“Lho Yan, kamu kok di rumah?” Tanya Mama Olly -ibunda Yana- heran ketika melihat putri bungsunya itu duduk santai sambil menonton televisi di ruang keluarga. Karena biasanya di waktu-waktu seperti ini putrinya itu selalu pergi bersama teman-temannya. Entah sekedar nonton, shopping, atau nongkrong.
“Emang ada yang salah ya Ma, kalau Yana di rumah?” kata Yana tanpa mengalihkan pendangannya dari layar televisi.
“Ya enggak. Cuma Mama heran aja, biasanya kan kamu keluar sama temen-temen kamu.”
“Enggak, Ma. Mereka lagi ada acara sendiri-sendiri sama pacarnya.”
“Terus, kamu sendiri?”
Sontak Yana menoleh ke arah Mamanya yang sudah duduk di sampingnya, sambil mengerutkan keningnya. Tak mengerti maksud pertanyaan sang Mama. “Maksud Mama?”
“Ya… kamu nggak bikin acara sendiri… sama pacar kamu?” Tanya sang Mama sedikit merajuk.
Mendengar kata-kata Mamanya, Yana kembali menoleh ke televisi, tanda tak suka dengan apa yang baru saja dia dengar.
“Udah deh, Ma, jangan mancing-mancing. Mama kan tahu Yana nggak punya pacar.” Katanya dengan sedikit rasa kesal.
“Maaf. Mama kan Cuma peduli sama anak Mama. Mama khawatir sama kamu. Apalagi…” ucapan Mama Olly terpotong.
“Yana nggak pa-pa, Ma. Mama percaya sama Yan, suatu saat nanti Yana pasti akan menikah.” Sahut Yana yang sudah tahu arah pembicaraan Mamanya, mencoba menghilangkan kekhawatiran itu.
“Tapi kapan, Yan? Mama kan udah nggak sabar pengin liat kamu bersanding di pelaminan.”
“Iya, Ma. Nanti ya, kalau Yana udah nemuin yang cocok, Yana pasti akan segera menikah. Yana janji sama Mama.” Kata Yana, lalu memeluk sang Mama. Mama Olly pun membalas pelukan sang anak dengan penuh kasih sayang.
==== 09071809 ====
“Hai Wi, lama kamu nggak main kesini? Apa kabar?” sapa Kido -kakak Bona- waktu melihat Owi masuk ke kediamannya bersama sang adik.
“Hehe… baik, Kak. Maaf, lagi banyak urusan, jadinya jarang mampir.” Jawab Owi dengan mengembangkan senyum ramahnya.
“Wah… wah… makin sibuk aja nih Bos Muda. Eh, sampai lupa, ayo duduk, mau minum apa?”
Owi hanya tersenyum, lalu mengikuti Kido yang menggiringnya ke sofa. Sementara Bona meninggalkan mereka berdua, menemui keponakannya yang sedang bermain di kamarnya.
Owi dan Kido mengobrol santai, membicarakan apapun yang membuat mereka semakin ‘nyambung’ dan akrab. Sampai akhirnya, lagi-lagi Kido menyinggung tentang kapan Owi akan menikah, seketika mrmbuatnya teringat akan tujuannya mendatangi Kido.
“Itu dia Kak, maksud kedatangan saya kemari. Saya pengin minta bantuan Kakak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Search
FanfictionAku tidak akan menghentikan 'pencarian'ku sampai suatu saat nanti aku menemukan apa yang aku cari...