Chapter 8

17 5 5
                                    

Saengil Chukka Hamnida Uri Taehyung💞 사 랑 해 김 태 형💞
Happy Taehyung dayy~~
.
.

Yang berlalu, biarlah berlalu.
Jadilah seperti air sungai yang selalu mengikuti kemana dia dibawa. Tapi jika bagimu itu sudah melewati batas, maka lawanlah arus sungai itu.

🍃🍃🍃

"Ini kann..." Jimin coba menebak

"Namjoon Hyung." Ucap Jungkook dan Taehyung bersamaan. *Vkook momentt~~~

"Ituuu.." Jimin mencoba menajamkan matanya melihat video itu.

"Kim Yugyeom, anak sekolah sebelah."

"Dia kan musuh mu juga Jungkook-ah."

"Jadi apa kesimpulan dari video ini?" Tanya Yoongi sambil menarik kembali Handphone-nya.

"Yugyeom musuh Jungkook."

"Namjoon Hyung juga mulai membenci Jungkook."

"Jadi, mungkin Namjoon Hyung dan Yugyeom bekerja sama untuk menghancurkan Jungkook?"

"Kesimpulan yang tepat."

"Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan mereka berdua?"
"Shit kau Hyung." Frustasi Jungkook.

'Terusss.. benci Namjoon. Benci dia Jungkook.'

.
.

Author POV

"Dimana aku meletakkan buku yang dikembalikan Yugyeom semalam?" Ucap Namjoon pada dirinya sendiri.

Sekarang kamar Namjoon sudah berantakan. Ia memerlukan buku itu. Yugyeom ingin meminjam buku itu lagi karena ada materi yang lupa ia catat.

Ia. Yugyeom dan Namjoon beberapa malam kemarin bertemu karena Yugyeom ingin mengembalikan buku yang dipinjamnya untuk belajar.

-Diwaktu yang bersamaan-

Jungkook berjalan pulang menuju rumahnya. Ia baru pulang dari mini market membeli beberapa snack.

Jungkook pulang melalu jalan pintas. Melewati gang kecil yang pencahayaannya tidak terlalu baik.

Ia merasa ada seseorang yang mengkutinya. Ia berbalik. Tetapi kosong.

"Mungkin cuma halusinasi ku saja."

Jungkook melangkahkan kakinya kembali. Ketika baru dua langkah ia berjalan, ia merasa sakit di bagian perutnya. Cairan merah mengalir dari perutnya.

Baru saja ada yang menikamnya dari belakang. Pengelihatan nya mulai buram. Ia kehabisan banyak darah.

"Kim Namjoon" itu lah kata terakhir yang ia dengar dari orang yang menikamnya sebelum semua kesadarannya hilang.

🍃🍃🍃

Satu minggu berlalu. Sekarang keadaan Jungkook mulai membaik. Ia sudah diperbolehkan dokter untuk pulang.

"Jungkook apakah kau melihat orang yang menikam mu?" Tanya Appa-nya.

"Emmm.. Anhi Appa. Mukanya ditutup topeng."
"Tapii aku mendengar dia menyebutkan nama.."

"Siapa?"

"Aku kurang jelas mendengarnya." Elak Jungkook.

'Kim Namjoon. Kim Namjoon' Itu lah kata-kata yang terniang di otak Jungkook.

.
.

-Di sekolah-

"Yakk.. Jungkook-ah. Kau sudah sehat?" Sapa Namjoon memepuk pundak Jungkook.

"Sudah. Tidak usah pegang pundak ku bisa Hyung?" Celoteh Jungkook dingin.

"Kenapa? Kau adikku. Apakah seorang Hyung tidak boleh akrab dengan adiknya?"

'Hyungku? Hehh! Kau musuh dalam selimut Namjoon!' Batin Jungkook.

"Tidak." Jungkook berlalu meninggalkan Namjoon yang masih terdiam membeku di tempat karena sifatnya yang dingin.

.
.

"Hyung-ah. Jungkook tadi menghindariku." Namjoon mengadu kepada Jin.

"Wae Namjoon? Apakah kau ada berbuat salah kepadanya? Jika ada segeralah minta maaf." Ucap Jin yang masih sibuk membereskan buku.

"Setahu ku tidak ada Hyung. Aku belakangan ini jarang sekali dekat dengan mereka. Bagaimana mungkin aku bisa berbuat salah kepada mereka."

"Coba kau pikirkan lagi. Mungkin ada kesalahan yang tidak sengaja kau buat Namjoon-ah. Sudahlah, ayo ke kantin" Namjoon mengekori Jin yang berjalan menuju kantin.

🍃🍃🍃

"Apa benar orang yang menikam mu menyebutkan nama Namjoon Hyung?" Tanya Jimin. Sekarang mereka berada di rumah Jungkook.

"Nee Hyung. Aku mendengarnya ketika sebelum aku pingsan."

"Apa kau melihat wajahnya?" Beo Taehyung.

"Tidak Tae Hyung. Dia memakai topeng."

Suga diam. Entah dia malas berbicara, entah dia memiliki masalah. Entalah. Hanya dirinya lah yang tahu.

"Aku sekarang semakin membenci Namjoon Hyung."

"Yaakkk!! Oppa! Kenapa kau membenci Namjoon Oppa?" Hanna keluar dari kamarnya karena merasa risih dengan kebisingan ini.

"Dia telah membuat Eomma dan Oppa luka! Bagaimana aku tidak membencinya! Kau juga mulai sekarang Oppa larang untuk dekat dengannya!"

"Jungkook-ah. Kau boleh marah. Tapi tolong jangan membentak Hanna." Yoongi buka suara.

Hanna kembali masuk ke kamarnya. Matanya memanas. Semarah-marahnya Jungkook. Sekesal-kesalnya Jungkook. Dia tidak pernah membentak Hanna seperti tadi.

"Kau gila Jungkook! Lihat saja kau sampai Hanna menangis!" Ancam Yoongi yang khawatir dengan Hanna.

"Mianhae Hyung-ah. Aku terbawa suasana."

"Sudahlah.. kenapa kalian jadi bertengkar?" Jimin menengahi mereka.

'Kenapa aku menjadi merasa bersalah? Apakah lebih baik aku mengatakan yang sebenarnya?'

#TBC💙

Jangan lupa Voment ya.. gomawoo😊😊💙

Hanna sama Eunji jarang muncul ya.. karna mereka hanya sebagai pelengkap. Gak deng, canda😂
Entar juga muncul~~

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang