002 - Idiot

77 5 1
                                    

Aku sedikit tertegun saat pria bernama Taehyung dengan marga Kim ini mengatakan bahwa aku adalah gadis yang benar-benar dingin.

Selama ini mereka hanya mengibaratkan aku atau lebih tepatnya menyindir dengan putri es ataupun ratu es. Kupikir hanya ia yang mengataiku tanpa menyindir dan itu merupakan suatu hal baru bagiku. Apa ia adalah tipikal pria yang ceplas ceplos? Uh, seperti perempuan saja.

Aku sempat membulatkan netraku sesaat, setelah itu aku memasang ekspresi sebiasa mungkin dan kembali ke ekspresi dinginku dengan raut wajah sedatar-datarnya. Taehyung hanya berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya tanda heran dengan sikapku. Apa ia adalah makhluk yang baru saja mengetahui sikap kebiasaanku? Kupikir sekolah tidak menerapkan sistem acak setelah kenaikan kelas dan kuyakin dia adalah orang yang sekelas denganku kurang lebih 2 tahun, bahkan Jichan adalah orang yang duduk didepan bangku ku selama 2 tahun ini. Tapi kenapa dia sangat terheran-heran?.

Melihat ia yang memasang raut heran, aku memutar bola mata jengah seolah aku mengatakan "yasudah, tolonglah biasa saja, jangan sampai heran begitu".

"Haha, kau baru tahu ya? Inilah si ratu es kelas kita. Mungkin kau berpikir ia hanya sekedar mengabaikan orang yang tidak berbicara serius padanya, kau akan menelan kekecewaan berat. Lee Joya bahkan pernah mengabaikan Cha ssaem yang mengomel padanya akibat tidur di jam pelajarannya, walaupun ia menampakkan ekspresi mendengarkan dan menghayati omelan tersebut" tukas pria yang duduk dikursi single dekat kursi milik Jichan sembari tertawa diikuti dengan tawa ringan oleh Jichan dan Hyejoo.Taehyung hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.

Apa-apaan dia? Apa ia benar-benar tidak tahu kalau kebiasaanku memang seperti itu? Lantas aku memasang ekspresi bingung dan menatap Jichan dan mengangkat dagu seolah berkata "kenapa Si Kim itu baru mengetahui sikap dinginku?".

"Ah, kau pasti tidak mengetahuinya ya? Tentu saja, kau sama sekali tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi disekitarmu. Begini, Kim Taehyung ini adalah murid pindahan dari Daegu dikelas kita, sudah sekitar 3 bulan. Saat pertamakali ia masuk ke kelas dan memperkenalkan diri, aku melihat ke arahmu dibelakang dan berkata padamu bahwa ada murid baru. Tetapi kau malah sedang asyik menenggelamkan kepala diantara lenganmu dan menghilangkan kesadaran" oceh Jichan menjelaskan disertai bahasa tubuhnya yang menurutku terlalu berlebihan.

Oh, pantas saja pria mancung ini terheran-heran seolah tak biasa dengan sikapku. Tuhan, aku benar-benar tidak tahu kalau dia adalah murid baru dikelasku.

Aku melihat ke arah si Kim ini dan ia tersenyum sembari menyodorkan tangannya ke arahku, "Perkenalkan, namaku Kim Taehyung. Aku murid pindahan dari Daegu yang satu kelas denganmu, kupikir kau benar-benar tidak tahu setelah mengetahui kau tidak pernah peduli dengan keadaan sekitarmu?"

Speechless. Aku menatap tak percaya kepadanya. Bagaimana bisa ia mengajakku berkenalan sedangkan orang lain sangat segan berbicara padaku? Oh Tuhan, aku benar-benar tidak percaya. Jichan, Hyesoo, dan anak lelaki yang aku tak ketahui namanya juga menatap pada Taehyung sembari mengedip-ngedipkan mata mereka tanda tak percaya apa yang tengah Taehyung lakukan.

Aku bingung. Apa yang harus aku respon padanya? Pasalnya, aku tidak terbiasa berhadapan dengan orang yang mengajakku berkenalan sembari berjabat tangan. Kupikir tidak akan ada yang mau, atau lebih tepatnya segan mengingat mereka akan diabaikan olehku. Akhirnya si Kim ini menurunkan tangannya saat sadar aku tak merespon apapun.

"Oh, aku baru ingat kau orang yang senang mengabaikan" ujarnya nampak kecewa. Entah mengapa aku merasakan lebih kecewa lagi ketika ia menurunkan tangan saat tangan sial milikku ingin mencoba menjabat tangannya. Tuhan, kupikir aku sudah gila ingin mencoba hal tersebut.

heal ; kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang