05.

1.6K 230 11
                                    

Irene melihat Yeri yang sudah menunggu didepan gerbang sekolahnya dengan wajah tersenyum dan tas pink sekolahnya masih menggantung dipunggungnya.

"ehmm, maaf." ucap Sehun setelah meyadari pergerakan tangan Irene yang berhenti.

"i-iya, hmm.. adikmu sudah menunggu." ucap Irene terbata bata.

Sehun segera turun dari mobil dan memanggil adiknya agar datang ke arahnya, "YERI-AH KEMARII !"teriak Sehun, Irene juga turun dari mobil dan melihat anak menggemaskan itu berlari ke arah Sehun dan segera memeluknya.

"oppa, kita akan berjalan jalan kan hari ini?"

Sehun mengangguk dan memeluk Yeri dengan erat, "oppa melihat wawancaramu." ucap Sehun, matanya kembali memanas, ia menangis. Senyum Yeri memudar ia melepas pelukannya dan menundukkan kepalanya, ia takut ucapannya membuat Sehun sedih.

"mianhae, aku hanya ingin menunjukkan kesemua orang, bahwa aku punya oppa yang sangat berharga, dan pesan itu, aku hanya khawatir kau sakit." ucap Yeri sambil memainkan jarinya.

"jangan menangis oppa, aku jadi merasa bersalah." Yeri mengelap air mata Sehun dengan tangannya dan menarik pipi Sehun agar bibir nya tersenyum.

Sehun tersenyum dan mengelus pipi Yeri, "ini namanya air mata kebahagiaan, aku sangat bangga punya adik sepertimu." ucap Sehun lalu memeluk adiknya dengan erat.

Irene menatap Sehun yang dengan lembut memeluk adiknya, ia benar benar pria yang lembut, Irene tidak bisa membohongi hal itu, tapi ia tetap benci siapapun yang berkaitan dengan Oh Yeon Seok, ayah Sehun.

"oppa, apa dia pacarmu ?" tanya Yeri sambil berlari ke arah Irene dan memegang tangannya.

Irene tersenyum canggung, ia sedang berhadapan dengan keturunah Oh Yeon Seok, tapi tingkah polosnya dan senyum hangatnya, matanya berbinar binar setelah melihat Irene, itu membuat Irene melupakan semuanya, anak ini membuatnya jatuh hati.

"tidak, dia teman oppa, dia juga sekertaris dikantor." ucap Sehun sambil menatap Irene.

Yeri mengangguk pelan dan menatap Irene lagi, "hai eonni, namaku Yeri, 3 hari yang lalu aku ulang tahun yang ke 12." ucapnya bangga, ia sangat senang jika berulang tahun, jika bisa ia akan memberi tahu seluruh orang didunia jika dia sedang berulang tahun, dan Sehun hafal betuk kelakuan adiknya itu.

"namaku Bae Irene, kau bisa memanggilku Irene, dan juga selamat ulang tahun Yeri." ucap Irene lalu mengelus kepala Yeri.

"hari ini adalah ulang tahunku, jadi oppa akan mengajakku jalan jalan dan membeli hadiah, kau ikut ya." ucap Yeri.

Irene menatap Sehun meminta persetujuan, yang hanya dibalas anggukan pelan oleh  Sehun, "baiklah."

*

Sehun mengantar Irene pulang setelah mengantar Yeri, karna adiknyabitu sudah ketiduran karena sibuk berbelanja hari ini.

"Terimakasih sudah menemani adikku hari ini." Ucap Sehun tentu saja dengan wajah datarnya.

Irene hanya mengangguk pelan dan hendak turun dari mobil Sehun, tapi sebuah tangan menahannya agar tidak turun.

Sehun menghela nafasnya sebentar, "maaf, jika membuatmu tersinggung, tapi, Yeri hanyalah anak kecil yang tak tau apa apa, kumohon kau tak melakukan hal yang sama seperti kau lakukan padaku." ucap Sehun.

"apa maksudmu ?" Irene mengernyitkan dahinya dan menatap Sehun tajam.

Sehun menatap Irene dengan tatapan yang tak bisa dimengerti,

"aku, melihat senyum mu yang manis kepada adikku, perhatian mu yang hangat sama seperti Irene yang dulu kau perankan untuk menjebakku, aku hanya takut kau melakukan hal yang sama pada adikku, kalau kau menyakitiku silahkan tapi tidak dengan adikku, karna aku tak akan membiarkan itu terjadi." Sehun melepaskan genggamannya dan membuka kunci pintu mobilanya, "kau bisa turun sekarang." ucap Sehun lalu memalingkan wajahnya dari Irene.

Hard Heart (Hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang