Aku pernah meneriakkan
Bahwa kamu adalah pusat kebahagiaan
Aku pernah mencurahkan
Bahwa memiliku adalah mimpi yang berubah kenyataanTernyata aku salah
Ternyata aku terlalu bodoh
Aku terus menantimu tanpa lelah
Hingga buana menyuruhku untuk berpasrahAku menjadikanmu duniaku
Kamu menjadikanku pelarianmu
Apa lagi yang harus kuperjuangkan untukmu?
Ketika hatiku telah runtuh karenamu31 Desember 2017
Akhir Tahun Menyukaimu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Dalam Elegi
PoetryDengan ini, kutuliskan suara-suara yang selama ini tertahan, terkungkung dalam jeruji bisu agar tak lagi ada yang diam-diam terluka kemudian hilang. Untukmu, entah siapa pun kamu #153 Poetry - 19 Mei 2018