Chapter 10

30 5 4
                                    

Namjoon POV

"Namjoon-ah, aku minta maaf." Yoongi Hyung mulai berjalan mendekatiku.

"Baiklah Hyung. Aku memaafkanmu."
Mungkin kalian disini berfikir aku bodoh. Hey ayolah jika aku tidak menerima permintaan maaf itu, aku yang akang diceramahi nantinya.

Aku benar-benar memaafkannya? Tentu tidak. Siapa yang dituduh tanpa sebab, dijauhi, dikucilkan, digosipkan dengan hal yang tidak benar, bahkan dianggap tak ada akan memaafkan dengan mudah? Jika memang ada, itu cuma dimulut. Tetapi hatinya akan tetap menyimpan semua kejadian pahit itu disebuah kotak dihatinya paling dalam yang bernama kotak kenangan.

Mungkin aku memang akan memaafkan Yoongi Hyung. Tapi hatiku tetap menolaknya. Dengan semua perbuatan yang dilakukannya kepada ku. Oke. Benci kepada orang lain memang tidak baik. Tapi kalau memang hati ini merasakan sakit dari rasa sakit yang pernah ada, tanpa ada obat yang bisa menyembuhkannya benci mungkin kata yang terlalu kasar untuknya.

Aku memang akan kembali berbicara kepadanya. Tapi tidak se-akrab dulu, tidak se-asik dulu. Aku sudah terlanjur merasa nyaman tanpa dirinya, lebih tepatnya aku sudah lebih nyaman sendiri dan hanya ditemani beberapa teman ku. Tidak usah banyak. Satu saja sudah lebih dari cukup untukku.

Aku lebih baik menjadi pendiam. Daripada harus munafik, berpura-pura suka didepannya, dan menceritakan kejelekannya dibelakang. Lebih baik disebut munafik daripada penghianat.

🌹🌹🌹

Author POV

Setelah kejadian pengakuan beberapa hari yang lalu mereka sudah kembali sering berkumpul lagi. Mereka sudah sepakat melupakan kejadian yang lalu. Yang lalu biarlah berlalu.

Sekarang mereka sedang berkumpul dikelas. Dimeja Seokjin dan Hoseok lebih tepatnya. Dan juga tanpa Namjoon. Dia lebih memilih membaca buku mengingat ujian sudah semakin dekat, dari pada berkumpul dan mungkin mereka sedang membicarakan orang.

'Saat kau berkumpul dengan temanmu, kalian menceritakan orang lain. Tapi pada saat temanmu berkumpul tanpa dirimu, mereka mungkin menceritakanmu.' Batin Namjoon.

Baiklah. Bisa dikatakan jika Namjoon sudah seperti pembuat quotes setelah kejadian-kejadian kemarin.

.
.

"Hyung, kenapa kau tidak ikut ngobrol bersama kami tadi?" Tanya Jungkook menghampiri Namjoon yang masih fokus dengan bukunya.

Namjoon menggeleng.

"Kau masih marah, Hyung?"

Namjoon menggeleng.

"Kau masih ada masalah?"

Untuk ketiga kalinya Namjoon menggeleng dengan tatapan mata tidak lepas dari buku yang ia baca.

Merasa tidak dihiraukan Jungkook pergi meninggalkan Namjoon.

'Percuma kalian berbicara kepadaku. Aku hanya akan membalas dengan seperlunya. Aku hanya akan berbicara panjang lebar jika itu penting.'

Sekarang Namjoon melakukan apapun sendiri. Tanpa bantuan anak Bangtan seperti sebelumnya. Ia ingin mencoba sendiri. Terkadang ia juga meminta bantuan kepada Seokjin dan Hoseok. Terkadang mereka berdua yang menawarkan diri.

Ketika berkumpul di Studio pun Namjoon jarang ikut, bahkan tidak pernah ikut berkumpul. Seokjin pun entah kenapa jadi ikut seperti itu. Dimana ada Namjoon sekarang ada Seokjin. Seakan hanya Seokjin lah teman Namjoon. *kok miris ya Joon😂🔫

Namjoon pun tidak pernah mempermasalahkan jika yang lainnya tidak memperdulikannya. Seokjin pun sudah lebih dari cukup untuknya. Mungkin Seokjin lah Hyung yang sangat disayanginya. Namjoon pula sudah seperti adik bagi Seokjin.

"Hyung, kenapa kau sekarang sudah jarang sekali bersama mereka?"

"Aku hanya ingin nilai ujian ku lebih baik." Sahut Seokjin yang masih sibuk mencari buku.

"Membaca sepertinya bukanlah hobimu Hyung."

"Namjoon-ah. Apakah salah seorang Hyung ingin menemani seseorang yang dia sudah anggap seperti adik kandungnya?" Ucap Seokjin panjang lebar menatap lekat mata adiknya itu.

"Arraseo Hyung." Ucap Namjoon salah tingkah karena merasa sangat disayangi oleh Hyungnya.

END💙💙

Maaf ya Endingnya cepet...
Entar bakalan ada FF kedua aku😂😂🔫
Tungguuu ajaaa cerita unfaedah ini😂🔫~~~~

Btw.. makasih buat readers yang udah bacaa😘😘 yang udah vomenttt jugaaa😚😚
FF ini bukan apa-apa tanpa para readers😅
Makasiiiihhhh bangeetttt💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang