Aku masih mengingat dengan jelas ucapan Mina. Tatapannya yang sedih, tapi menyiratkan bahwa ia akan berjuang untuk mendapatkanku. Aku tak tahu harus melakukan apa saat ini.
"Apa yang sedang kau lakukan, Yong?"
Aku tersadar dari lamunanku dan tersenyum melihat Jisoo yang juga duduk di balkon kamarnya.
"Melamun. Aku tak tahu. Aku sepertinya sedang melamun. Ah~ intinya aku melamun."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo tertawa dan aku merasa senang lagi untuk melihat tawa seorang Kim Jisoo, kekasihku.
"Ah~ apa yang kau lamunkan?"
Aku tersenyum, "Aku melamunkanmu."
Raut wajahnya terlihat sangat bingung, "Ha? Melamunkanku?"
"Ya."
"Ada apa denganku?" tanyanya bingung.
Aku tersenyum dan memangku tanganku, "Entahlah. Aku terlalu mencintaimu, makanya aku melamunkanmu."
Wajah Jisoo memerah, "Berhentilah, Yong."
"Aku tak bisa berhenti, Jisoo. Aku tak bisa berhenti untuk mencintaimu."
Jisoo berdecak kesal dan memalingkan wajahnya, "Jangan membuatku malu!"
"Sudah terlalu lama untuk tidak membuatmu malu, Jisoo," ucapku santai.
"YA! BERHENTILAH!!!"
"Jisoo..."
"Apa?"
"Selama aku tidak ada di sisimu, karena kesibukanku. Bisakah kau melakukan satu hal ini?"
Jisoo menatapku dan berkata, "Apa?"
"Kau harus tetap percaya kepadaku, apapun yang terjadi. Apapun yang kau dengar atau kau baca, kau harus mendengarkan jawabanku yang sesungguhnya."
Jisoo terdiam.
"Kaulah gadis yang selalu aku cintai, Jisoo."
Jisoo tersenyum, "Aku tahu."
Aku tersenyum kepadanya, "Baiklah."
"Yong, aku.. mendengar banyak gosip tentangmu dan seorang gadis.."