THE CHIAROSCURO Chapter 07

1.5K 180 50
                                    

Story by @KageMizukii
Copyright © 2018

===============================

Donghae menatap tajam pada sang adik yang berdiri tepat di hadapannya, situasi ini terasa jauh lebih menegangkan daripada permainan catur yang biasa mereka lakukan. Ryeowook serius. Donghae sangat paham akan hal itu, dan jika sudah seperti itu artinya sulit bagi Donghae untuk mengatakan hal sensitif pada Ryeowook.

“Aku sendiri yang akan mengantarmu, lagi pula Kyuhyun bersamamu juga, tidak perlu banyak orang bukan?”

“Tapi Hyung, aku juga ingin Hyukjae-hyung ikut mengantarku ke Airport, kau tega membiarkan kami berpisah dengan tidak berkesan sama sekali seperti ini?”

Sebenarnya apa masalah Ryeowook? Adik satu-satunya ini sungguh membuat Donghae ingin membenturkan kepalanya ke dinding berkali-kali. Padahal besok ia akan kembali terbang ke Finlandia dan sekarang masih berusaha membuat kakaknya menggila. Donghae membanting tumpukan file di atas meja kerjanya dengan kasar, menyandarkan pinggangnya pada meja, menarik kedua lengan sweater abu-abu rajut tebalnya hingga sebatas siku kemudian melipat kedua tangannya didepan dada.

“Kau tahu pasti, aku tak kan membiarkan Hyukjae meninggalkan rumah ini.”

“Ya, aku tahu.”

“Lalu?”

Hyung, kau selalu seperti ini jika sudah menyukai sesuatu!”

Terkekeh, hampir tertawa melihat perubahan raut wajah Ryeowook yang menjadi kesal dalam sekejap namun tetap tampak sangat manis di matanya. Menutupi mulut dengan punggung jemari tangannya yang kokoh, kedua mata teduhnya tampak menipis tiap kali senyumnya mengembang.

“Sebenarnya apa yang kau inginkan?”

Ryeowook yang saat ini mengenakan pakaian seragam pelaut putih ber-line biru dengan cardigan kuning pucat yang melapisinya, dipadu celana jeans putih selutut itu menggerakan kedua alisnya naik sambil tersenyum penuh arti, memamerkan sesuatu yang sejak tadi ia sembunyikan di balik punggung sempitnya. Donghae hanya memandang bingung papan catur ditangan Ryeowook.

“Kita bermain catur, kau menang Hyukjae-hyung tetap tinggal, tapi kalau aku yang menang izinkan dia ikut mengantarku ke Airport.”

Donghae masih tetap melipat kedua lengannya saat Ryeowook mengangkat papan catur itu hingga sejajar dengan lehernya, hanya saja tanpa senyum yang terlukis dibibirnya. Lingkar violet dalam bingkai teduh itu tampak lekat menatap Ryeowook. Adiknya itu selalu berhasil membuat hatinya kacau dengan cara yang tidak terduga. Jika melihat ini,  Hyukjae akan paham mengapa saat itu Donghae pernah berkata bahwa terkadang  Ryeowook dapat bersikap lebih dewasa darinya.

“Kenapa kau sangat ingin Hyukjae bebas dan meninggalkan rumah ini?”

“Aku tidak pernah berkata begitu, Hyung.”

“Lalu?”

“Aku hanya ingin memberikan kesempatan padanya.”

Dalam perang, yang seharusnya paling ditakuti bukanlah pihak musuh melainkan pihak netral. Karena kita tak pernah tahu kemana mereka akan memihak. Donghae tak menjawab, sejujurnya ia ragu, sangat ragu. Bahkan kini hatinya merasa takut, entah karena takut kalah melawan Ryeowook atau takut jika nanti Hyukjae benar-benar meninggalkannya.

God! Lee Donghae sang pemimpin tertinggi NewTaems Enterprise sekaligus organisasi Black Altair mendadak menjadi labil hanya karena terbawa perasaan sentimentil. Langit mungkin akan runtuh sebentar lagi.

“Kalau aku menolak?”

Ryeowook yang sejak tadi memang tampak tenang hanya tersenyum seraya menatap Donghae lembut. Tak ada yang dapat menyangkal bahwa kakaknya adalah sosok nomor satu di hatinya begitu juga sebaliknya.

The ChiaroscuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang