NINE

10.6K 460 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENTNYA YA😘

MAAFKAN RII JIKA BANYAK YANG TYPO.

"Dio mana baju gue?"
"I...ini"
Sumpah ini aku takut bisa kelewatan bats. Oh noooooo!!!.
"Dio ada apa dengan wajah lu? Kok kek orang demam sih?"
"Huh? Masa si? Kok gue gak kerasa kalo wajah gue merah?"

Padahal sih iya aku ngerasa kalau wajahku sudah kek kepiting rebus.
Daripada ketauan mending boong ajalah.
"Ish! Ini jadi gak?"
"Jadilah, masa ya gak jadi. Lu mau apa gak makan huh?!"
"Iya iya ayo berangkat, li yang dari tadi ngelamun!"
"Hehe, yaudah ayo"

Aku menuju ke garasi rumah dan mengambil motor.
Cuman keliling kompleks ama cari sarapan naik motor aja, eh ada sepeda ontel. Enaknya naik motor apa sepeda ya?

"Ryan lu mau gak kalo keliling kompleks ama beli sarapannya naik sepeda ontel?"
"Trs sapa yang kayuh sepedanya?"
"Ya gue lah"
"Jangan ah! Gue berat"
"Berat dari hongkong, lu itu gak berat lu malah enteng banget kek gak bawa orang yang punya arwah"
"Sialan lu! Gak, enak pakek motor aja."
"Yaudah, ayolah"

Akhirnya ya naik motor juga, karena aku yang mengendarai jadi aku puterin aja di kompleks. Ya walaupun sudah aku lewatin berkali kali sih hehe.

"Eh bukannya tadi dah lewat sini ye?"
"Emang"
"Lha kok lewat sini lagi?"
"Soalnya biar bisa beduaan ama lu"
"Huh?!"
"Gak gak gue cuman canda doank"

Yah karena tau ryan marah, alhasil langsung capcus ke warung langganan gue buat beli sarapan.

"Mau apa?"
"Emang ada apa aja?"
"Hmmm...nasi pecel, nasi soto, sate ayam, mie goreng, mie kuah dan lain lain"
"Hmm.....gue pesenin sate ayam aja 10 tusuk"
"Yaudah, mang asep sate ayam 10 tusuk sama nasi lecel satu posri ya"
"Iya bang.."
"Eh mbak belin toh, hehe"
"Iya bang dio mau minum apa?"
"Ryan minum apa?"
"Es teh aja"
"Yaudah, mbek belin es teh manis 1 sama jeruk anget 1 dan jangan lupa kek biasanya ya mbak"
"Iya bang 😘❤"

Haaaa~ aku males kalau udah ketemu sama mbak belin anaknya kang asep pasti kayak gitu. Hiiiii.....ngeri dah.

"Hahahahahaha"
"Apa yang lu ketawain huh?!"
"Iya bang....😘❤"
Lha nih anak malah meragain-_-.
"Awas aja ya lu ryan"
"Abisnya lucu sih, tuh mbak mbak pasti suka ama lu"
"Hiiii.... Amit amit dah, dia itu kalo dah ketemu cogan paste kek gitu"
"Hahaha, seru juga"
"Apanya?"
"Bisa sarapan diluar"
"Lu gak pernah?"
"Gak, soalnya kata nyokap gak boleh beli makanan di warung gini, bolehnya di resto"
"Widih....orang kaya banget lu"
"Haha"

Beberapa menit kemudian mbak belin bawain pesenan kita.
"Ini bang, eh? Tumben bawa temen"
"Emang gak boleh mbak?"
"Boleh, cuman temen abang manis"
"Ooh"
"Jangan marah donk bang....belin tetep suka sama abang kok😘"

Aku hanya bisa memandang horror ke mbak belin, dasar mbak mbak kurbel.
"Kok lama lama gue geli ya denger calon pacar lu"
"Apa lu bilang? Calon pacar? Mata lu di dengkul!"
"Hahahaha, cocok sama lu"

Huh? Cocok sama aku katanya?.
Aku menggerakkan tanganku dan mulai menggelitiki ryan, itu adalah kelemahannya haha.

"Ah...ah...hahaha....stop...ah....stop....di...oh....ahn...st...stoph!"
Aku hanya bengong dan melepaskan tanganku dari perut rayan dan seketika itu aku sadar bahwa aku dan ryan menjadi tontonan. Bagaimana tidak? Ryan ketawa kayak orang yang lagi melakukan itu alhasil semuanya pada liahat.

