Story by @KageMizukii
Chaptered================================
Donghae berjalan agak cepat menyusuri lorong rumahnya yang sebesar istana itu dengan dikawal beberapa pria berpakaian hitam dibelakangnya. Sepatu kulit hitam di kakinya beradu dengan lantai marmer yang dipijaknya, mengasilkan bunyi nyaring dan menggema. Donghae terus berjalan hingga berhentilah ia didepan sebuah pintu kayu yang sama mewahnya dengan pintu-pintu lain di rumah ini dan terdapat dua orang berpakaian hitam yang berdiri didepannya.
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, pemilik mata teduh itu memerintahkan anak buahnya untuk membuka gembok kunci dan begitu pintu terbuka, ia langsung memasukinya.
“Apa semalaman dia terus tidur seperti itu?” Ia lantas melangkah memasuki kamar itu lebih dalam, menghampiri sesosok lelaki cantik bertubuh ramping yang tengah tertidur lelap diatas permadani ditemani beberapa bantal berukuran sedang.
Donghae, menyengerit bingung. Apa kasur yang berada tepat disebelahnya itu sama sekali tidak nyaman dan empuk untuk di tiduri? Padahal ia yakin jika kasur dan seprai yang digunakan adalah kualitas terbaik.
Tak ingin berpikir lama-lama, Donghae segera mengangkat tubuh ramping yang ternyata sangat ringan itu layaknya sepasang pengantin baru. Senyum simpul terlukis di bibir tipisnya saat menatap paras cantik yang tampak tenang dalam tidur lelapnya. Yeppeo~
Namun belum puas ia memandanginya, sepasang mata bulat bersudut tajam yang tadinya terpejam itu tiba-tiba mengerjap pelan.“Tidurmu nyenyak?”
Sepertinya suara Donghae bagaikan peringatan tanda bahaya ditelinga Hyukjae yang langsung memberi intruksi pada otaknya untuk segera membuka mata lebar-lebar. Dan benar saja, Hyukjae terbelalak kaget saat mendapati wajah –yang lagi-lagi sialnya ia akui sangat tampan itu- tepat didepan batang hidungnya.
“Mau apa kau?!!”
‘Brugh’
Terjatuhlah Hyukjae saat ia berusaha meronta karena keterkejutannya yang Donghae rasa sungguh sangat berlebihan. Apa ia terlihat hendak melahap Hyukjae hidup-hidup?
Oke, ia akui jika Hyukjae ini memang…sedikit…eerr~ sangat ‘menggiurkan’. Tapi terlepas dari semua itu, Donghae yang merasa sama sekali tidak bersalah hanya diam saja berdiri tanpa berniat sedikitpun untuk membantu agen cantik itu berdiri.
“Ouch~ hidungku…sakit!”
Donghae menahan tawa gelinya saat melihat Hyukjae memegangi hidungnya yang memerah dengan lucunya, agen cantik itu jatuh tertelungkup hingga mencium lantai. Tak tega juga melihat Hyukjae setengah menangis karena sepertinya hidungnya benar-benar kesakitan, Donghae sedikit membungkukan tubuh seraya mengulurkan tangan bermaksud membantu agen cantik itu untuk bangkit dan berdiri tegap. Namun dengan kesal, Hyukjae segera menepis tangan Donghae sambil melayangkan tatapan pembunuhnya pada pemilik mata teduh itu.
“Jangan sentuh aku!” katanya setengah membentak, tangan kanannya masih setia menutupi hidungnya yang memerah.
“Hei, aku hanya mencoba membantumu berdiri…”
“Tidak perlu, aku bukan nenek-nenek.”
“Tidak ada yang berkata begitu.”
Raut wajah Hyukjae mengatakan dengan jelas –aku-membencimu-setengah-mati- pada Donghae yang sepertinya menyadari hal itu, namun pria tampan itu hanya mengangkat kedua bahunya singkat sambil tersenyum ringan, hal itu membuat kekesalan Hyukjae semakin menjadi-jadi.
“Kau semalaman tidur dibawah tanpa menggunakan selimut? Kuperingatkan padamu kalau tidak ingin sakit, jangan ulangi hal itu karena udara disekitar bangunan ini cukup dingin dan jangan lupa juga mematikan lampu dan menutup tirai jendela sebelum kau tidur.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chiaroscuro
Fanfiction[COMPLETE 13 CHAPTER] Chiaroscuro adalah daerah pertemuan gelap terang yang sangat kontras. ada peperangan antara cahaya dan bayangan yang tak pernah berakhir. Summary : Aku merasa telah melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang t...