#6

13 4 1
                                    

Garla membuka matanya perlahan. Hal yang  pertama kali dilihatnya adalah seorang laki-laki. Bukan Dirga yang diharapkan Garla melainkan Adit

" Adit? "

" eh? La? Lo udah bangun ya? "

" Lo nggak liat gue udah bangun? Nih mata gue udah kebuka "

" yah gue udah liat Lo bangun sih "

" trus? Kenapa nanya? "

" basi ya? "

" Lo kira nasi bisa basi? Gue mau kekelas ditt "

" disini aja la. Lo kan lagi sakit "

" gue udah baikan kok "

" Tapi la- "

" sstt... ayok!! "

Garla dan Adit berjalan menuju kelasnya

" kok dari tadi muka Lo masam gitu la? "

" hah? Lagi kesal sama orang dikit "

" kesal sama siapa? "

" cokar "

" cokar? Dirga ya? "

" hah!? "

" dia tadi ada di UKS nungguin Lo. Tapi gue paksa pergi karna gue mau jagain Lo sendiri "

" dia? Nungguin gue? "

" iya. Kenapa? "

" nggak papa "

***

Garla pergi ke lapangan basket untuk menemui Dirga.

" Dirga!!! " panggil Garla.

Dirga sempat berhenti bermain tapi hanya beberapa detik saja Dirga langsung melanjutkan bermain tanpa menoleh ke sumber suara.

" Dirga!!! Stop dulu mainnya! Gue mau bicara " panggil Garla lagi tapi lagi-lagi Dirga tak menghiraukannya.

" Dirga!! Lo pasti dengar gue kan? " panggil Garla sekali lagi.

Dirga kali ini melepas bola basket ditangannya dan menghampiri Garla.

" Lo mau ngomong apa? "

" gue cuman mau nanya, kenapa Lo ninggalin gue di UKS? Lo kan udah janji "

" karna gue nggak peduli sama lo "

Singkat, padat, dan jelas. Garla membeku. Dirga tersenyum sinis dan melanjutkan ucapannya.

" ngapain gue nungguin lo? Memangnya lo siapa? Ratu? Pejabat? Bukan kan? Gue ini pemilik sekolah dan lo? Lo itu cuman cewek bego disini. Mending lo pergi dan ngaca! Jangan ganggu gue main basket! Ngerti? "

Entah siapa yang bisa Garla percaya karna Adit bilang Dirga menunggunya tapi Dirga bilang dia tidak mungkin menunggunya.

Tanpa sadar air mata Garla menetes sambil menatap Dirga. Dirga yang melihat itu langsung memalingkan wajahnya. Entah apa yang dipikirkan Dirga sekarang sampai kata-kata kasarnya keluar dengan mudah dari mulutnya.

" lo benar ga nggak ada gunanya nungguin cewek bego yang lagi sakit di UKS. Maaf karna gangguin lo main basket "

Garla keluar dari lapangan basket dan berlari ke atap gedung sekolah. Garla menangis disana. Entah kenapa hatinya sangat sakit mendengar perkataan Dirga. Dia hanya sebatas cewek bego dimata Dirga. Hanya sebatas itu.

" ternyata disini toh "

Garla terkejut melihat Adit ada disampingnya. Garla segera menghapus air matanya.

" cewek galak kayak lo ternyata bisa nangis juga ya "

" gue nggak nangis kok. Tadi ada debu masuk mata gue. "

" nggak usah bohong deh. Emangnya lo kenapa? "

" nggak papa "

" karna Dirga ya? "

" hah? Siapa? "

" Dirga. Dirga Sanjaya putra "

" Anu. Nggak kok. "

" maafin gue ya la "

" hah? Kenapa lo minta maaf ke gue? "

" gue minta maaf kalau yang nyakitin lo itu Dirga Sanjaya putra "

" lo ngomong apaan? Gue nggak ngerti "

" nanti lo juga bakal ngerti kok "

***

Pagi hari Garla berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya xi-2. Hari ini dia tidak terlambat dia bangun terlalu pagi. Bahkan dia tidak bisa tidur tadi malam.

" maaf "

Suara yang halus tapi jelas terdengar itu membuat Garla terhenti dari lamunannya. Garla terkejut melihat Dirga berdiri tepat dihadapannya.

" ngapain lo disini? "

" terserah gue. Ini kan sekolah milik keluarga gue "

Garla memutar bola matanya lalu menyingkir dari hadapan Dirga.

" lo nggak dengar perkataan gue tadi? "

Garla menghentikan langkahnya

" gue bilang maaf "

Garla kembali berjalan tanpa memperdulikan Dirga.

***

" Garla! Bangun! "

" jangan gangguin gue!!! "

Garla menghentakkan meja. Semua orang menatap ke arahnya. Dia tertidur dikelas dan ibu guru mata pelajaran sains sedang menatapnya dengan muka yang merah karena marah.

" kau bilang apa Garla? "

" maaf bu saya- "

" KELUAR!!! "

Akibat tadi malam tak bisa tidur Garla jadinya tertidur dikelas dan diusir keluar kelas. Hari yang mengesalkan bagi Garla.




Tbc~
vote~
Komentar~
Thanks;)))))))

DIRGARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang