bandel , paling-paling tinggal kamu"

"Alhamdulillah"ujar Gael pelan

"Kok Alhamdulillah?"

"Kok bapak denger kan saya udah pelanin tuh suara"

"Kuping saya masih waras"

"Nanti kalo saya udah jadi anak alim , berarti bapak kehilangan job dong" celetus Gael dan dijawab dengan anggukan pasrah oleh pak Sueb

"Kenapa D lagi D lagi D lagi kok nggak RR RR" Gael yang kini sedang bosan pun menyanyikan sebuah lagu dengan suara seadanya

Pak sueb yang sedang berdiri di sampingnya merasa heran dengan Gael , sedang dihukum malah sempat-sempatnya bernyanyi " Coboy Junior kan tuh?"

"Ih kok bapak tau? Bapak meteor ya?"

"Hush bukan meteor tapi komet, ya dulu bapak mantan komet"

Gael yang kini heran dengan perkataan Pak Sueb , membentuk bibirnya menjadi huruf O "Udah bubar kan pak?"

Pak Sueb mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan wajah pasrah " Iya nih , sedih bapak jadi gak bisa denger ea ea lagi"

"Yaudah saya nyanyi aja ya pak?"

"GAUSAH! HORMAT SAJA YANG BENAR!"

"Ehe iya pak"

Pak sueb berjalan meninggalkan lapangan , Gael memastikan bahwa pak Sueb sudah benar-benar jauh dari lapangan , lalu ia langsung mendudukan bokongnya di lapangan. "Kenapa tiba tiba tiba tiba kamu berbeda beda. Apakah ada yang salah dari apa yang kubilang oh oh mengapa" Gael lanjut bernyanyi.

****

Natha menyikut tangan Alana dengan hati-hati karena ini masih pelajaran bu Ola yang sejatinya guru ter killer " Lan mau pipis , temenin" rengek Natha

"Yaudah ayuk , gue juga bete nih di neraka"

"Tapi lo yang bilang ya"

"Yah si setan , yang butuh siapa yang repot siapa"

"Hehehe ayolah"

"Iya" ujar Alana pasrah

"Yes good partner"

Alana dan Natha bangkit dari kursi dan berjalan menuju meja guru untuk meminta izin ke bu Ola " Buk mau ke toilet ya"

"Jangan lama-lama" jawab bu Ola yang masih sibuk dengan ponselnya

Natha dan Alana berjalan menyusuri koridor untuk ke toilet , namun perjalanan mereka terhenti ketika Alana melihat pemandangan yang tidak langka lagi , namun bisa jadi langka kalau dilihat oleh Natha

"Apaan sih Lan" ujar Natha sedikit sewot

"Liat tuh Gael , paling lagi dikasih hadiah sama pak Sueb gara-gara telat" Alana menunjuk Gael dengan jari telunjuknya

"Ini gara-gara gue"

Alana mengangkat alis kirinya." Gara-gara lo?"

"Iya aturan kalo gue gak ikutin cara bodohnya pasti gue juga lagi disitu sama dia"

"Oh , jadi lo ngikutin cara maksiatnya Gael"

Natha mengganguk "Gue jadi gak enak"

"Enakin aja"

"Kita ke kantin aja yuk , gak jadi pipis"

"Lah?"

"Udah ayok cepetan" Natha menarik tangan Alana untuk mengikuti permintaanya

Natha membeli sebuah minuman jeruk dingin yang ingin ia berikan kepada Gael "Yaelah daripada buat Gael mending buat gue" ujar Alana

"Banyak bacot lo ah"

"Lo tunggu sini , kodein kalo ada guru oke?" Dengan hati-hati Natha berjalan mendekati Gael yang pasti sudah kelelahan dan kehausan

"Shtt shttt..."

Gael menoleh kea rah suara itu" Natha? Lo ngapain disini?"

"Nih , sebagai permintaan maaf" Natha memberikan minuman tadi kepada Gael dengan sedikit ragu-ragu

"What?" Gael menaikan alisnya ia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Natha

"Aturan kan gue udah di sini sama lo"

"Gak usah bawa balik aja , nanti ketahuan pak Sueb malah lo juga ikut berdiri disini"

"Udah ambil aja ya, oke?" Natha mengapai tangan kanan Gael untuk memberikan minuman itu, lalu ia segera pergi meninggalkan Gael

"Bisa aja sih lo bikin jantung gue mau copot" batin Gael yang diselingi dengan senyuman dan memperlihatkan lesung pipit di pipinya

Baru saja 5 menit Natha meninggalkan Gael dan ia hendak meminum minuman yang diberikan oleh Natha , Pak sueb datang dengan membawa bebarapa lembar kertas " Duh El kamu tau aja toh bapak lagi haus" Ujar Pak Sueb yang langsung menyabar minuman milik Gael

"Loh tap-tapi-kan-it-itu-dari-Nat-ha" jawab Gael pelan

"Makasih ya Gael"

"Iya pak sama-sama"

"EH EH TUNGGU, KAMU DAPET MINUMAN INI DARI MANA? KAMU KABUR TADI? ATAU DARI SESEORANG?" dengan bodohnya pak Sueb baru menyadari itu

"Bidadari jatuh dari surga , dihadapan ku ea pak" celetuk Gael tanpa dosa

"LAH DALAH TOBAT SAYA GAEL, SAYA MENDING RESIGN JADI GURU BK"




ALOHAA!! update nih hehe

Jangan lupa vomments ya , happy reading guys!!

-Ay

NathaGaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang