Kathryn
Sinar matahari membangunkanku. Ugh! Kepalaku sakit sekali. Eh? Ini bukan di kamarku. Aku memandangi ruangan disekelilingku. Mataku berhenti menatap, saat melihat seorang pria tertidur di sofa. Apa semalam pria itu macam-macam denganku? Tapi, pakaianku masih lengkap. Aku pun memutuskan untuk mendekati pria tersebut."Hei, bangun!" Kataku sembari mengguncang tubuhnya, yang membelakangiku. Tubuh itupun menggeliat sesaat dan berbalik menghadapku. Daniel ?
"Morning, honey." Katanya padaku sembari tersenyum.
Ha? Honey ? Apa yang dia bicarakan?
"Hei, kau mabuk?" Tanyaku.
"Tidak. Aku hanya mengucapkan selamat pagi." Katanya padaku dengan polosnya.
"Bagaimana aku bisa disini? Dan ini dimana?"
"Di apartemenku."
"Bagaimana aku bisa disini." Tanyaku sambil menatapnya bingung.
"Huh, kau sama sekali tidak ingat ? Baiklah, akan aku beri tau. Kemarin, kau minum banyak sekali sampai kau mabuk. Lalu aku membawamu ke apartemenku, karena jika aku bawa kau ke apartemenmu, aku tidak bisa membuka pintu, karena tidak tau passcode-nya." Katanya menjelaskan.
"Hanya itu kan? Kita, tidak melakukan yang aneh-aneh kan?" Tanyaku khawatir.
"Tidak. Hanya,"Ucapnya menggantung.
"Hanya apa?"
"Aku menciummu." Katanya sembari merapatkan wajahnya ke wajahku.Apa? Dia menciummu? Itu kan first kiss-ku. Huh! Menyebalkan!
Wajahnya semakin mendekat ke wajahku. Pria ini minta ditampar ya? Baiklah, akan ku beri dia tamparan.
Plakkk! Suara tamparanku di pipinya. Dia tidak tau, Bagaimana pedasnya tamparanku.
"Kenapa kau menamparku? Apa salahku?" Tanyanya sambil memegang pipinya yang aku tampar.
"Kenapa, kau bilang? Kau telah mencuri first kiss-ku bodoh! Pria macam apa kau? Mencium wanita tanpa ijin, bahkan disaat mereka tidak sadarkan diri." Omelku pada Daniel. Perbuatannya ini sungguh kelewatan. Aku tau ini New York. Tidak virgin saja tidak masalah, apalagi hanya ciuman. Tapi ini tetap masalah untukku."Come on, Kath. I just kiss you. Tapi aku juga punya alasan, kenapa aku menciumu."
"Oya? Dan apa itu alasanmu?"
"Because, I love you Kath." Katanya sambil menatap mataku intens.
"Apa maksudmu? Kita tidak begitu saling mengenal Daniel." Kataku tidak percaya.
"Aku juga tidak tau, bagaimana perasaan ini ada pada diriku. Tapi percayalah Kath, aku sungguh mencintaimu." Katanya sembari menggenggam kedua tanganku, dan Mencium keningku.
Aku hanya bisa terdiam selama beberapa saat untuk mencerna apa yang baru saja terjadi."Aku akan pulang. Aku ada kuliah hari ini." Kataku, dan melenggang pergi.
At Columbia University
"Kau sungguh-sungguh?!" Tanya Leena tidak percaya, setelah aku menceritakan apa yang Daniel lakukan padaku.
Aku pun membalas pertanyaan Leena dengan mengangguk.
"Oh, my, god. You so lucky Kath!" Kata Leena dengan seringai jahil khasnya.
"Lucky, you say ? Kau benar-benar jahat padaku." Kataku sembari pura-pura marah.
"Come on, Kath. Charles saja yang sudah setahun pacaran denganku jarang seromantis Daniel. Lagipula, apa kurangnya Daniel? Dia tampan, kaya, famous, apa lagi yang kurang?"
"Satu kekurangannya Na,"
"Hm? Apa ?" Tanya Leena sembari mengerutkan keningnya.
"Dia itu, suka mempermainkan wanita. Playboy gitulah istilahnya. Aku dengar cerita itu dari Bianca, penata riasku. Karena itu, aku tidak langsung percaya, saat Daniel bilang dia menyukaiku."
"Kath, coba saja dulu. Siapa tau, Daniel memang serius padamu." Usul Leena.
"Tidak, kalau aku mencobanya, dan menyukainya, dan ternyata dia hanya mempermainkanku bagaimana?" Tanyaku sinis.
"Whatever you Kath. Aku menyerah menasehatimu." Kata Leena sambil mengangkat kedua tangannya.***
Daniel
"Aku tidak mengerti James, kenapa dia tidak menyukaiku? Aku punya uang, ketenaran, dan aku tampan. Lalu apa lagi?" Tanyaku frustasi pada James.
"Daniel, uang bukan segalanya. Dari info yang aku dapat, Kathryn adalah gadis yang sederhana. Dan yang kurang darimu adalah, sifat menghargai seseorang. Kau selalu mempermainkan wanita tanpa memikirkan perasaan mereka. Mungkin Kathryn sudah mendengar tentang sifatmu yang Playboy itu." Kata James.
"Lalu aku harus bagaimana?" Tanyaku meminta saran pada James.
"Berhentilah bersikap Playboy. Buat Kathryn percaya bahwa kau sangat mencintainya. Dan kau harus meyakinkan dirimu sendiri, bahwa kau memang benar-benar mencintai Kathryn, bukan hanya cinta sesaat" nasehat James padaku.
"Baiklah James. Kau selalu punya saran untuk setiap masalah."
"Baiklah. Selamat berjuang!" Kata James menyemangati.Aku akan mendapatkanmu Kathryn, bagaimanapun caranya, akan aku lakukan. Karena sepertinya aku mulai menyadari, bahwa ini bukan perasaan sesaat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
So This is Love? (✔️)
RomansaSikap playboy Daniel yang seorang super-model terkenal berubah, sejak mulai jatuh cinta dengan Kathryn model pendatang baru yang satu agensi dengannya.