Bab 22

351 53 9
                                    

Sehun menarik Sooyoung ke lapangan Tennis.
.
"Kenapa kita harus bermain tennis ? Aku lelah juga disini sangat panas." -Sooyoung merengek.
"Bermain tennis membuat bentuk tubuhmu bagus." -Sehun.
"Eh.. Apa maksudmu ? Apa bentuk tubuhku kurang bagus ?" -Sooyoung.
"Tidak. Hanya saja.. Bisakah kau menurut saja ?" -Sehun.
"Aku tidak mau. Ayo pulang saja." -Sooyoung.
"Tunggu." -Sehun menarik Sooyoung.
"Apa ?" -Sooyoung.
"Lihat disana ! Park Chanyeol." -Sehun menunjuk Chanyeol.
"Lalu ?" -Sooyoung.
"Kau hanya ingin bermain dengannya bukan ?" -Sehun.
"Aku.." -Sooyoung.
"Hm.. Ikut aku." -Sehun menarik Sooyoung mendekati Chanyeol.
"Hey.. Oh Sehun !!" -Sooyoung.
"Park Chanyeol, Ayo bertanding." -Sehun.
"Ih.. Aku sudah bilang aku tidak mau bermain." -Sooyoung kesal dan pergi.
"Astaga." -Sehun menarik rambut Sooyoung mengambil posisi.
"Ehh.. Rammbutku. Lepaskan !!" -Sooyoung.
"Duduk." -Sehun melepaskannya dan menghempaskan nya ke kursi.
"Dasar gila." -Sooyoung.
"Park Chanyeol, apakah tangan mu gemetar ?" -Sehun mengambil bola dan mengambil posisi.
"Eh.. Apa kalian serius ?" -Sooyoung.
"Kau diam saja. Serving." -Sehun melemparkan bolanya ke atas dan memukulnya.
.
*Buggh*
°Sehun ke Chanyeol.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol.
.
.
Chanyeol berusaha memukul bolanya tapi Tabgannya begitu sakit saat di gerakkan ke kanan.
.
Sehun memperoleh sekor 1.
.
"Lihatkan ? Park Chanyeol, pertahananmu itu payah." -Sehun.
"Ayo lanjutkan." -Chanyeol.
.
Sooyoung risau melihat Chanyeol yang kesakitan dan Sehun yang sedang menyiksanya. Sooyoung teringat kemarin Sooyoung mendorong Chanyeol jatuh sampai tangan kanannya menghantam keras ke Lemari.
.
.
"Park Chanyeol ! Jangan dipaksakan." -Sooyoung.
.
.
"Serving." -Chanyeol melempar bolannya ke atas dan memukulnya.
.
.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun.
.
.
"ahh.." -Chanyeol.
"Park Chanyeol, jangan dipaksakan." -Sooyoung.
.
.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun.
.
.
"Eghh." -Chanyeol.
"Hey, jangan dipaksakan." -Sooyoung panik melihat Chanyeol kesakitan.
.
.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol.
.
Chanyeol tidak fokus dan bolannya melambung jauh darinya.
.
Akankah Sehun mendapatkan sekor lagi ?
.
*Bughh*
°Yeri ke Sehun.
.
.
Entah darimana datangnya Yeri, tapi yang pasti dia membantu Park Chanyeol.
.
.
"Oh, jadi kalian berdua ingin bermain berpasangan ? Baiklah kalo begitu, Sooyoung ayo bermain." -Sehun.
"Dear, Oh Sehun. Kau bisa bermain dengan siapa tapi jangan berharap aku mau bermain denganmu." -Sooyoung pergi.
"Sooyoung, apa kau masih marah padaku ? Untuk masalah kemarin, bukankah aku sudah minta maaf ? Jika kau belum memaafkan ku. Kalau begitu aku akan pergi." -Yeri pergi.
.
.
Sooyoung Pov.
.
Huh, kau pikir kau bisa berakting menyedihkan di depan ku? Ayo lihat saja seberapa jauh kau bisa pergi. Tapi kalau kau pergi..
(Aku melihat Park Chanyeol)
Dia akan berfikir aku orang yang egois.
.
Pov End.
.
.
"Tunggu. Jika kau memang ingin bertanding ayo." -Sooyoung mengambil posisi.
"Yapss, that's my girl !" -Sehun mengambil posisi.
"Yeol ayo bekerjasama." -Yeri tersenyum.
"Hm." -Chanyeol mengangguk.
.
.
.
------
.
"Serving" -Sehun melempar bola ke atas dan memukulnya.
.
.
.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol/Yeri
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol/Yeri.
*Bughh*
°Yeri ke Sehun/Sooyoung.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol/Yeri.
.
"Ahh" -Yeri berusaha menggapai.
.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
Sooyoung terus memperhatikan Chanyeol yang terus menerus memegang tangan kanannya.
.
.
*Bughh*
°Sehun ke Chanyeol/Yeri.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
"Eghh" -Chanyeol.
"Park Chanyeol kau baik baik saja ?" -Yeri.
"Tak apa." -Chanyeol.
.
.
Sooyoung sudah tidak tahan melihat Chanyeol. Sooyoung berlari ke bola dari Chanyeol.
.
.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
Sehun bersiap mencuri bola.
.
.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
Yeri terus berusaha mengejar bola tapi Chanyeol sudah memukulnya. Yeri akhirnya hanya berdiam melihat bahwa ini hanya permainan Chanyeol dan Sooyoung.
.
.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
.
.
"Hey.. Pukul ke tangan kanannya." -Sehun kesal Sooyoung mempermudah Chanyeol.
.
.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
"Milikku." -Sehun bersiap memukul.
.
.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
.
Sehun tercengang Sooyoung terus saja mempermudah Chanyeol.
.
"Hey apa apaan itu." -Sehun.
.
.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
.
.
"Hey, apa kau tidak mendengarku ? Pukul ke tangan kanannya." -Sehun.
.
.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
"Kau yang memaksaku bermain. Kau memarahi aku sekarang?
.
.
*Bughh*
°Sooyoung ke Chanyeol/Yeri.
*Bughh*
°Chanyeol ke Sehun/Sooyoung.
.
.
Bola Chanyeol melambung jauh ke atas.
Mata Sehun dan Sooyoung mengincarnya. Sooyoung berlari.
.
.
*Brughh*
°Sooyoung terjatuh.
.
.
"Ehh, Sooyoung kau baik baik saja?" -Sehun berlari ke Sooyoung, membantunya berdiri.
"Aghh." -Sooyoung.
"Aku kan sudah bilang biarkan aku yang memukul bolannya. Kenapa kau memaksakan dirimu? Lihat tanganmu, biar ku periksa." -Sehun.
"Aku tidak apa apa." -Sooyoung.
"Park Chanyeol, pukulan macam apa itu tadi !?" -Sehun.
"Hey, ayo kita akhiri. Aku mengaku kalah." -Chanyeol melempar raketnya dan pergi.
"Hah.. Ehh Park Chanyeol." -Yeri mengambil raket Chanyeol dan pergi menyusulnya.
"Hah? Jadi begitu saja ? Kaulihat ? Sooyoung, kita ini pasangan terbaik. Sepertinya sudah ditakdirkan begitu." -Sehun tersenyum bahagia.
.
.
Sooyoung masih terdiam membeku di tempat melihat Chanyeol seperti tadi sungguh menyedihkan.
.
.
====
©Kantin kampus.
.
.
Chanyeol sedang sarapan pagi dimeja pojok. Dari pintu masuk terlihat Yeri yang tersenyum merekah membawa sebuah bekal.
.
.
Yeri menghampiri meja Chanyeol dan duduk di depannya. Chanyeol kaget tapi hanya teridiam dengan tatapan penasaran.
.
.
Yeri membuka bekalnnya.
.
.
"Park Chanyeol. Ini adalah masakan spesial untukmu. Cobalah." -Yeri menyodorkan makanan itu.
"Aku tidak lapar, terimakasih bagaimana pun." -Chanyeol.
.
.
Tidak lapar? Yeri melihat piring Chanyeol.
.
.
"Brokoli, Kubis, kacang, dan sayuran sayuran itu. Yeol, aku mungkin sedikit ragu, tapi bukankah ini makanan yang sering dimakan Sooyoung kan ? Yeol, Park Sooyoung sudah bertunangan dengan Oh Sehun sekarang. Mereka berdua tidak se level dari kita." -Yeri.
.
.
Chanyeol hanya terdiam melihat makanannya. Dia baru menyadari sejak kapan dia suka makan maknan ini ?
.
.
"Yeoll.. Aku tahu kau menyukai Park Sooyoung, tapi Park Sooyoung hanya peduli tentang Sehun. Jadi, aku ingin menjadi pengganti Park Sooyoung, apa kau bisa menerima ku ?" -Yeri.
.
.
Chanyeol terdiam meletakkan sumpit nya. Chanyeol menghela napasnya.
.
.
"Maafkan aku. Tapi, hatiku tidak bisa menerima orang lain." -Chanyeol berdiri dan mengangkat piring nya llu pergi dari sana.
.
.
Yeri terdiam dan matanya berbinar. Yeri berusaha menutupi air mata nya. Dia menunduk menangis kecil.
.
.
Dari atas seseorang sedang memata matai Yeri dan Chanyeol. Orang itu melihat Yeri kasihan. Tak lama kemudian orang itu pergi.
.
.
====
©Ruang Loker.
.
.
Yeri berjalan lesu ke ruang lokernnya. Sebentar lagi kelas akan di mulai, jadi dia harus mengambil buku nya.
.
.
Yeri ingin sekali melewati kelas pertama ini tapi dia tidak bisa itu bukan sifatnya.
.
.
Yeri membuka lokernnya dan menemukan amplop besar disana. Yeri tidak merasa menaruhnya. Yeri mengambil amplop itu dan membuka nya.
.
.
"Hah ? Benarkah ?" -Yeri terkejut melihat isi amplop itu.
.
.
Yeri melihat sekitar berusaha mencari tahu siapa orang yang memberinya amplop itu. Tapi nihil tidak ada orang disana.
.
.
====
©Rumah Chanyeol.
.
.
Chanyeol memutuskan untuk pulang daripada dia harus menghadapi Yeri. Chanyeol sedang berada di atap menjemur kostum beruang nya.
.
.
Chanyeol berniat mengembalikan kostum itu ke toko komik karena ia memutuskan untuk mengambil beasiswanya.
.
.
Chanyeol sudah memikirkan ini semalaman dan memang keputusan nya sudah bulat. Dia akan pergi ke Eropa.
.
.
Chanyeol menatap kostum itu dan senyum pun terlukis di wajahnnya. Kostum itu membawa banyak kenangan indah baginya. Tidak lain tentang kisah nya selama ini. Kesatria Beruang dan Sooyoung.
.
.
Chanyeol sadar dia sudah banyak berubah sejak bertemu dengan Sooyoung. Chanyeol kini tau bagaimana caranya tersenyum lagi setelah tragedi itu.
.
.
Sooyoung adalah sosok berharga di cerita hidup Chanyeol. Sooyoung sudah mencerahkan dunianya.
.
.
"Terimakasih." -Chanyeol.
.
.
====
©Ruang Guru.
.
.
.
Chanyeol sampai di depan pintu. Chanyeol mngatur napasnya untuk memantapkan langkahnya kali ini. Chanyeol akan meninggalkan korea dsn mengambil beasiswa itu.
.
.
Chanyeol membuka pintu dan menghampiri Pak Yoon.
.
.
"Pak." -Chanyeol.
"Ah... Park Chanyeol." -Pak Yoon.
"Iya.. Pak, saya memutuskan saya akan mengambil beasiswa ke Akademi Vienna Musical." -Chanyeol.
"Keputusan yang bagus. Kau berbakat, kau pasti akan menjadi pilar musik dunia. Aku merasa terhormat tau bahwa aku punya murid seperti mu." -Pak Yoon.
.
.
Chanyeol hanya mengangguk.
.
.
.
====
©Toko 3eruang.
.
.
.
Chanyeol meletakkan buku diary milik Park Sooyoung di atas kostum beruang nya.
.
.
"Jadi, kau sudah mengambil keputusan ? Baguslah. Teruslah berusaha." -Seulgi.
"Terimakasih." -Chanyeol.
"Sama sama." -Seulgi.
"Oh iya, saat aku pergi nanti tolong jaga baik baik kostum ini. Benda ini sangat penting bagiku. Aku pernah berharap ini akan bersamaku selamanya." -Chanyeol mengelus kostumnya.
"Iya aku tau perasaan mu. Dan juga, aku rasa Park Sooyoung itu menyukaimu. Tapi ini bukan urusanku. Kau harus menyelesaikan nya sendiri." -Seulgi.
.
.
Chanyeol terdiam untuk berfikir.
.
.
"Eh aku hampir lupa, ini upah terakhirmu. Terimakasih sudah berjasa di toko bukuku." -Seulgi menyerah kan amplop itu.
"Terimakasih. Aku akan pergi" -Chanyeol menerima nya.
.
.
Seulgi hanya tersenyum dn mengangguk dan Chanyeol pun melangkahkan kakinya untuk pergi.
.
.
Didepan pintu keluar itu Chanyeol berhenti dia merasakan sesuatu yang sangat berat. Akhirnya Chanyeol berbalik ke Seulgi.
.
.
"Hmm.. Kostum ini sangat berarti bagiku. Bisakah aku membelinya untuk kenang kenangan ?
.
.
.
.
====
© Kelas Orkestra.
.
.
Sooyoung sedang melatih biola nya. Sampai bel berbunyi dan semuanya masuk kelas itu membuat kelas yang berisi alunan merdu akan biola menjadi riuh dengan kata kata.
.
.
"Aku dengar Park Chanyeol menerima beasiswa ke Akademi Vienna Musical." -Soojung.
"Itu tidak mengejutkan. Dia berbakat." -Jong In.
"Masuk akal." -Soojung.
.
.
Sooyoung seketika berhenti bermain biola. Mata Sooyoung membulat tidak percaya. Sooyoung tenggelam dalam lamunanya.
.
.
Tak lama kemudian Sehun masuk dan menghampiri Sooyoung.
.
.
"Sooyoung, Maukah kau pergi ke bioskop nanti sepulang kampus ?" -Sehun.
.
.
.
.
.
====
©Rumah Chanyeol.
.
.
Chanyeol sedang menyiapkan barang barangnya sebelum dia berangkat ke Eropa.
.
.
Chanyeol menemukan foto. Itu adalah foto pertunjukan orkestra di pekan seni pelajar kemarin.
.
.
Melihat foto itu membuat Chanyeol kembali ragu akan keputusannya.
.
.
====
©Mobil Sehun.
.
.
Sehun lebih banyak memperhatikan Sooyoung disampingnya dari pada memperhatikan jalanan.
.
.
Sooyoung tampak murung dan belum mengucap sepatah katapun sejak tadi.
.
.
"Oh iya, Banyak orang bilang Film Marvel terbaru Avanger : Infinite War itu bagus. Kau mau menonton nya ?" -Sehun berusaha memecahkan keheningan.
.
.
Sooyoung hanya melihat Sehun dan terdiam lalu fokus ke jendelannya lagi.
.
.
"Apa wanita tidak menyukai hal hal seperti pahlawan super ?.. Hm.. Kalau begitu ayo lihat drama saja. Tapi.. Apa Drama yang bagus akhir akhir ini ? Ahh ada google. Aku akan mencarinya." -Sehun mengambil Ponselnya.
"Oh Sehun. Aku ingin berjalan. Bolehkan ?" -Sooyoung.
"Aku akan berjalan disampingmu." -Sehun.
"Tolonglah. Biarkan aku sendiri. Bagaimana ?" -Sooyoung.
.
.
Sehun ingin sekali menolak permintaan Sooyoung tapi sepertinya Sooyoung memang butuh waktu sendri.
.
.
Sehun membanting setir untuk berputar dia menepi di dekat sebuah tama luas yang sepi.
.
.
Mobil Sehun pun terhenti, Sooyoung melepaskan sabuk pengaman nya dan membuka pintunya. Sooyoung pun keluar tanpa sepatah katapun.
.
.
Sehun hanya bisa melihat punggung Sooyoung yang makin lama kian menjauh. Dimana dia tidak bisa menemaninya.
.
.
====
©Toko 3eruang.
.
.
Sooyoung memutuskan ibgin pergi ke toko ini. Tapi kenapa Sooyoung juga tidak mengerti.
.
.
Sooyoung masuk ke dalam dan berhenti di tengah jalan.
.
.
Seulgi melihatnya.
.
.
"Park Chanyeol sudah berhenti." -Seulgi.
"Iya, aku sudah tau." -Sooyoung tertunduk dan berbalik pergi.
"Ehh.. Tunggu sebentar." -Seulgi.
.
.
Sooyoung berhenti tak lama kemudian Seulgi menghampirinya. Seulgi menyodorkan buku yang terlihat familiar dengan Sooyoung.
.
.
"Ini yang Park Chanyeol tinggalkan. Dia menyuruh ku untuk memberikannya padamu saat aku bertemu denganmu." -Seulgi menyodorkannya.
"Buku Diary ku." -Sooyoung menerimanya.
.
.
Sooyoung menatap buku itu. Jadi selama ini Chanyeol masih menyimpan buku itu ?.
.
.
Sooyoung berjalan ke sebuah sofa dan duduk disana. Sooyoung mulai membuka buku itu. Buku itu masih sam seperti dulu di depannya.
.
.
Sooyoung membuka setiap halaman dan tenggelam pada kenangan yang di gambarnya itu. Begitu banyak kenangan indahnya dengan Park Chanyeol juga kesatria beruang itu.
.
.
Sooyoung tenggelam akan masa lalu indah yang telah ia lalui dengan cepat.
.
.
Sooyoung sampai di halaman dimana dulu dia memaki Park Chanyeol malaikat gelapnya itu. Gambar itu berubah jauh lebih indah setelah di rubah Chanyeol.
.
.
Disana tegambar seolah Chanyeol dan Sooyoung berdansa. Membutnya teringat dimana saat kelas dansa Chanyeol mencuri Ciuman pertamanya dan mengembalikannya.
.
.
Sooyoung tersenyum mengingat kenangan kenagan lama itu sampai dia membalik halaman selanjutnya. Yaitu gambaran Sehun Pangerannnya yang sekarang penuh coretan.
.
.
Siapa lagi selain Chanyeol yang melakukannya. Sooyoung tertawa melihat coretan itu mengingat dia dulu pernah mencoret coret wajah Chanyeol saat tidur.
.
.
"Dasar Bodoh." -Sooyoung.
.
.
Sooyoung pun membalik halaman itu dan menemui halaman kosong di buku diary nya. Memang benar Sooyoung kehilangan buku itu setelah menggambar Sehun.
.
.
Sooyoung terus memperhatikan halaman kosong itu sampai matanya memperhatikan sesuatu di halaman itu.
.
.
Ada sebuah gambar kecil di pojok buku itu. Sooyoung membaliknya dan gambar itu masih ada.
.
.
Sooyoung membuka halaman pertama gambar itu. Membukanya dengan cepat menampilkan sosok animasi 2 orang dengan jarak yang makin lama mulai mendekat sampai tidak ada jarak antara mereka.
.
.
Mata Sooyoung mulai berbinar.
.
.
.
Sooyoung Pov.
.
.
Inikah kenangan peninggalan nya. Siapa ini ? Mungkinkah aku dan dia ? Apakah Park Chanyeol menyukaiku ?
.
.
Pov End.
.
.
Sooyoung menutup buku itu dan beranjak berdiri lalu berlari ke Rumah Chanyeol berharap bisa menemui Park Chanyeol.
.
.
====
©Rumah Chanyeol.
.
.
Sooyoung menggedor pintu rumah Chanyeol.
.
.
.
"Park Chanyeol !! Park Chanyeol ! Apa kau didalam ?! Buka pintunya ! Aku ingin mengatakan sesuatu !! Park Chanyeol hiks.. Buka pintunya !!" -Sooyoung menangis di depan rumah Chanyeol.
.
.
.
====
©Kelas Orkestra.
.
.
Semua sedang mengerumuni Chanyeol yang sedang berpamitan itu.
.
.
"Park Chanyeol, lupakan yang terjadi dengan kita. Kita sudah berteman sejak kecil, jadi ingatlah untuk tetap menghubungi ku." -Yeri.
"Park Chanyeol saat kau sudah sukses disana. Jangan lupa mengirimi ku tiket menonton mu." -Jong In.
"Aku juga." -Soojung mencubit Jong In.
"Sakit." -Jong In.
"Biarkan saja. Bagaimanan bisa kau berani beraninya meninggalkan ku." -Soojung.
"Tidak, tentu saja tidak mungkin." -Jong In memeluk Soojung.
"Sudah sudah. Park Chanyeol fighting !" -Yeri.
"Park Chanyeol, Fighting !! Ingat kami" -Semuanya meniru Yeri.
"Kalau kalian pergi kesana tolong bermainlah ke tempat ku." -Chanyeol
.
.
Tak lama kemudian dibelakang Chanyeol ada sosok Sooyoung. Yeri menatapnya. Baru beberapa langkah Sooyoung mendekati Chanyeol, Yeri mendekatinya dan menahannya.
.
.
Yeri menahan tangan Sooyoung mendekati Chanyeol. Sooyoung memasang wajah tak suka dimana berani beraninya Yeri menyentuhnya.
.
.
"Kim Yeri, Lepaskan." -Sooyoung.
"Tidak ! Aku tidak peduli apapun yang akan kau bilang pada Park Chanyeol. Jangan pernah kau berharap bisa mengucap sepatah katapun padanyan. Jika kau masih saja keras kepala, aku akan memberitahu semua orang siapa kau sebenarnya." -Yeri.
.
.
Sooyoung bingung dengan perkataan Yeri. Yeri mengeluarkan sebuah foto yang didapatkan dari Amplop besar di lokernya.
.
.
Yeri menunjukkan Foto Sooyoung sedang bersama Ibu kandungnya Mama Wendy.
.
.
"Dia adalah ibu kandungmu, benar kan ?" -Yeri tersenyum menang.
.
.
Sooyoung terkejut benarkah dia akan di kalahkan Yeri ? Gadis miskin itu ?
.
.
Sooyoung mengambil fotonya dari tangan Yeri dan berjalan ke kerumunan orang itu.
.
.
"Maaf mengganggu, aku ingin menyatakan sesuatu. Aku bukan putri sah dari Park Cooperation yang kalian tau. Ibu kandungku adalah wanita bernama Wendy yang merupakan selingkuhan pemilik Perusahaan Park Cooperation. Aku adalah anak dari hubunan gelap mereka." -Sooyoung menunjukkan Foto ibunya dan dia.
.
.
.
Semua orang heboh disana. Yeri hanya tercengang melihat Sooyoung mengakui semuanya.
.
.
Semua orang disana bertanya tanya kebenaran itu. Dibelakang Yeri, Sehun yang sedari tadi mengikuti Sooyoung berjalan mendekati Sooyoung.
.
.
Disana semuanya terkejut akan penakuan Sooyoung berbeda dengan Jungkook yang sedang duduk manis merekam video Pengakuan Sooyoung itu.
.
.
Orang yang memata matai Chanyeol dan Yeri di atas kantin adalah Jungkook dan juga amplop dalam loker Yeri juga dari Jungkook. Siapa Jungkook sebenarnya ?
.
.
Sooyoung mendekati Chanyeol.
.
.
"Park Chanyeol, Aku ingin mengatakan sesuatu." -Sooyoung.
.
.
Sehun menarik lengan Sooyoung dan menarik tengku Sooyoung dan langsung menciumnya.
.
.
~~Chu~~
.
.
Sehun mencium Sooyoung didepan semua orang membuat semuanya lebih terkejut.
.
.
Orang yang berbeda lainya adalah Chanyeol. Chanyeol tidak terkejut mengetahui kebenaran tentang Ibu kandung Sooyoung. Chanyeol hanya terkejut mengeni yang sedang terjadi di depannya.
.
.
Bersambung....😘
.
.
Sad ending ? Happy ending ?

My Little Princess (!) || Chanjoy || [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang