#1

21 7 1
                                    

          
          Garla berlari-lari dikoridor sekolah. Dia sudah terlambat dihari pertamanya sekolah. Ini gawat. Garla melihat jam besar berwarna hitam ditangannya sambil terus berlari.

    " Aw! "

        Garla terjatuh setelah menabrak seseorang. Dilihat dari kakinya, dia memakai celana. Pasti seorang laki-laki.
Garla berdiri memandang laki-laki itu. Tubuhnya tinggi, rambutnya hitam lebat, kulitnya putih, dan mata sipitnya terlihat menggemaskan. Garla mengingat sinetron yang pernah ia tonton, sebagian besar ceritanya diawali dengan tabrakan tak sengaja dan pasti happy ending.

" ngapain lo senyam-senyum sendiri? Abis obat ya? Atau jangan-jangan lo cewek gila!? "

" Eh? Maaf. Gue nggak sengaja. Nama gue Garla anastasia. Gue murid pindahan. Lo nggak papa kan? "

" Gue nggak peduli lo siapa. Kalo punya mata itu dipakai baik-baik. Kalo gini kan, ngapain lo punya mata? "

" apa? Lo bilang apa? "

"Udah mata nggak dipakai baik-baik. Ini giliran telinga? "

" Maksud lo? "

" Dari tadi nanya mulu. Itu otak juga dipakai bego! Murid pindahan nggak berguna. Kalo ada murid kayak lo gimana sekolah ini mau maju? "

laki-laki itu pergi meninggalkan Garla yang memanas sampai wajah dan telinganya memerah

" itu cowok tampangnya aja yang bagus. Eh mulutnya pedas kayak cabe-cabean. Nggak ada sopan santunnya. Minta maaf kek. Kan yang jatuh gue... duh. Gue kan lagi telat. Mampus. Jadi lupa kan gue. Garla! Otak itu dipakai dong "

Garla segera berlari lagi ke kelas barunya

***

         Garla sampai didepan kelas xi-2 didalam kelas sudah ada seorang guru pria berkacamata. Dilihat saja sudah membuat Garla merinding karena ngeri.
Garla mengetuk pintu kelas...

" Pe-permisi pak. Maaf. Saya terlambat  "

" kau murid pindahan disekolah ini ya? Siapa namamu? "

" nama saya Garla anastasia pak "

" kau tidak boleh masuk pelajaran saya "

" Apa? Tapi kenapa pak? "

" untuk menyesuaikan aturan, murid yang terlambat tidak boleh mengikuti pelajaran kecuali mata pelajaran berikutnya "

" Tapi pak saya- "

" apa terlambat adalah kebiasaanmu disekolah lama? Jika iya, bapak harap kau ubah kebiasaan itu disekolah baru. Silahkan keluar dan jangan ganggu saya mengajar " Bapak guru melanjutkan pelajarannya tanpa memerdulikan
Garla lagi.

" saya permisi pak. Maaf mengganggu "
Suara Garla halus tapi jelas terdengar

       Garla pergi dari kelas barunya dengan perasaan campur antara sedih dan kecewa pada dirinya sendiri karena kebiasaannya yang selalu bangun kesiangan bahkan dihari pertamanya pindah kesekolah baru.

***

   Garla duduk di taman sekolah. Dia merasa sangat bosan. Hari ini sangat-sangat tidak lancar. Semua khayalannya tentang berkenalan didepan kelas sampai tertabrak dengan laki-laki tampan nan baik hati hilanglah sudah. Kenyataannya adalah dia tidak bisa memperkenalkan dirinya dengan baik ke teman-teman barunya dan tadi pagi malah tertabrak laki-laki tampan tapi kasar. Semua sangat tidak sesuai dengan harapan.

" woy " seseorang menepuk bahu Garla. Refleks Garla langsung memulas tangan orang itu. Tangan seorang laki-laki

" Aw! Aw! " yang punya tangan meringis kesakitan

" mau apa lo? "

" lepas! Sakit woy! Aw! Gue bukan orang jahat. Suer. Beneran. Gue teman sekelas lo. Lo Garla kan? Yang terlambat tadi. Si murid pindahan "

Garla diam sejenak lalu melepaskan pulasannya

" kasar amat sih " laki-laki itu duduk disamping Garla. " Nama gue Raditya ramadhan. lo bisa panggil gue Radit atau Adit atau Ditya atau abang bisa juga "

" ih apaan sih? "

" Gue becanda. Lo mau panggil gue apa? Kalo mau abang sih gue nggak papa "

" ih geli gue "

" serius nih. Lo mau panggil gue apa? "

" hm... gue panggil lo Adit aja deh "

" boleh deh, gue nyamperin lo cuman mau jadi teman lo. Lo mau kan jadi teman gue? " Adit mengulurkan tangannya 

Garla hanya diam menatap Adit dan tangannya bergantian

" kan gue udah bilang. Gue bukan orang jahat. Gue baik kok. Masa nggak mau sih temenan sama orang tampan kayak gue. Rugi loh "

" yaudah deh " Garla menjabat tangan Adit sebentar

" kayaknya gue bakal jadi temen lo satu-satunya disekolah ini "

" maksud lo? "

" lo kan galak. Jadi, mana ada orang yang berani selain gue. Gue cabut dulu ya. Gemes deh. Bye " Adit mencubit kedua pipi  Garla dengan gemas lalu pergi berlari meninggalkan Garla

" woy! Dasar lo! Adiiiiiiiitt!!! Tungguin gue!!! " Garla tersenyum malu sambil memegang pipinya sebentar kemudian ikut berlari menyusul Adit

TBC
Tunggu kelanjutan ceritanya dari author yaaaaaaa...
Jangan lupa tinggalin jejak di komentar atau vote bintang yaaa...
Saran kalian akan sangat membantu untuk pemula seperti aku
Sekedar memberi tahu ini cerita pertama yang Author publikasikan.
Terima kasih ;)

DIRGARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang