sad ❝✔❞ - taeyong jisoo

25

Aku memikirkan bagaimana masa depanku dengan Taeyong nantinya. Tapi, setelah aku pikir, ternyata diriku yang masuk ke dalam hidupnya adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal.

Aku sangat mencintai Taeyong dan aku juga tak ingin ia tersakiti dengan adanya aku di kehidupannya.

Aku masih terdiam dan tak tahu harus melakukan apa untuk ke depannya hubungan kami.

Aku tak ingin ia tersakiti dengan adanya aku.

Ponselku berdering. Aku melihat namanya yang ternyata meneleponku. Aku.. belum siap untuk menjawab teleponnya.

Aku mengambil ponselku yang berdering dan melihatnya dengan tatapan sedih.

"Aku tak ingin kehilanganmu, tapi aku juga tak ingin kau tersakiti hanya, karena adanya aku di dalam hidupmu yang sudah sempurna, Yong."

Berkali-kali ia meneleponku, aku tak menjawabnya sama sekali.

Aku hanya melihat ponselku dan terus-menerus menghela napas selayaknya ketakutan.

Sekitar 15 menit untuk aku baru berani mengangkat teleponnya.

Aku pikir.. inilah saatnya untuk memutuskan apa yang harus di lakukan olehku. Inilah hal yang baik untuk kami berdua.

"Yeoboseyo?"

Aku bisa mendengar suaranya yang mulai ingin menjawab ucapanku.

"Ada apa, Taeyong?"

"Aku sudah sampai di LA."

Oh Tuhan, dia benar-benar bersemangat meneleponku.

"Oh. Jadi, kenapa meneleponku?"

"Aku merindukanmu."

Aku juga merindukannya, tetapi aku lebih memilih terdiam. Dan mulai mengatakan keputusanku untuknya dan masa depan kami berdua.

"Lee Taeyong,"

"Ya? Ada apa, Kim Jisoo?"

"Aku akan mengakhiri hubungan kita ini."

Ucapanku membuatnya terdiam. Aku tak tahu harus melakukan apa saat ini.

"Maafkan aku, tapi hubungan kita berakhir, Lee Taeyong."

"Kau bercanda, 'kan? Kau kenapa lagi, Jisoo?"

Aku bisa mendengar dirinya tertawa. Aku yakin, ia merasa bahwa ucapanku hanyalah sebuah candaan seperti kemarin.

Tidak. Tentu saja tidak.

Aku mengatakan apa yang baik untuk kehidupan kami.

Maafkan aku, Taeyong-ah.

"Aku tak bercanda."

"Jisoo-ya.."

"Kim Jisoo melepaskan Lee Taeyong."

Baru saja aku hendak memutuskan telepon tersebut. Taeyong tiba-tiba menjawab ucapanku.

"Bisakah kita menjadi teman seperti dulu?"

Aku terdiam, tetapi aku akhirnya menjawab pertanyaanya.

"Tidak bisa. Tidak ada pertemanan lagi di antara kita, Lee Taeyong. Selamat tinggal."