Part 5

6.2K 228 7
                                    

Happy Reading

.
.

Nichol sedang menuju kerumahnya sehabis pulang sekolah, dia tidak mengikuti temannya yang ingin nongkrong di warung depan gerbang sekolah karena dia tidak mau bertemu lagi dengan Nasya. Ada kemungkinan kalau Nichol ikut bergabung bersama teman-temannya itu maka Nasya akan mengikutinya juga.

'cewe itu emang kurang kerjaan selalu ngikutin gue kemanapun gue pergi kaya benalu,' gumam Nichol yang tiba-tiba teringat dengan Nasya yang selalu menggangunya itu.

"Ah sial, lama-lama gue bisa gila karena mikirin tuh cewe centil," kata Nichol kemudian dia menghentikan mobilnya karena telah sampai di pekarangan rumahnya.

Nichol memasuki rumahnya yang terlihat sangat sepi itu, dan dia berjalan menuju arah dapur. Siapa tau aja ibunya sedang ada disana.

"Mah Nichol pulang," kata Nichol dengan semangat dan sedikit berteriak berharap terdengar oleh ibunya.

Setalah melihat keberadaan ibunya itu, Nichol menghampirinya dan dia mencomot makanan yang sudah ada di piring.

"Kebiasaan deh kamu, Sana mandi dulu ganti bajunya! kamu bau keringat," usir Raisa ibunya Nichol.

Nichol mengendus bajunya memastikan ucapan ibunya barusan. "Enggak ko mah, masih wangi."

"Ganti gak atau mamah gak akan kasih kamu makan?" ancam Raisa.

"Iya deh mah," Pasrah Nichol.

Nichol pun pergi ke kamarnya lalu mandi dan mengganti pakainya dengan pakaian santai dia memakai kaos oblong dan kolor kesukaannya.

Nichol melihat notifikasi di ponselnya ternyata ada pesan dari cewe centil itu.

Cewe centil

My baby honey, kmu udah sampai?

Bales dong..

Aku sayang kamu.

Kok cuman di baca doang

Ayo dong bales.

Masih banyak lagi notifikasi dari Nasya tersebut dan Nichol sama sekali tidak ada niatan untuk membalas pesan dari Nasya tersebut dia hanya membacanya sekilas. Mungkin karena lelah Akhirnya Nichol memutuskan untuk tidur siang.

Matarahari telah membenamkan sinarnya di gantikan dengan sang bintang bersama sang rembulan.

Raisa membangunkan anaknya,
"Nichol bangun sayang sekarang udah malam, kamu juga belum makan dari tadi, ayo makan malam bersama, mamah tunggu kamu di bawah ya," Kata Raisa.

"Iya mah," sahut Nichol dengan suara parau khas orang yang baru bangun tidur.

Nicholpun bangun dari ranjang kingsize nya dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya,
Kemudian dia menghampiri kedua orang tuanya yang sudah ada di meja makan. Nichol duduk di samping ayahnya berhadapan dengan ibunya.

"Satu minggu lagi kamu ulangtahun yang ke-17 nak, gimana kalau kita adakan pesta?" usul ibunya karena Nichol selalu menolak jika dibuatkan pesta oleh orangtuanya.

"Kaya anak kecil aja ngadain pesta. Aku ini udah besar mah. Lagian aku ini anak cowo, bukan anak cewe yang harus ngadain pesta kaya gituan," tolak Nichol.

Raisa menghela nafasnya pasti anak satu-satunya itu tidak akan setuju dengan usulannya barusan.

"Kamu'kan anak mamah satu-satunya jadi ulang tahunnya harus di rayakan, Emang anak cewe aja yang suka ngerayain pesta ulangtahun? cowo juga ada," kata Raisa berharap anaknya itu mau dibujuk.

N2 (Sudah terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang