#4

10 6 1
                                    

         Sore hari ini terlihat mendung. Garla berdiri didepan gerbang menunggu jemputan. Teman-teman yang lain sudah pulang duluan. Hanya Garla tersisa

" Tes... tes... tes... "

Hujan turun secara perlahan menjatuhi bumi. Garla yang sadar akan hal itu tiba-tiba tersenyum senang. Garla mengangkat kedua tangannya menampung air hujan. Anehnya, sedari tadi hujan tapi Garla tidak basah. Garla mengangkat kepalanya, payung biru tua menutupi langit. Garla memalingkan tubuhnya. Dirga berdiri tegap sambil memegangi payung menatap mata milik Garla.

" Deg... Deg... Deg... Deg Deg Deg "

Jantung Garla berjalan lebih cepat dari biasanya begitu juga dengan Dirga

" lo ngapain mau hujan-hujanan? Lo mau sakit dan tambah bego? "

" seharusnya gue yang nanya ke lo. Lo ngapain disini mayungin gue? "

" mendingan lo jangan banyak omong dan sana cepat pulang "

" jemputan gue belum datang cokar "

" apaan cokar? "

" cowok kasar "

" masa lo namain gue cokar? Gue itu punya nama. Dirga. Nama gue Dirga sanjaya putra. "

" jadi ternyata lo yang namanya Dirga? "

" iya. Emang kenapa? "

" pantesan "

" pantesan apa? "

" pantesan lo bagus main basketnya "

" ngomong apaan sih lo? "

" katanya lo mantan kapten basket. Trus lo berhenti main basket. Kenapa? Kan kalo lo gabung main basket lagi tim kalian pasti bakalan menang terus "

" pegang nih payung "

" lo mau kemana? " Garla mengambil payung dari Dirga

" pulang. Gue nggak mau lama-lama sama lo disini. "

" pertanyaan gue tadi belum lo jawab "

" pertanyaan lo nggak perlu gue jawab. Lagian nggak penting juga buat lo "

" tapi- "

" apaan lagi? "

" lo udah baikan? "

" hm.. ya gue udah baikan. Gue duluan. Lo jangan hujan-hujanan "

Dirga pulang lebih dulu meninggalkan Garla yang masih menunggu jemputan. Tak lama Dinda mama angkatnya datang menjemput.

" masuk la "

" eh iya mah "

Garla masuk ke dalam mobil

" payung siapa la? "

" payung teman mah "

" teman kamu baik banget ngasih payung "

" kayaknya sih mah "

" kok kayaknya? Cowok ya? "

" hah? Iya mah "

" tujuannya ngasih payung pasti karna khawatir sama kamu. Garla kayaknya ada yang suka nih "

" nggak mungkin dia suka sama Garla "

" mungkin lah. Garla kan cantik "

" mamah udah ah "

Dinda hanya tertawa melihat tingkah anak angkatnya yang sudah besar ini.

Disisi lain. Dirumah megah seorang pengusaha kaya juga pemilik sebuah sekolah menengah atas tempat anaknya sendiri sekolah. Dirga merebahkan tubuhnya diranjang.

" gila! Lo pasti udah gila ga. Ngapain lo datang mayungin tuh cewek bego? Akhirnya lo bisa dikira perhatian sama dia. Lebih parah kalau lo dikira suka. Arghhhh... "

***

        Pagi hari setelah pelajaran pertama berakhir. Garla langsung pergi ke lapangan basket indoor.

" mau main basket yak? "

Adit datang menghampiri Garla. Lagi-lagi membuat Garla terkejut

" dasar lo yah "

" sumpah. Gue kali ini nggak ada niatan ngagetin lo. Kayaknya lo deh yang kali ini lagi banyak pikiran. Banyak khayalannya sih lo "

" sok tau lo "

" emang bener kan? Coba, tadi gue ngomong apa? "

" lo-hm-lo-lo ngomong 'woy Garla lagi liat gue main basket ya?' itu kan? "

" ketahuan lo lagi ngelamun tadi. Emang lo mikirin apa sih? "

" gue salah ya? "

" salah "

" gue nggak mikirin apa-apa kok "

" kalo lo nggak mau bilang ya bilang aja nggak mau bilang. Lo nggak usah bohong kayak gitu kali "

" iya deh gue nggak bisa bilang "

" oke gue nggak maksa kok. Lo mau main basket nggak? "

" mau lah "

Garla dan Adit asik bermain basket berdua. Di ujung lapangan basket, Dirga, Tom, dan Akbar memperhatikan mereka berdua

" itu kan Adit. Dia sama siapa? Itu cewek cantik juga yah? " -Akbar

" dasar mata jelalatan. Nggak bisa liat cewek mulus dikit aja langsung " -Tom

" lo betah banget ya dari dulu jomblo. Lo masih mau jagain sahabat lo itu dan mengesampingkan untuk mencari pacar? Bingung gue sama lo " -Akbar

" Dirga sama juga tuh. Masih jomblo aja. Jangankan mencari pacar. Melirik cewe pun sangatlah susah. Kalah tuh sama sahabatnya Adit " -Tom

" woy Tom! Lo mau mati? " -Akbar

" Astaga! Ini mulut coy. Kagak sadar gue. Maaf salah omong " -Tom

" kalian ngomongin apaan sih? " -Dirga

" nggak papa kok ga " -Akbar

" gue cabut duluan. Tapi ingat baik-baik kalian berdua. Adit bukan sahabat gue. Kalo kalian lupa lagi. Gue nggak tau nasib lo berdua bakalan gimana " -Dirga

Bukkkk~


TBC
Author ingatin terus buat para readersnya DIRGARLA untuk tinggalin jejak di komentar atau vote
Bintang yaaaa
Thanks ;)

DIRGARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang