5.30 am.
Air mengguyur seluruh badanku. Dipagi yang begitu dingin ini aku bangun dengan terburu-buru. Ini pagi yang sangatlah awal bagiku. Seharusnya aku bangun pada pukul 6.30, tetapi tidak untuk hari ini. Aku harus berangkat segera mencari taxi dan pergi sekolah.
Entahlah. Setelah aku mengecek akun instagram tadi malam, aku seperti berubah pikiran. Hatiku bilang aku tidak akan pergi kesekolah dengan Taehyung hari ini.
Setelah mandi, aku segera bersiap mengemaskan semua keperluan sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 6.10, akupun segera pergi keluar rumah dan berjalan sedikit hingga ke dekat halte. Untung saja Taehyung belum pergi untuk menjemputku-atau ia tidak jadi? Ah, aku tidak peduli. Aku hanya ingin berjaga-jaga saja.
Saat aku sampai dihalte, kulihat ada bus yang berhenti. Tetapi aku hanya akan naik taxi saja. Bus pasti akan sangat bising. Dan itu sangat mengganggu. Setelah 10 menit akhirnya aku mendapatkan taxi dan aku segera pergi kesekolah.
6.40 am.
Sesampainya aku disekolah aku langsung duduk dibangku milikku sembari melihat kearah luar jendela disamping kiriku. Ah, sebenarnya aku tidak memiliki mood untuk sekolah hari ini. Tapi kenapa aku datang? Astaga, aku juga tidak mengerti.
Jam pertama adalah kelas milik Kang ssaem-guru seni. Wanita lemah lembut itu takkan mengganggu acara tidurku. Dan aku akan bersiap untuk pergi memburu mimpi.
Saat aku ingin memposisikan diriku untuk tidur, aku melihat Taehyung baru memasuki kelas. Ia sempat melirik kearah ku dan mengalihkan atensi nya kelain arah dengan malas. Kenapa lagi dia? Ah, aku tak peduli. Aku akan tidur.
9.15 am.
Bel istirahat berbunyi dengan nyaring. Aku terbangun dan merasakan perutku lapar. Aku belum makan apapun dari kemarin. Kuputuskan untuk pergi kekantin sekarang. Kupikir jika tidak sekarang, maka kantin akan ramai.
Saat aku hendak berdiri, aku melihat Taehyung juga berdiri dari tempatnya. Ia tidak sengaja melihat kearahku, dan tatapannya berubah menjadi sinis seketika. Aku langsung mengalihkan atensiku menghindarinya dan segera keluar kelas.
Ada apa lagi dengan si Kim itu? Dia pria aneh.
Kantin sudah hampir ramai ketika aku tiba. Aku langsung mengambil nampan dan menyodorkannya kepada bibi yang mengurus semua makanan dikantin ini. Usai melakukannya, aku langsung mengambil meja dipojok kanan belakang yang belum diisi orang satupun.
Kusantap makananku dengan tenang. Makanan kantin kali ini adalah bulgogi dan nasi kimchi, terasa sangat enak. Mungkin karena aku begitu lapar.
Kudapati Jichan menghampiriku saat aku hampir menyelesaikan makanan ini. Ia nampak serius. Ada apa dengannya? Tak biasanya ia memasang ekspresi seperti itu.
"Kemarin kau bersama Taehyung bukan?"
"Kalau sudah tahu, kenapa bertanya?"
"Apa yang kau lakukan padanya?"
"Tanyakan saja padanya. Aku ingin pergi"
Aku langsung beranjak dari mejaku dan pergi meninggalkan bocah ini. Apa maksudnya ia menanyakan hal itu padaku? Kenapa ia tak bertanya pada Taehyung saja? Bukankah ia temannya? Saat aku hendak melangkahkan kakiku, aku mendengar Jichan menggumamkan sesuatu.
"Dasar gadis dingin"
Nadanya begitu dingin dan serius. Dia mengatakannya sembari menatap kearah lain. Aku sedikit terkejut. Tak biasanya Choi Jichan seperti ini. Aku tak mau ambil pusing dan segera pergi dari kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
heal ; kth
FanfictionAku bagai salju dengan suhu -0,00001°C yang mencair oleh hangat matahari pada musim dingin. -j.lee Ketika aku harus menelan kekecewaan berat, dia hadir bagai nikotin, heroin, dan morfin. -t.kim