5

617 19 2
                                    

Matahari sangat terik, itu tandanya matahari sangat bahagia karena masih setia menyinari dunia ini, tidak ada tanda-tanda akan hujan turun sehingga panas terik lah yang menguasai siang ini.

Di dalam perjalanan Yuni sangat suka bercerita kepada Maulana, hampir di setiap perjalanan Maulana  harus tetap mengimbangi saat Yuni berbicara kepadanya. Sebenarnya didalam hati Maulana sedang sedih tetapi karena Yuni orangnya lucu sedikit demi sedikit rasa sedih yang ada didalam hati Maulana menghilang.

Mereka berhenti di rumah makan, karena cacing-cacing yang ada di dalam perut mereka sudah pada demo.

"Kalian mau makan apa?" Yuni bertanya kepada teman-temanya"

"Aku makan nasi goreng saja" Maulana menjawab dengan nada yang lemas.

"Yang lain?" Yuni kembali bertanya kepada teman-temanya.

"Samaaaaa nasi goreng saja" serempak Lia, Putri, Fanni, Wawan, Sigit, dan Ikhsan menjawab.

Setelah semua sudah selesai makan siang, mereka melanjutkan perjalanan karena sedikit lagi mereka sampai di Singkawang. "Mau, kau sering ya ke Singkawang menggunakan motor?" Disela-sela perjalanan tiba-tiba Yuni bertanya kepada Maulana.

"Hemmmm sering sih, karena menurutku jika memakai motor rasanya lebih seru aja" Maulana menjawab dengan raut wajah yang biasa saja.

"Kalau begitu boleh dong kita lebih sering jalan-jalan ke Singkawang menggunakan motor hehehehe" Yuni mulai menggoda Maulana.

"Hehehe insyaallah kalau ada waktu lagi kita jalan-jalan lagi" hanya sebatas menyenangkan hati Yuni saja Maulana menjawab.

•°•°

Yuni POV

Yuni merasa jatuh cinta sekarang, Yuni tahu bahwa seseorang yang sedang dicintainya adalah seorang lelaki yang sangat dicintai sahabatnya, tetapi Yuni juga ingin rasa cinta yang dirasakannya terbalas pada akhirnya, karena selama ini jika Yuni suka atau cinta kepada seseorang pasti orang itu tidak pernah membalas cintanya. Akhirnya Yuni memutuskan untuk tetap mendekati Maulana, semampu Yuni memberi perhatian kepada Maulana agar Maulana menyukainya.

Yuni sangat suka pada Maulana karena Maulana adalah tipe seseorang yang disukai Yuni, pertama Maulana mempunyai aroma badan yang wangi sehingga hal itu yang membuat pertama kali Yuni jatuh hati kepada Maulana. Kedua hal yang membuat Yuni jatuh hati kepada Maulana yaitu Maulana mempunyai penampilan yang boleh diancungi jempol. Dimata Yuni penampilan Maulana dari segi memakai pakaian dan memakai sepatu sangat keren sehingga hal itu yang menarik perhatian Yuni. Ketiga dimata Yuni Maulana sosok lelaki yang perhatian, terbukti saat Yuni mengumpan Maulana untuk berbicara Maulana mau menanggapi pembicaraan Yuni.

"Aku tahu hal yang sedang aku lakukan ini salah, aku jatuh cinta kepada seseorang yang sangat dicintai sahabatku, tetapi kita belum tahu apakah Maulana juga mencintai Sari, karena hanya Sari yang jatuh cinta dalam diam, tidak memberanikan diri untuk mengungkapkannya kepada Maulana. Jadi aku mempunyai kesempatan untuk dekat dengan Maulana, aku harus memperjuangkan cintaku terhadap Maulana, aku tidak mau jika Sari lah yang akan terlebih dahulu mengambil perhatian Maulana" Yuni mengungkapkan isi hatinya didalam hati.

Akhirnya Yuni dan teman-temanya sampai juga di kota amoy tersebut. Rasa letih di dalam perjalanan akhirnya terbayarkan dengan indahnya pantai yang ada di kota Singkawang tersebut.

"Mau kau istirahat saja dulu ya, aku Lia, Putri, dan Fanni akan membeli cemilan dan minuman untuk kita semua" dengan rasa bahagia Yuni berbicara kepada Maulana.

"Oke baiklah, jangan jauh-jauh nanti kalian tersasar pula" sambil mengemaskan barang-barang didalam tasnya Maulana menjawab Yuni.

"Siappp bos aku dan yang lain tidak akan lupa jalan pulang, karena hatiku tahu kepada siapa dia akan pulang" Yuni kembali menggoda Maulana.

•°•°

Author POV

Di tempat tidur yang berukuran tidak terlalu luaslah aku menghabiskan waktu liburanku. Ingin rasanya aku menghubungi teman-temanku yang sedang liburan tetapi aku berfikir kembali takutnya nanti aku menganggu waktu liburan mereka.

Aku pergi ke dapur untuk mengambil cemilan yang ada didalam kulkas, untungnya kedua orangtuaku selalu menyimpan makanan untuku.

Di rumah aku hanya bolak-balik dari kamar ke dapur saja, aku sangat bosan dengan setiap liburan, ingin rasanya aku pergi keluar untuk jalan-jalan. Tetapi aku malas untuk sekedar mengganti pakaian tidurku.

Saat aku sedang menonton drama Korea, tiba-tiba handphoneku berbunyi, saat aku melihatnya rupanya Fanni meneleponku.

"Halllo assalamualaikum sar" Fanni mengucapkan salam kepadaku.

"Waalaikumsalam fan" aku menjawab salam Fanni.

"Heyyyy lagi apa kamu sar?" Fanni bertanya kepadaku.

"Hehehe lagi nonton drama Korea fan, lagi apa kalian semua?" Aku menanyakan kembali apa yang sedang dilakukan sahabatku disana.

"Ihhhh seru dong, ini aku lagi duduk didekat pohon sar, yang lainya sedang bermain air di pantai sar"

"Hemmmm seru apa sih, kenapa kau tidak ikut bermain air juga fan?" Aku menanyakan kembali kepada Fanni. Aku merasa aneh kepada Fanni, tumben-tumbennya Fanni tidak bersenang-senang dengan yang lainya.

"Hemm tidak ah sar, aku rindu kamu" Fanni merasa bersalah kepada Sari karena sudah meninggalkan dia dirumah, seharusnya Fanni tidak ikut liburan dengan temanya yang lain.

"Kwkwkkw kenapa kau merindukanku fan, baru saja kita tidak bertemu, lebay ah kau" aku ketawa mendengar perkataan Fanni.

"Uhhh serius aku sar, eh yaudah ya aku nyusul yang lain dulu, baterai handphone Ku sudah mau habis ni, nanti aku telephone kau lagi okeee!" Fanni terpaksa harus menutup telephone dengan Sari, karena dia tidak mampu lagi berbohong dengan Sari.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang