Epilog

1.7K 61 11
                                    

Vote & comment ya, karena saya juga bikin cerita ini menguras pikiran jadi hargai ya.

"Mommy, Kaila mau es krim please. " Ujar seorang anak perempuan berkuncir kuda dengan pakaian balet setengah merengek pada ibunya.

"Enggak boleh ya sweetie. Nanti Kaila sakit gigi lagi loh." Ujar wanita dengan rambut kecokelatan tersenyum pada putri kecilnya.

Anak perempuan bernama Kaila ini mengerucutkan bibirnya.
"Kalau sama Daddy, Kaila nggak pernah dilarang-larang".
"Itu nggak baik sayang. Daddy kamu itu manjain kamu terus."

Dering ponsel mengintrupsi obrolan ibu dan anak ini.

"Halo Christ".
"Halo Kath, kau dimana? "
"Aku di tempat les balet Kaila."
"Hari ini aku pulang cepat dari kantor. Aku jemput kamu dan Kaila ya."
"Okay."

Sambungan ponsel terputus, wanita yang disapa Kath itu menggandeng lengan putrinya ke kursi taman yang tak jauh dari tempat les.

"Kaila minum banana milk kesukaan Kaila dulu ya sambil nunggu Daddy jemput kita duduk disini dulu, Mommy juga mau ngelanjutin desain buat fashion week."

"Yes mom."

Kath asyik membuat desain gaun edisi musim panasnya, ibu satu anak ini menjadi desainer sejak tiga tahun terakhir dan sekarang usia Kaila tujuh tahun.

Baru saja matanya ingin melihat Kaila, ia terkejut. Kaila sudah tidak ada di sisinya.

"Kaila! Kamu dimana sweetie?" gurat panik menghiasi wajah wanita berumur 35 tahun ini yang masih terlihat muda.

Setelah menyusuri taman, ia melihat putrinya tengah bermain puzzle dengan seorang anak laki-laki di pojok taman.

"Kaila, kamu disini. Kenapa nggak izin dulu sih?"

"Loh Kathryn?"

Sontak mata Kathryn membulat. Laki-laki yang dulu menyakiti hatinya muncul lagi dihadapannya.

"Daniel?!"

"Iya ini aku. Jadi Kaila ini putrimu?"
"Iya. Dia putriku dengan Christ."
"Maaf mom, tadi aku bosan jadi pas sekali aku bertemu dengan Vino sama Daddynya yang lagi beli es krim aku ditraktir loh." Ujar Kaila mengintrupsi obrolan kami.

"Kaila, kamu main dulu sama Vino ya. Paman mau ngobrol dulu sama Mommy kamu."

Kaila mengangguk dan pergi duduk dengan Vino putra Daniel.

"Apa kabarmu dengan Christ Kath?" Tanya Daniel.
"We're fine. We got married and life with our own passion. And you Daniel? Bagaimana kabarmu dengan Sarah?"

"Yeah good. Actually, Sarah died after giving birth to Vino."
"Ah, i'm sorry its really hard for you."
"No, its fine. Sebenarnya aku ingin minta maaf Kath atas kesalahanku dulu. "
"Lupakan Daniel, itu sudah berlalu aku sudah memaafkanmu. Ayo menuju masa yang baru." Ujar Kath dengan senyuman. Senyuman yang Daniel rindukan. Ia terpaksa tidak menjelaskan lebih detail mengapa meninggalkan Kath karena takut wanita itu akan marah pada Christ yang ingin membantunya.

Dering ponsel Kath berbunyi.

"Halo,"
"............"
"Iya aku akan kesana. See you."

"Daniel aku dan Kaila harus pulang, Christ sudah menjemput."

"Oke. Mengobro lagi sambil makan lain waktu ya. Ajak Christ juga."

"Okay, see you soon Daniel."

"Kaila ayo pulang, Daddy sudah menjemput."

"Vino beri salam pada bibi Kath." Ujar Daniel.

"Bye mommy Kath." Ujar Vino sembari mengecup punggung tangan Kath. Kath terkejut tetapi berusaha tenang.

"Apa yang kau katakan Vino? Minta maaf sekarang."Kata Daniel sedikit keras yang membuat Vino tertunduk sedih.

"Sudahlah Daniel. Vino boleh memanggil aunty, mommy ya mulai sekarang."

"Really? Thank you mommy."

Kath terkekeh melihat tingkah lucu Vino.

"Oh, mommy harus pulang ya Vino, see you."

Daniel merasa serpihan hatinya yang telah hilang kembali. Walau ia dan Kathryn tak bisa bersatu, tetapi takdir yang membuat putranya menyukai Kath dan menyebutnya ibu membuatnya senang. Setidaknya ia dan Kath bisa sedikit sering bertemu karena Vino dan Kaila satu sekolah bahkan satu kelas.

Ini hanya masalah waktu.

FIN
Hello my beloved readers! Hope you all like this last chapter from STIL.

Dan, jangan beranjak dulu dari acc ini ya, soalnya saya mau publish cerita baru. Genrenya fantasy.

See you on 2018 and happy new year. 🎉

So This is Love? (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang