Chapter 4

49 3 0
                                    

Sepulang sekola banyu,bimo,dan juga rehan mereka malah ngayab kerumah dalen,berasalan bosan jika di rumah hanya bermain handphone sambil tidur-tiduran,padahal di rumah dalen juga seperti itu,mungkin kata mereka lebih menyenangkan jika berkumpul seperti ini,hanya aldo lah yang tidak ikut bergabung,karna ada acara keluarga mendadak,yang membuat dia harus meninggalkan ketiga sahabatnya itu.

banyu sibuk dengan gamenya,bimo sibuk ngestalk akun instagram orang,dan juga instagragm dirinya,rehan sibuk chattan dengan cewenya.dan dalen sibuk mendengarkan musiknya dengan earphone yang menyumpal di kedua telinganya.

Keheningan melanda,sampai-sampai suara melengking yang membuat mereka kaget.

"ARRGHH SIALAN!!" pekik banyu ,yang awalnya tengkurep bermain game kini ia terduduk dengan frustasi

Bimo,rehan kaget dengan teriakan banyu,yang membuat dirinya terlonjak.dalen hanya melirik sekilas,ia tidak begitu dengar teriakan banyu karna telinganya telah di sumpal oleh earphone.

"Anying! Main game lo brisik nyu,mending keluar deh dari sini!" ketus bimo

Banyu menyengir sambil menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal "hehe sorry,abis gue gondok ama ini game" ucapnya kembali memasang wajah kesal

"Ya gak usah lo mainin bego,gitu aja ribet!" ucap rehan memutar kedua bola matanya

"Yaudah deh gue mau main pokemon,dia doang game yang gk bikin setres" ucapnya beranjak dari kasur dalen

"Gk bikin setres,tapi bikin orang bego,kadang jalan gak liat-liat." ucap bimo

"Sirik ae lo,bemo." ucapnya meledek nama bimo dengan sebutan bemo

Bimo hanya melemparkan kacang kulit ke wajah banyu

"Sono deh lu main jauh jauh"usir rehan

"Yaudah jangan kangen,gue keluar dulu syapa tau dapet pikachu"

"Pikachu,pikachu,chuchu" sentak bimo memutar bola matanya

Banyu keluar dari kamar dalen,seketika kembali hening di kamar dalen

Masing-masing sibuk dengan dunianya sendiri,lama-lama rehan jengah dengan suasana ini,kenapa jadi akward begini suasananya

"Lo berdua tau gak?" tanya dalen tiba-tiba membuat kedua temannya menatap dirinya

"Engga" jawab bimo polos,rehan menyentil kepalanya

"Gue ngasih hukuman ke athala" ucap dalen

Rehan,bimo,sama-sama mengernyit

"Hukuman?" tanya keduanya berbarengan

"Hukuman apaan?" tanya bimo tidak mengerti

"Dia punya salah ama lo?" tanya rehan ikut bingung

Dalen membuang nafasnya "kejadian waktu itu"

Rehan,bimo melongo mendengar ucapan dalen.

"Gitu aja lo kasih hukuman,roll,roll" bimo tidak habis pikir,segitu kesalnya kah temannya itu ke cewe yang pernah melabraknya.

"Dia itukan cewe,segala di kasih hukuman,lagi juga lo tumben-tumbenan ngasih hukuman ke cewe."ucap rehan

" ya dia udah kaya gitu seenaknya sama gue "ucap dalen dengan tenangnya

"Emang lo ngasih hukuman apaan kedia?" tanya bimo memicingkan matanya,dan mendekat ke arah dalen,begitupun rehan.

"Gue ngasih dia hukuman---"

Ucapan dalen berhenti,karna suara dobrakan pintu kamarnya,dan muncullah sosok banyu yang berdiri dengan mata berbinarnya,ketiganya melihat banyu dengan tatapan penasaran,sampai-sampai mendengar suara yang membuat mereka membuang nafasnya kasar

DALENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang