Di kelas X-2 sudah memulai pelajaran yang di gurui dengan Bu Kayla. Humaira dan Devi sedari tadi tidak fokus dengan pelajaran yang di berikan dengan Bu Kayla. Mereka berdua masih panik dengan tidak ada Naila di kelas. Tetapi, mereka positive thinking dengan Naila. Mungkin Naila tidak masuk hari ini karena sakit.
"Susstt Dev... Devi!" Panggil Humaira dengan nada berbisik tetapi masih di dengar oleh Devi.
"Ish apaan sih lo! Nanti di tegur sama Bu Kayla gimana?" Balas Naila.
"Naila kemana? Sampai sekarang dia kagak masuk!" Tanya Humaira.
"Lo bawel banget sih mungkin dia sakit!" Devi kembali melihat ke arah papan tulis.
"Devi...susst.. eh Devi!" Panggil Humaira kembali yang membuat Devi kesal.
"APA SIH!" Teriak Devi dan menoleh ke arah Humaira dengan tatapan kesal.
Dari teriakan Devi berhasil membuat seisi kelas X-2 melihat ke arah meja Devi, begitu pun dengan Bu Kayla langsung menatap tajam ke arah Devi.
"Kamu kenapa teriak-teriakan di jam saya? Kalau kamu tidak suka dengan pelajaran saya, silahkan kamu keluar!" Tegas Bu Kayla.
"Eh gak Bu. Saya suka kok sama pelajaran ibu." Kikuk Devi.
"Ya sudah ikutin pelajaran saya dengan baik!" Tegas Bu Kayla kembali.
Devi menatap sinis ke arah Humaira, sedangkan Humaira hanya tersenyum tanpa dosa.
"Maaf" Lirih Humaira.
Baru saja kelas X-2 tenang dan sekarang kembali ribut karena kedatangan ketua osis di kelas mereka. Putra berhenti di ambang pintu kelas. Anak cewek yang melihat kedatangan Putra langsung berbinar-binar seperti penonton bayaran. Alay.
"Permisi," Ucap Putra di ambang pintu.
Bu Kayla melihat ke sumber suara "Eh anak ibu yang ganteng, silahkan masuk!" Ucap Bu Kayla.
Siapa bilang dia cantik bu.
Haduhh ganteng banget.
Ya ampun kak Putra bikin meleleh aja sih pagi-pagi.
Kak masih pagi kali udah ngajak ngapel aja.
Idihh, apeng banget lo diapelin sama kak Putra.
Ya elah masih gantengan gue.
Putra mah gak seberapa sama gue.Putra hanya bersenyum tipis mendengar ocehan-ocehan itu.
Putra langsung menghampiri Bu Kayla yang sudah duduk di meja guru."Ada apa Putra?" Ucap Bu Kayla.
"Saya minta izin untuk Naila karena dia sekarang ada di UKS," Jelas Putra.
Putra berbicara sedikit kencang, jadi Devi bisa mendengarkan apa yang di bilang Putra barusan. Devi bernapas lega tapi sedikit khawatir juga.
"Pantesan bangku dia kosong. Ya sudah ibu izinkan, suruh dia istirahat dulu!".
"Makasih ya bu. Kalo gitu saya balik ke kelas dulu" Putra mencium punggung tangan Bu Kayla.
Sebelum Putra pergi, Bu Kayla sempat-sempat nya cipika-cipiki dengan Putra. Dan Putra hanya membalas nya dengan senyuman. Ini sudah menjadi kebiasaan Bu Kayla dengan Putra setiap bertemu dengan Putra. Bagaimana tidak kagum dengan anak murid semacam Putra? Prestasi yang tinggi+ganteng+baik+ramah. Perfect.
Bu Kayla ini masih terbilang muda dengan wajah yang cantik. Tidak heran jika anak-anak suka menjahili ataupun meledek Bu Kayla.
Setalah dari kelas X-2, Putra melangkah ke arah kelas X-1. Putra juga harus meminta izin untuk Chintya. Baru saja Putra memasuki kelas, banyak ocehan-ocehan alay yang Putra dengarkan sama hal nya tadi di kelas X-2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Mantan TeRindah (TAMAT)
Ficção AdolescenteDi mohon keras tidak menjiplak hasil karya orang karena itu dosa! Terima kasih. Mantan terindah gue yang menjadi alasan kenapa buku harian gue penuh dengan namanya. Naila Amatul seorang gadis manis yang cinta nya masih stuck di mantan. Sebut saja di...