"Ryan udahlah, cepet makan. Ntar gue langsung anter lu pulang"
Ryan hanya diam dan terus memakan sate miliknya, aku bisa melihat wajah ryan berubah tidak sesemangat yang tadi saat dia mengerjaiku.
"Ryan kau kanapa?"
"Hah? Ah-gapapa"
"Ntar gue anter pulang abis makan ya?"
Ryan hanya mengangguk.

Seperti yang sudah dijanjikan, setelah aku dan ryan selesai makan
Dio mengantar ryan pulang.
"Makasih dio"
"Untuk apa?"
"Karena sudah mau menampungku"
"Haha kau kayak anak anjing tau gak"
Ryan diam beberapa menit.......
"Wof!!"
aku kira dia bakal marah tapi itu semua diluar dugaanku. Aku hanya terkejut atas apa yang ryan lakukan.

"Haha kau manis ryan"
"Makasih, oh ya sampai jumpa"
Aku hanya mengangguk, sepertinya aku makin mencintainya.

Ryan pov

Tidak kusangka bermain dan berteman dengan dio sangat menyenangkan, aku tak pernah merasakan hal itu.

"Ryan..."
"Kak bayu?"
"Kamu kapan sampai?"
"Barusan, oh ya mama sama papa?"
"Mereka pergi keluar kota untuk beberapa minggu"
"Hah?! Minggu?! Lama sekali? Kenapa tidak mengajak kita berdua?"
"Haha kamu seperti anak kecil, gapapa gak ikut. Mau berjalan jalan dengan kakak aja?"
"Emang mau jalan jalan kemana kak?"
"Terserah kamu"

Setelah kufikir fikir lagi, lebih baik aku mencintai dio daripada mencintai kakakku sendiri, karena itu mustahil untuk mendapatkannya.

"Kakak gak ada janji sama siapa siapa hari ini?"
"Enggak.....kakak sudah putus sama kak putri"
"Ke-kenapa?"
Aish....mulutku ini gak bisa dijaga lagi! Ngapain coba aku tanya segala! Bodo ah!.

"Hmm...sepertinya-"
"Kakak.....mencintai orang lain"
"Hmm..."
Aku hanya mengangguk sebagai pertanda mengiyakan.

Bayu pov

Andai aku bisa jujur kepada keluarga dan adikku. Aku mencintai ryan karena saat aku benar benar sadar.
Tapi dunia ini menolakku untuk mendekat pada adikku.

"Ryan....jadi pergi?"
"Tidak kak maaf, aku mau istirahat aja"
"Apa saat kamu di rumah temen kamu, kamu gak banyak istirahat?"
"Tidak, hehe"
"Oh yaudah lain kali saja"

Aku pergi meninggalkan ryan yang masih menatapku
"Kak, emang kalau mau jalan jalan.....kakak mau kemana?"
"Yah....ke mall mungkin, nonton"
"Eh!! Ayo ayo"
Kan waktu diajak nonton mau dia-_-.

"Yaudah ayo"
Dan akhirnya aku dan ryan berangkat ke mall dengan mobil. Mumpung mama dan papa tidak dirumah hehe.
"Mau nonton film apa?"
"Gatau nanti lihat aja disana"
"Katanya ada film horror baru"
"Heee~ bagus gak?"
"Katanya sih bagus aja, mau nonton yang itu?"
"Ya gapapa sih"

Beberapa jam kemudian akhirnya sampai.
Aku dan ryan lekas turun dari mobil dan segera berjalan menuju mall dan sampailah kita di depan bioskop.

"Yang mana kak?"
"Yang itu, iya yang itu"
Aku menunjuk pada gambar yang terlihat sangat menyeramkan.
"Ayo kak!"
"Haha iya iya"

Aku menuju kasir untuk membeli tiket dan tak lupa membeli makanan ringan dan minuman.
"Kita masuk sekarang"
"Eh?!"
"Soalnya sudah mulai filmnya"
"Oh ok"

Aku dan ryan duduk dibangku paling pojok belakang.
"Loh kak kok mesennya disini?"
"Iya soalnya sudah penuh dek"
"Ooh"

Tapi entah kenapa saat di pertenahan gilm ada adegan sesuatu yang membuatku horny seketika.
"Ryan...."
Tidak ada jawaban
"Ryan..."
Tetap tidak ada jawaban
Akhirnya aku memegang tangan ryan yang ada disebelah tanganku.
"Ryan....."
"Ada apa sih kak?"
"Kakak mau bicara"
"Entar aja kak, ini lagi seru"

Jangan lupa vote dan komennya ya >_<
Makasih sudah mau membaca
Maaf jika ada ke typo an ya
Terima kasih😘

TBC>>>>>>>

I Love My Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang