5

19 3 0
                                    

Kim Tae Kyung

Malam tanpa salju ini tampak senyap. Tak banyak orang berjalan di trotoar. Bahkan kendaraan jarang lewat. Semilir angin dingin ini membekukan tulangku.

Membayangkan ranjang, bersembunyi dibalik selimut melihat lalu lalang kota sambil menikmati segelas cokelat panas, msmbuatku mengantuk.

Woah.... Aku Ingin cepat sampai rumah. Home sweet home. Aku melirik jam kecil dipergelangan tanganku. Pukul 10.33.

Aku terduduk dihalte. Menunggu bus terakhir yang tak kunjung datang. Seharusnya 10 menit yang lalu sudah datang. Tapi lihat, aku bahkan menunggu disini dari jam 10 tepat.

Perlahan kantuk menyerangku. Ah menyebalkan, kenapa Jin-oppa harus menyuruhku pulang malam-malam sih?

Sudah beberapa kali kepalaku terantuk tiang dihalte. Sampai seseorang menepuk pundakku.

Terkejut?

Tentu saja.

Aku menoleh ke samping, mendapati seorang laki-laki yang familiar dimataku.

Siapa? Aku berpikir keras. "Kim Taekyung?" siapa dia? Apa aku pernah bertemu dengannya?

"Taekyung-ah!"

Jimin! Ya dia adalah P --- Tunggu Park Jimin?!

"Ya, Park Jimin! Apa yang kau lakukan disini?" laki-laki itu menatapku seksama. Kupikir sekarang wajahku telah memerah.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang dilakukan gadis sepertimu sampai tidur dihalte bus? Kau tak mau pulang?"

"A-ah, ya, aku menunggu bus terakhir yang tak kunjung sampai." Jimin menatapku bingung. Matanya menyipit. Memiringkan kepalanya ke kanan.

Oh Tuhan, kenapa dia sangat imut?

"Bus terakhir? Bukannya dari kemarin sampai minggu depan bus terakhir berada di jam sembilan? Kau tidak melihat berita?" Ah benar, aku ingat. "Sudahlah, aku antar kau pulang. Ayo." Kami berjalan kearah motornya.

Dia mengangkat tubuhku keatas motor ninjanya. Memakaikanku jaket motor miliknya. Memakai helm lalu naik.

Dia menarik tanganku dan melingkarkan di perutnya. Bahkan aku bisa merasakan perut kotak-kotaknya. "Pegangan yang erat dan jangan jatuh tertidur, ok?"

Kupikir aku merasakan wajahku yang panas. Dan kami melaju dikegelapan malam.

❄❄❄

Aku mencium bau masakan. Enak~ tapi sejak kapan Taehyung pulang? Sejak kapan dia bisa memasak? Dan aku bahkan tidak ingat masuk apartemen... Aku membuka mataku.

Sejak kapan aku berada diatas ranjang?

Tunggu, ini bahkan bukan kamarku juga bukan kamar Taehyung. Jelas lagi ini bukan kamar Jin-oppa. Aku beranjak dari ranjang dan membuka pintu kasar.

"Oh kau sudah bangun putri tidur. Selamat pagi" aku menoleh. Mendapati seorang laki-laki berotot dengan celemek dipinggangnya dengan rambut acak-acakan belum disisir. Membawa piring ditangannya.

"Jimin, ini dimana? Kenapa aku bisa disini?" laki-laki itu terkekeh. Matanya yang menghilang saat tertawa itu benar-benar menggemaskan. "Kau tertidur kemarin malam. Berhubung aku tidak tahu kata sandi apartemenmu dan tidak ada orang di apartemenmu, jadi aku membawamu kesini. Tenang aku tidak melakukan apapun padamu." Katanya sambil tersenyum.

"Maaf merepotkanmu Jim. Sungguh" Dia hanya mengangkat bahunya. Pertanda dia tak mempersalahkan itu. "Duduklah, kita sarapan."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang