Park Ji Min
Malam itu, aku memberhentikan motorku di depan halte. Seorang gadis dengan rambut hazel yang hampir menutupi wajahnya.Aku mendekatinya. “Kim Taekyung?” Gadis bermarga Kim itu mengerjapkan matanya.
Entah kenapa dia sangat imut dimataku. Matanya yang besar, bibir mungil dan ranum, serta hidung yang mancung sempurna membuatnya seperti chara anime.
“Taekyung?” Gadis itu membelalakan matanya.
“Park Jimin, apa yang kau lakukan disini?” Ia secepat mungkin merapikan rambutnya. “Seharusnya aku yang bertanya, apa yang dilakukan seorang gadis sepertimu disini?” Lalu dia menjelaskan semuanya.Haha, dia sangat imut. Lalu aku memberikannya tumpangan, tapi dia malah tertidur.
Waktu itu aku bertanya tanya kenapa wajahnya sangat familiar. Tapi sekarang aku tahu kenapa.Kim Taehyung. Aku menemaninya menjenguk kakaknya yang sakit. Dan kau tahu? Kakaknya adalah Kim Taehyung!
“Uh, Kyung-ie. Kakakmu adalah Kim Taehyung?” Gadis itu mengangguk polos. “Kenapa kau tidak memberi tahuku?” Dia mengangkat sebelah alisnya. “Kau tidak pernah bertanya padaku.” Aku menatap manik hazel milik Taehyung. Mata itu menatap tajam. Setajam silet.
Entah kenapa aku dibuat sangat gugup. Rasanya ingin pulang dan bersembunyi di balik lemari.“A-anyeong, namaku Pa—“
“Aku tahu.” Suaranya yang terkesan dingin itu seakan membekukanku. Aku terpaku sambil menatap lantai. Aku tidak tahu bahwa dia lebih dingin dari pada yang dibicarakan anak perempuan disekolah.
“Tae, jangan memotong apa yang dia bicarakan.” Manik mata Taehyung menatap dingin Taekyung.Ok, sekarang aku baru menyadari bahwa nama mereka mirip. “Kau harus memanggilku oppa, changi-ya.” Nada bicaranya sedikit melunak.
----
Taekyung akhirnya mengajakku keluar. “Kakakmu mengerikan” Aku mendengarnya terkekeh. “Dan aku baru tahu bahwa dia lebih tua. Apa dia tinggal kelas? Atau terlambat?”Gadis itu menggeleng. “Tidak, dia seumuran dengan kita.”
Hmmm…. Ini membingungkan.“Lalu, dia kakak sepupumu? Atau anak angkat?” Dia menggeleng lagi. “Dia kakak kembarku.”
“Nona Kim, ini tidak lucu.” Ia tertawa renyah. “Siapa bilang ini lucu? Aku ini anak kembar, Jimin. Tae-oppa adalah kakak kembarku.” Aku memperhatikan wajahnya ketika tertawa. Sangat manis seperti cokelat.❄❄❄
Setelah kunjungan singkat hari itu, kami menjadi semakin dekat. Aku tidak bisa mengenyahkan wajah polosnya dari pikiranku. Seakan memintaku tetap bersamanya, membelenggu otakku agar hanya memikirkannya. Aku hanya ingin dekat dengannya.
Ting!
Suara notifikasi handphone-ku berbunyi. Menandakan seseorang telah mengirim pesan padaku.Aku meraih handphone di nakas. Membuka sandi dan melihat siapa yang berani mengganggu lamunanku.
Seketika aku memasang tatapan datarku ketika membaca nama pengirimnya.
Shon Somi.
Gadis itu selalu mengejarku. Genit padaku, dan membuatku risih. Mengikuti kemanapun aku pergi di sekolah.Aku merasa punya sasaeng -_-. Argh! Dia sangat menjengkelkan. Aku melempar handphone-ku ke sisi ranjang tanpa membaca isi pesannya. Aku tidak peduli.
Ketika jam dinding menunjukkan pukul 07.00 malam. Aku menyambar jaket dan kunci motorku.Berlari kecil menuju pintu seraya memakai jaket. Mengendarai motorku dengan satu tempat tujuan.
Pergi menemui seseorang yang telah membuatku jatuh.[]
------------------------------------------------------
Dikit nih
Vomment plis~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
FanficDia adalah sosok yang selalu kurindu, walau berdiri disampingku. Sosok yang selalu ada untukku Berlarian di otakku. Selalu membuatku ingin melindunginya . . . . Apapun yang terjadi.