#5

15 3 0
                                    

        Garla melempar bola basket ke ring tapi sayang bolanya malah mengenai kotak ring dan memantul ke arahnya.

Bukkkk...

Garla terjatuh setelah hantaman bola basket mengenai kepalanya.

" Garla? Lo nggak papa? " tanya Adit sambil membantu Garla duduk

" hm... kepala gue. Sakit " Garla memegangi kepalanya

Tiba-tiba Dirga datang dan langsung menggendong Garla. Membawanya pergi.

" woy apa-apaan lo? Lo mau ngapain Garla? " -Adit

" lo nggak liat Garla sakit? Seharusnya lo cepat bawa dia ke UKS. Bukannya cuman ngelihatin dia yang kesakitan. Lo jelas lihat dia sakit tapi masih nanya keadaannya? Basi dit " -Dirga

" Dirga? " -Garla

" tunggu bentar ya Garla. Gue bawa lo ke UKS " -Dirga

Dirga meninggalkan lapangan basket dan Adit yang diam membeku disana juga teman-temannya Tom dan Akbar.

" gue nggak salah liat kan Bar? " -Tom

" gue nggak tau juga Tom " -Akbar

~UKS~

Dirga membantu Garla merebahkan tubuhnya diranjang UKS. Dirga mempersiapkan kompres lalu meletakkan kompres ke kepala Garla.

" lo istirahat "

Dirga berdiri tapi tangannya tiba-tiba ditahan oleh Garla

" lo mau kemana? "

" gue mau ke- "

" jangan tinggalin gue! Please temenin gue disini! "

" lo cepat istirahat! "

" Dirga! "

" iya iya gue nggak akan pergi "

" janji ya? "

" iya janji. Tidur gih. "

Garla melepas pegangan tangannya lalu menutup matanya. Dirga diam. Duduk disamping ranjang Garla. Setelah lama diam Dirga mengganti kompres dikepala Garla.

" Garla? Lo udah tidur ya? Nggak bohong kan? " Dirga mengibas-ngibas tangannya di depan mata Garla. Tapi tak ada respon

" nyenyak banget tidurnya. Garla? Hm... Menurut gue ya, lo itu cewek paling bego yang pernah gue temui. " Dirga tertawa kecil diujung perkataannya " lo juga cerewet kalo lagi sakit. Hm... lo juga cewek yang banyak omong. Gue... gue harap lo nggak pernah dengar omongan gue sekarang. Cepat sembuh... "

Pintu UKS terbuka. Adit masuk kedalam ruang serba putih itu.

" kenapa? "

" Lo bisa pergi! Biar gue aja yang jagain Garla. "

" kayaknya gue lagi mau disini "

" Dir lo- "

" sttttt... jangan ngomong keras-keras! Lo bisa bangunin Garla "

" lo nggak usah disini. Gue bisa jagain Garla. Lo bisa pergi sekarang. "

" tapi gue- "

" lo nggak ada urusan apa-apa juga kan sama Garla? Lo nggak usah khawatir karna ada gue. Lo bisa percaya sama gue kan? "

" ya, gue nggak ada urusan sama dia. Cuman gue nggak bisa percaya lagi sama lo Dit. Nggak akan pernah bisa "

" lo salah paham ga. Waktu itu- "

" udah. Lo nggak usah ungkit masa lalu "

" lo nggak pernah mau dengerin penjelasan gue ga "

" lo aja nggak jelas. Gimana mau ngejelasin ke orang? Mikir pakai otak Dit. Bukan pakai dengkul "

Adit terdiam. Dirga meninggalkan ruang UKS karna tidak mau lebih banyak berbahasan dengan Adit. Mantan sahabatnya itu.

       Dirga pergi ke lapangan basket. Bermain sendirian. Hal yang sering dilakukannya jika sedang kesal. Apalagi teringat masa lalu. Dirga ingin pergi dari sekolah ini menjauhi orang yang dibencinya tapi dia adalah pemilik sekolah ini. Dia tidak bisa melakukan itu. Dirga juga berusaha agar Adit dikeluarkan dari sekolah. Mengajaknya berkelahi, mengadunya macam-macam tapi tidak pernah berhasil. Akhirnya Dirga yang disalahkan atau Adit selalu di maafkan. Itu semua benar-benar membuat Dirga merasa sangat kesal. Ditambah lagi dengan Penghianatan yang diterimanya. Sangat tak bisa dipercaya.

Flashback on

Dirga menghajar Adit dengan amarahnya. Mencengkram kerah baju sekolah SMP milik Adit. Menatapnya dengan mata yang memerah ingin menangis.

" brengsek. Gue kira lo sahabat terbaik gue. ini? Ini balasan lo ke gue setelah apa yang bokap gue kasih ke lo? Ini hasil dari kepercayaan gue ke lo? Semua hancur Dit. Lo hancurin kepercayaan gue. Gue nggak bisa percaya ke lo lagi. Gue nyesal percaya ke lo. Gue nyesal punya sahabat kayak lo. "

" Dirga cukup! " mely mencoba melepaskan cengkraman Dirga di baju Adit.

" lo juga sama brengsek. Lo ngapain nerima gue kalau lo nggak ada rasa ke gue? Puas lo? Persahabatan gue udah hancur! Gue harap gue nggak pernah liat lo berdua lagi. Gue benci kalian. Kalian Orang yang gue sayang bahkan lebih dari ayah gue yang kaya itu. Yang tak memperdulikan anaknya. Juga ibu yang pergi ninggalin gue dari kecil. Tapi kalian juga ngehianati gue. Kalian semua sama. Gue benci kalian semua. "

Dirga melepas cengkramannya di baju Adit dan mendorongnya sampai terjatuh. Mely membantu Adit yang terjatuh.

" Dirga! Lo nggak bisa gini. Mely nggak salah. Semua salah gue. Gue juga suka sama dia bahkan sebelum lo cerita ke gue. Saat lo nggak ada buat dia. Gue gantiin lo buat nemenin Mely. Tapi ternyata kami sama-sama suka. Itulah yang terjadi ga "

" jadi menurut lo gue yang salah? otak lo hebat Dit. Lo pikir aja kenapa gue bisa kayak gini dan gimana gue kalau kalian nggak hianatin gue. Sekarang gue mungkin lagi senang-senang main sama lo Dit. otak lo yang hebat itu dipakai! "

Dirga pergi meninggalkan Adit dan Mely yang membeku mendengar ucapan Dirga yang bisa dibilang berubah drastis dari lembut dan ceria menjadi kasar. 

Flashback off


TBC
Komentar dan vote bintang yaaa
Terima kasih :);)

DIRGARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang