Pukul 7 pagi, Taeyong terbangun dengan sendirinya. Padahal, di hari libur seperti ini, Taeyong bisa tidur seharian karena jadwal yang sangat penuh, tapi kali ini tidak.
Setelah mencuci wajahnya, Taeyong membuka tirai jendela dan cukup terkejut melihat Jisoo sudah menggunakan jas dokternya dan bersiap untuk pergi menuju rumah sakit.
"Jisoo-ya,"
Jisoo yang sedang memegang lipstik menoleh ke asal suara. Taeyong tersenyum ramah sambil memangku dagu.
"Wae?"
Taeyong masih tersenyum dan bernyanyi, "(neomuhae) neomuhajanha saehayan dariga, neomuhan geot gata saeppalgan ipsuri, Un bel Viso neoui modeun ge, sangsanghage hae cheonsaui imijireul, namanui soyu you got to be mine, I can't open my eyes. do you see me?, sesange jonjaehaneun areumdaun eotteon mallodo, neol seolmyeonghajineun moshae You got it."
Wajah Jisoo langsung memerah dan menaruh lisptik merahnya di tempat semula. Jisoo memalingkan wajahnya dan menarik napas sebisa mungkin.
Taeyong bodoh!
Taeyong masih tersenyum dan fokus menatap Jisoo, "I'll be your morning star, and you are my angel, you are my angel."
Jisoo tidak berani menatap Taeyong. Tentu saja, karena dirinya tahu jika Taeyong sedang menatapnya dari tadi.
"Jisoo, jangan menarik napas sebisamu ataupun memalingkan wajahmu. Aku tahu kebiasanmu itu, Jisoo," ucap Taeyong.
Wajah Jisoo mulai memerah lagi saat mendengar ucapan Taeyong.
"Aku pulang karena aku merindukanmu."
Jisoo menoleh dan tak berani menatap mata Taeyong, "Aku tahu."
"Kenapa kau tidak menatapku?"
Jisoo terdiam.
"Apakah karena aku terlalu jahat?"
Jisoo langsung menggelengkan kepalanya cepat, "Aniya.."
"Jadi?" tanya Taeyong.
"Aku hanya malu," jawab Jisoo sambil menundukan kepalanya.
Taeyong mengerutkan dahinya heran, "Kenapa kau malu?"
"Sudah sangat lama kau tidak bernyanyi seperti itu. Di pagi hari yang biasanya aku lewati selama tiga tahun ini, kamarmu selalu kosong dan jendela yang terbuka pun terlihat sangat sunyi, karena penghuninya tidak pulang," ujar Jisoo pelan.
Taeyong terdiam.
"Taeyong-ya..." panggil Jisoo, "kenapa kau diam?"
Taeyong tersenyum, "Aniya, sekarang buktinya aku sudah kembali, 'kan?"
Jisoo menghela napas perlahan, "Tapi, kau akan pergi lagi, 'kan?"
Lagi-lagi Taeyong terdiam.
"Taeyongie, kau marah?" tanya Jisoo.
Taeyong terkekeh, "Untuk apa aku marah?"
Jisoo tersenyum dan menatap Taeyong, "Entah. Aku juga tak tahu."
Taeyong membalas senyuman Jisoo, "Baiklah. Jisooie, kau tidak bekerja?"
"Sebentar lagi. Ada yang ingin aku tanyakan denganmu."
Taeyong mengerutkan dahinya dan bertanya, "Ada apa?"
"Ada hubungan apa kau dengan Kang Seulgi, Red Velvet?"
Akhirnya Taeyong ingat, ia harus menjelaskan tentang kolaborasinya bersama Seulgi di acara MAMA 2017.
Jisoo itu cemburuan.
Dan Taeyong semakin yakin, hubungan mereka masih seperti dulu.
"Aku boleh bertanya juga?"
Jisoo menatap tajam Taeyong, "Kau bisa bertanya, kalau menjawab pertanyaanku."
Taeyong menggelengkan kepalanya, "Aniya, pertanyaanku sangatlah mudah untuk kau jawab."
"Apa itu?"
"Kita kembali bersama, 'kan?" Jisoo terlihat bingung, "Kita resmi jadian lagi, 'kan?"
Jisoo terdiam dan Taeyong merasa yakin bahwa ucapannya membuat Jisoo terkejut.
"Ah~ mian. Pertanyaanku tidak perlu di jawab," kata Taeyong.
Jisoo menghela napas dan menggelengkan kepalanya, "Aniya, aku harus menjawabnya."
"Jadi?"
"Tidak ada kata putus di hubungan kita, Lee Taeyong."

KAMU SEDANG MEMBACA
sad ❝✔❞ - taeyong jisoo
Short Storyaku mencintainya, tetapi aku juga yang meninggalkannya. © chanchan_cdp 2 Januari 2018 - start 27 Oktober 2018 - end