Bab 11

338 53 0
                                    

6. ≈ Orang yang memberimu rasa sakit yang sangat sakit adalah orang yang sangat mencintaimu.
.
.
.
====
©Dikampus
.
.
Sooyoung Pov.
.
.
Dia tak terlihat seperti pria manja yang ku kenal. Pria manja ? Itu tidak benar, bagaimana kesatria beruangku seperti itu ?
.
.
Pov End.
.
.
Sooyoung sedang terkagum di gerbang kelas melihat Sehun tengah menolong seorang mahasiswa dari pem bullyan.
.
.
.
Sehun pergi, Sooyoung hendak menawari kopi yang kini tengah di pegangnya. Jadi Sooyoung mengejar Sehun.
.
.
*Brug*
°Sooyoung menubruk seseorang sehingga kopi itu tumpah ke bajunya.
.
.
.
"Maaf." -Chanyeol a.k.a yang ditabrak.
"Kenapa aku selalu saja sial saat bertemu denganmu ? " -Sooyoung.
"Sebenarnya, kau yang membuatku sial." -Chanyeol.
"Omong kosong ! Lihat bajuku sekarang. Ini kesalahanmu. Bagaimana jadinya sekarang ?" -Sooyoung.
.
.
Chanyeol membuka jas yang tengah di pakainya.
.
.
"Eh, kau mau apa ? Jangan macam macam padaku !!" -Sooyoung.
"Jangan Bergerak !" -Chanyeol.
.
.
Chanyeol memakaikan jasnya ke Sooyoung untuk menutupi tumpahan kopi di baju Sooyoung.
.
.
Chanyeol mengkancingkan jas tersebut lalu menaikkan kaos lengan panjang yang di pakainya dan mengangguk lalu meninggalkan Sooyoung begitu saja.
.
.
Sooyoung Pov.
.
.
Dia... Aiyooo apa yang aku pikirkan sekarang ?! Aku harus menemukan kesatria beruangku sekarang !.
.
.
Pov End.
.
.
Sooyoung pergi mencari Sehun.
.
.
®Beberapa menit kemudian.
.
====
©Di depan gerbang Kampus.
.
.
"Oh Se Hun itu benar benar... Dia disini tadi.. Jika bukan karena kau kesatria beruangku, aku tidak akan buang buang waktu mencarimu !!" -Sooyoung.
.
.
Sooyoung kesal karna tidak menemukan sosok Sehun yang di cari carinya sampai mengumpat dengan lantang.
.
.
Tak jauh dari tempat Sooyoung ada sosok jimin yang mengikutinya.
.
.
Jimin Pov
.
.
Jadi, kesatria beruangnya adalah Oh Se Hun.
.
.
Pov End.
.
.
====
©Di taman kampus.
.
.
"Eh, Oh Se Hun !, Oh Se Hun !! Tunggu aku.." -Sooyoung Berlari ke arah Sehun yang sedang berjalan.
.
.
Sehun melihat Sooyoung dan berhenti sejenak. Sooyoung mendekat.
.
.
"Oh Se Hun ayo pulang bersama !" -Sooyoung.
"Hah ? Kenapa aku harus pulang denganmu ?" -Sehun.
"Itu karena..  rumah kita searah."
"Searah ?" -Sehun.
"Ayolah Ayoolah.." -Sooyoung.
.
.
Tiba tiba ada sekelompok orang mendekati mereka dan diantara itu ada sosok familiar yaitu Jimin di sana.
.
.
"Eh.." -Sooyoung takut.
"Ikut aku." -Jimin.
.
.
Sehun menarik Sooyoung ke belakangnya.
.
.
"Kau siapa ?" -Sehun.
.
.
Sooyoung tak membuang buang kesempatan itu. Sooyoung langsung membuka tasnya di belakang Sehun dan membuka hp nya.
.
.
"Apa kau tidak dengar." -Jimin mengeluarkan pistol dari sakunya dan menodongkanya ke Sehun.
.
.
Sehun mengangkat tanganya tanda menyerah.
.
.
Sooyoung menghembuskan napas berat di belakang Sehun.
.
.

{ Park Chanyeol }

[ Memanggil]

====
[ Berdering ]
====

===
©Di halaman kampus.
.
.
Chanyeol sedang menuntun Sepedanya.
.
.
[Park Sooyoung]

<Jawab>

"Hallo ?" -Chanyeol.
"Kakak !?" -Sooyoung.
"Halo ?" -Chanyeol.
"Apa yang akan kau lakukan pada kami ?! Bisakah kau menurunkan pistolnya ? Itu menyeramkan.. Aiyyoo. Bukankah ini jalan menuju ke lapangan di belakang tempat parkir kampus Kak ?." -Sooyoung.
"Diam !"  -Jimin.
"Apakah kita akan keluar lewat pintu belakang kampus ?." -Sooyoung.
.
.
.
Chanyeol mengerti keadaanya sekarang dengan sigap Chanyeol berlari ke tempat yang di tunjukkan Sooyoung di telepon.
.
.
====
©Di belakang kampus.
.
.
"Cepat !!" -Jimin.
"Sehun, ini tempat parkir belakang kampus kan ?" -Sooyoung.
"Diam ! Cepatlah ! Jangan berisik !" -Jimin.
.
.
.
Chanyeol telah tiba di tempat parkiran dan kini Chanyeol sudah bisa melihat Sooyoung.
.
.
"Eh, Sehun, ini dimana ?" -Sooyoung.
"Diam !! " -Jimin.
"Eh lihat ! Itu bangunan baru di belakang halaman kampus yang kita lewati kemarin kan ?" -Sooyoung.
.
.
Sooyoung, Sehun terus saja di dorong untuk berjalan. Sampai akhirnya Sehun berhenti karena muak.
.
.
Sehun berbalik mengahadap orang orang itu.
.
"Aku peringatkan kalian ! Lepaskan kami sekarang !" -Sehun.
"Sehun, jangan bertingkah." -Sooyoung Berusaha menahan Sehun.
"Aku akan mengingat wajah kalian. Jika kalian melakukan sesuatu padaku, keluargaku tidak akan tinggal diam." -Sehun.
"Sebenarnya kami tidak melihat apapun, Jika kalian menginginkan uang, kami akan memberikanya sekarang juga. Tolong lepaskan kami." -Sooyoung menutup matanya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menutup mata Sehun.
"Park Sooyoung, apa yang sedang kau lakukan !! Biasanya kau gadis yang agresif kan ? Kenapa tiba tiba kau menjadi penakut seperti kelinci ?" -Sehun.
.
.
====
©Di Parkiran.
.
.
Chanyeol sedang mengendap endap di parkiran memperhatikan gerak gerik mereka semua. Tiba tiba,
.
.
"Kak yeol !" -Yeri menepuk bahu Chanyeol.
.
Chanyeol kaget dan langsung menarik Yeri menunduk.
.
Chanyeol mengisaratkan Yeri untuk bersembunyi dari apa.
.
"Mereka sedang apa ?" -Yeri.
"Kau jangan berisik, Cari bantuan secepatnya !!" -Chanyeol.
"Chan sepertinya ini akan berbahaya." -Yeri panik.
"Sudah pergi sana ! Pergi  !!" -Chanyeol.
"Baiklah.." -Yeri pergi.
.
.
====
©Di tempat Sehun, Sooyoung.
.
.
"Cepat geledah merka dan ambil hp mereka !!" -Jimin.
"Baiklah." -Bawahan Jimin.
.
.
Para bawahan jimin segera mendekati Sooyoung dan Sehun untuk mengeledah Hp nya.
.
.
"Berikan Hp mu !" -Bawahan Jimin.
"Tidak ! Hp apa ?" -Sehun.
.
.
Salah satu bawahan jimin ada yang menarik tas Sooyoung.
.
"Apa yang kau lakukan lepaskan dia !" -Sehun.
"Aku tidak bawa hp." -Sooyoung berusaha menarik tasnya.
"Hey, lepaskan !!" -Sehun membantu Sooyoung.
.
.
*Greb*
°Bawahan Jimin berhasil merebut Tasnya.
.
.
Bawahan jimin pun membuka tasnya dan melihat Hpnya dan ternyata Hp nya tengah dalam panggilan terhubung dengan Chanyeol.
.
.
"Boss lihat ini." -Bawahan Jimin.
.
Jimin melihat Hp Sooyoung.
.
"Mereka mencoba memperdaya kita, Hajar mereka !" -Jimin.
.
.
Bawahan Jimin mulai mendekati Sooyoung dan Sehun.
.
.
"Berhenti ! Apa kalian tak tahu aku itu siapa ? Beraninya kalian membuliku di daerah kekuasaanku. Apa kalian sudah bosan hidup ?!" -Sehun mencoba mendorong salah satu bawahan jimin tapi tak menghasilkan pergeseran sedikitpun.
"Sehun !!" -Sooyoung menangkap Sehun yang terpental karena berusa mendorong tadi.
"Apa kau juga bosan hidup ?!" -Sehun mencoba mendorong jimin kali ini, tapi nihil.
"Sudah Sehun." -Sooyoung.
"Kau ini benar benar bosan hidup rupanya !" -Sehun mencoba meninju sekarang bukanya mendorong tapi tinjunya meleset (?).
.
.
Tinju Sehun yang meleset langung di tanganu dengan sigap dengan mudahnya Bawahan jimin menghempaskan tangan Sehun.
.
.
Sehun merasakan sedikit sakit di lenganya.
.
.
Sehun tak putus asa dia mencoba ke bawahan Jimin yang lainya tapi di tangkis.
.
Sehun meihat ada kesempatan dan langsung menendang selangkangan orang itu.
.
Orang itu ambruk Sehun menghajarnya. Tapi Bawahan itu di bantu yang lainya sedangkan sehun hanya Sendiri.
.
.
"Sehun !! Hati hati !!" -Sooyoung.
.
.
Sehun dan orang orang itu berkelahi. Chanyeol melihat dari kejauhan susana S.O.S  itu lalu tiba tiba Jimin memasang Kuda kuda dan mengeluarkan pistolnya seolah membidik Sehun.
.
.
Chanyeol kira ini waktu yang tepat, dari belakang Chanyeol menyerbu jimin dan membuat jimin tumbang dengan merebut pistol itu.
.
.
Chanyeol memasang kuda kuda menembak bawahan Jimin dan mencoba menarik pelatuknya tapi nihil (?) itu hanya pistol mainan.
.
.
"Ha ? Pistol mainan ?" -Chanyeol.
.
.
Chanyeol dalam keadaan bingung lalu kembali ke dunianya tengah melihat Sooyoung dalam bahaya.
.
Chanyeol segera menuju ke arah Sooyoung.
.
"Lepaskan aku !!" -Sooyoung.
"Jangan menyentuhnya." -Chanyeol menghempaskan tangan orang itu dan berkelahi denganya.
.
.
Jimin yang tadi di tumbang kan Chanyeol pun kembali dan mencoba mengambil Sooyoung.
.
.
Jimin menggendong sooyoung di bahunya untuk di bawa kabur.
.
"Park Chanyeol !!!" -Sooyoung.
.
.
Chanyeol segera melihat orang yg memanggil namanya itu dan langsung bergegas menghampirinya.
.
.
"Sooyoung !!!" -Sehun tiba lebih cepat.
.
.
Sehun menghampiri Jimin yang menggendong Sooyoung tersebut dengan berusaha keren meninju perut Jimin.
.
.
*Bug*
.
.
"Aduuhh..aduuhh..Tanganku sakit !!!" -Sehun berjingkrak jingkrak kesakitan sedangkan Jimin yang ditinju tidak bereaksi apa apa.
.
.
Jimin langsung menyodor tubuh Sehun dan Seketika Sehun ambruk.
.
.
Dan tak lama Chanyeol datang menendang tangan Jimin yg menggendong Sooyoung dan menangkap Sooyoung sebelum jatuh.
.
.
Chanyeol pun berkelahi dengan melindungi Sooyoung saat ini.
.
.
.
"Cepat !!! Mereka di sana !!!" -Yeri berteriak kencang di susul polisi dan para dosen.
.
.
Jimin dan bawahannya pun kabur.
.
.
"Ikuti mereka ! Berhenti !!" -Polisi.
.
.
Sehun, Sooyoung, Chanyeol pun masih terengah-engah sehabis tadi dan saat itu Sehun sedang mencoba menggerakkan tanganya tapi pergelangan nya terasa sakit saat itu Sehun melihat Sooyoung, dan ternyata Sooyoung tengah menggenggam erat tangan Chanyeol.
.
.
Sooyoung bingung apa yang dilihat Sehun dan akhirnya Sooyoung sadar dan langsung melepaskan genggaman nya itu.
.
Sehun mengibas ibaskan tanganya dan pergi meninggalkan Sooyoung dan Chanyeol.
.
.
"Eh, Oh Sehun !! Kau mau kemana tunggu aku !!" -Sooyoung mengejar Sehun.
.
"Apa kau baik baik saja ? Apa kau terluka ?" -Yeri memeriksa Tubuh Chanyeol.
"Aku tidak apa apa." -Chanyeol.
"Ah, kau terluka ?!?" -Yeri menemukan luka di siku Chanyeol.
.
.
====
©Lapangan Tengah Kampus.
.
.
"Oh Se Hun !! Oh Sehun !! Apa kau terluaka ?" -Sooyoung yang berhasil mengejar Sehun.
"Terluka ? Apa kau bercanda ? Jika Park Chan Yeol tidak datang, aku pasti sudah mengalah kan mereka semua." -Sehun memgepalkan tanganya di depan Sooyoung.
"Jangan bodoh. Tapi aku tidak tahu kenapa orang orang itu mengincar kita." -Sooyoung sambil menurunkan tangan Sehun.
"Eh, Lihat kau terluka." -Sehun menarik lengan Sooyoung yang berdarah.
"Ha ?" -Sooyoung bingung lengan bajunya berdarah.
"Apa ini sakit ?" -Sehun memeriksa lengan Sooyoung.
"Tidak kok." -Sooyoung.
"Benarkah ?" -Sehun.
"Iya tidak apa apa." -Sooyoung.
"Baguslah ! Kita hanya harus belajar kali dari peristiwa kali ini jangan terlalu dipikirkan bagaimanpun kan sudah tejadi tak bisa di ubah." -Sehun menghempaskan lengan Sooyoung dan pergi menunggalkan Sooyoung.
.
.
Sooyoung Pov.
.
.
Kenapa ada darah di bajuku ? Mungkinkah Park Chnayeol terluka ?!?
.
.
Pov End.
.
.
Sooyoung yang sadar akan hal itu langsung kembali ke belakang melihat keadaan Chanyeol.
.
.
====
©Di Halaman Belakang.
.
.
Sooyoung kembali dan apa yang Sooyoung dapat sungguh meyakitkan karna melihat pemandangan seperti ini.
.
Sooyoung tidak tahu mengapa tapi Sooyoung tak menyukainya.
.
Sooyoung melihat yeri sedang mengobati lengan Chanyeol yang terluka.
.
Tak lama kemudian Chanyeol dan yeri merasakan kehadiran Sooyoung dan langsung menatapnya.
.
.
"Aa.aakuu.. Aku menjatuhkan lipstick ku dinsini. Aku mau mencarinya. Lanjutkan saja apa yang kalian lakukan jangan hiraukan aku." -Sooyoung.
"Hey, Chanyeol mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan mu." -Yeri.
"Lalu kenapa ?!!!?!" -Sooyoung.
"Kau ini bagaimna sih.." -Yeri.
"Sudahlah, ayo pergi.." -Chanyeol menarik Yeri pergi.
.
.
Sooyoung melihatnya dengan perasaan kacau.
.
Baru beberapa langkah Chanyeol melewati Sooyoung Chanyeol mundur lagi.
.
.
"Berhati hatilah !!. mungkin mereka akan  kembali lagi." -Chanyeol tanpa memandang Sooyoung dan benar benar pergi.
.
.
Sooyoung Pov.
.
.
Cih.. Jika kau memperdulikan ku, kenapa kau tidak membawaku pergi bersamamu ? Huft.. Kesal !!
.
.
Pov End.
.
.
====
©Rumah Sooyoung.
.
.
Sooyoung baru saja membuka pintu rumah dan Paman Baek sudah menghampirinya.
.
.
"Nona. Saya dengar ada yang mengganggu anda di kampus. Saya akan mengirim orang untuk mengatasi mereka. Apa anda terluka ?" -Pamana Baek.
"Aku baik baik saja." -Sooyoung hendak pergi.
"Oh." -Paman Baek.
"Paman Baek..." -Sooyoung kembali.
"Iya ?" -Paman Baek.
"Apakah luka di siku itu parah ?" -Sooyoung.
"Jika di bagian itu anda harus memberinya antibiotik dan memperbannya. Tapi itu bukanlah luka yang parah. Apa tuan Sehun terluka ?" -Paman Baek.
"Tidak, aku hanya penasaran saja." -Sooyoung pergi ke kamarnya.
"Oh." -Paman Baek.
.
.
.
====
©Di sebuah ruangan.
.
.
*Plak*
°Suara tamparan di wajah Jimin.
.
.
"Kau membawa pistol mainan ke kampus dan membuli mereka ?!?" -Boss Jimin.
"Aaa.. Akuu hanya ingin tugasku cepat selesai." -Jimin menunduk.
"Tapi itu beresiko kau membawa pistol !!" -Boss Jimin.
"Iii...ituu hanya pistol mainan." -Jimin.
"Seharusnya kau tidak melakukan itu !! " -Boss Jimin.
"Maafkan aku." -Jimin.
"Sekarang kau harus menghilang untuk sementara. Pergi dan bersembunyi lah. Kau tidak boleh membiarkan keluarga Park dan Oh tau hubungan antara kau dan kami. Apa kau mengerti ?!!?" -Boss.
"Tapi.. tentang Ponselnya ?" -Jimin.
"Itu sudah di atasi !! Pergilah !" -Boss.
"Baik." -Jimin.
.
.
.
====
©Di Park Cooperation.
.
.
"Perusahaan ini tidak cukup kuat untuk mendukung operasi pasar kita." -Presdir Kim.
"Jika kita tidak menemukan cara, perusahaan kita akan bangkrut. Perusahaan lain nantinya akan mencoba mengambil alih perusahaan kita. Harganya sangat tinggi, tapi tenang bank belum mengambil tindakan apapun." -Dewan Park.
"Jika kita terus seperti ini, mereka akan menagih hutang dalam kurun waktu seminggu." -Presdir Jang.
.
.
.
*triingg*
°Suara Dering Ponsel Mama Irene.
.
.
"Sepertinya sudah cukup hari ini, kalian boleh keluar." -Mama Irene.
.
.
Semua orang di ruangan itu segera bersiap dan meninggalkan ruangan tersebut.
.
.
.
[ Lee Min Ho ]
<Jawab>
.
.
"Hallo ?" -Mama Irene.
"Nyonya Irene. Apa anda masih sibuk ? Hidup anda saat ini.... Sedang kacau kan ?" -Minho dan A.k.a Boss Jimin.
"Jangan bicara Omong Kosong. Apa yang kau mau ?" -Mama Irene.
"Tidak ada. Aku menelponmu untuk mengatakan kalau aku muali membeli saham Park Cooperation. Akan sangat bagus jika semua saham bisa aku dapatkan. Aku hanya takut, kalau perusahaan yang susah payah kau bangun akan segera di bawah kendaliku. Hehehehehe." -Minho.
"Brengsek !!" -Mama Irene.
"Benar. Aku juga mau mengatakan padamu. Jika kau berubah pikiran dan bersedia menjadi istriku tawaran itu masih berlaku sekarang. Dan mungkin aku akan mempertimbangkan untuk menjaga posisi mu." -Minho.
"Jangan  bermimpi !! Selama aku masih hidup. Aku tidak akan pernah bersedia menjadi istrimu." -Mama Irene memutuskan sambungan telepon.
.
.
.
====
©Dikamar Sooyoung.
.
.
Sooyoung tengah bingung tentang keadaan Chanyeol. Sooyoung pun mencoba mengirim pesan ke Chanyeol.
.
.
[Kau harus ke Rumah sakit. Jangan sampai lukamu infeksi.]
.
"Tidak !! Ini kalimat untuk perempuan lemah." -Sooyoung.
.
>Delete.
.
[Terimakasih sudah menolongku hari ini.]
.
"Ahhh ~~ Masih belum bagus. Itu kedengarannya bodoh." -Sooyoung.
.
>Delete.
.
[...|]
.
"Aiyyyoo aku tak bisa berfikir !!!!!" -Sooyoung berguling guling.
.
Sooyoung bingung kalimat apa yang tepat untuk membuka obrolan. Sooyoung berfikir sejenak dan.
.
"Benar. 'Kau Harus makan yang harus kau makan'. Oh benar itu dia." -Sooyoung girang.
.
.
[Kau harus makan apa yang harus kau makan.] >Send.
.
.
====
©Paginya di kampus.
.
.
Sooyoung mengendap endap ke loker Chanyeol.
.
Sooyoung membuka loker Chanyeol menaruh rapi sebuah bungkusan disana.
.
Dengan semringah Sooyoung menutup loker Chanyeol dan pergi ke kelas musik.
.
.
====
©Kelas Musik.
.
.
Ruangan tersebut di penuhi nada nada orkestra yang sedang di pimpin Chanyeol. Setelah beberapa lama Latihan tersebut selesai juga.
.
.
"Cukup oke.." -Chanyeol.
.
.
*Plok plok plok*
°Suara tepukan tangan Chanyeol.
.
.
"Pelajaran hari ini susah yha ?Iya itu benar. Tapi kita melakukanya dengan baik." -Siswa kelas musik.
.
.
Setelah selesai Chanyeol merapikan barangnya dan hendak pergi.
.
.
Chanyeol melangkah ke pintu.
.
"Eh kau terlihat sehat hari ini. Kemarin mungkin bukan luka yang serius." -Sooyoung menahan Chanyeol.
"Hmm" -Chanyeol mengangguk kan  kepalanya dan hendak pergi.
"Eh, tunggu. Apa.. Yang kau makan untuk makan siang ?" -Sooyoung.
"Kantin." -Chanyeol.
"Huhh.." -Sooyoung putus asa.
"Itu sedikit asin." -Chanyeol.
"Apa ?" -Sooyoung.
"Lain kali jangan beli makanan di restoran sup lagi yha ? Tapi bagaimana pun, terimakasih." -Chanyeol mengelus kepala Sooyoung.
.
.
Dari kejauhan tingkah Sooyoung dan Chanyeol pun sedang di perhatikan 2 pasang mata. Yaitu Yeri dan Sehun.
.
.
"Oh iya, ada pesan dariku sebagai tutor hari ini. Jangan lupa mengulang pelajaran hari ini." -Chanyeol tersenyum di akhir kalimatnya dan pergi.
"Aku mengerti !" -Sooyoung girang.
.
.
Sooyoung Pov.
.
.
Demi dewa. Aku tidak salah lihat kan ? Es batu itu tersenyum padaku ?!?
.
.
Pov End.
.
.
"Cih.. Apa kau pikir kau hebat karena dia bisa memandu orkestra ? Tipe orang yang aku benci adalah orang seperti dia." -Sehun menghampiri Yeri dengan memukul alat musiknya kasar.
"Kau.." -Yeri.
"Jangan Cemas ! Jika alat ini rusak, aku akan membelikan semua alat musik yang baru." -Sehun.
"Sehun... Jangan menyalahkan dirimu untuk kesalahan orang lain." -Yeri.
"Apa maksudmu ?" -Sehun.
"Kau tidak senang karena Calon istrimu menyukai orang lain kan ?" -Yeri sambil menatap Sooyoung.
"Siapa yang bilang kalau dia calon istriku ? Eh, Yer, apa kau tahu dia memyukai siapa ?" -Sehun.
.
.

My Little Princess (!) || Chanjoy || [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang