Chapter 17

9.2K 440 48
                                    

Mian lama updatenya, aku harus menyelesaikan tugas kampus dulu biar cepet wisuda wkwkwk.. Semoga di Chap ini tidak mengecewakan ya.. Dan bagi yang silent riders kemungkinan di chap selanjutnya bakalan di privat untuk menjaga kenyaman bersama.

Di tunggu review dan votenya ya ❤❤❤

..............

Baekhyun duduk kaku melihat peti kematian di hadapannya. Tatapannya kosong, air mata sudah membeku menjadi es. Mata yang awalnya memancarkan sebuah sinar keteduhan, kini sirna karena malaikat manisnya pergi untuk selamanya.

Seminggu setelah menghilangkan Luna, Baekhyun mendapat sebuah berita dari kepolisian jika putrinya ditemukan tak bernyawa di sebuah gudang kumuh di kawasan terpencil. Diperkirakan Luna sudah meninggal seminggu yang lalu akibat luka sobek di pipi kirinya dan ahli forensic menemukan sebuah luka yang sangat dalam di kewanitaan Luna. Polisi sudah memastikan jika sebelum dibunuh Luna diperkosa secara tak manusiawi.

Tangisan Baekhyun pecah ketika itu, putri satu satunya yang ia miliki ternyata dalam keadaan yang berbahaya saat itu, jika saja dia tak mengiyakan permintaan Luna untuk menggantikan dirinya menemui pria asing itu, mungkin Luna masih di sini bersamanya tengah tersenyum manis. Baekhyun terus menyerukan nama anaknya saat team forensic membuka tas mayat berwarna orange, wajah putrinya pucat pasi dengan beberapa luka legam di sekujur tubuhnya.

Baekhyun terus menangis mencoba membangunkan sang putri yang kala itu terbujur kaku. Pakaian yang dikenakan Luna masih sama dengan pakaian yang ia berikan kepadanya saat itu.


"kembalikan anakuu Hiks.. hiks.. Lu-lu na sayang.. Mo-Moomy di sini sayang hiks.. kau berjanji tidak akan meninggalkan Mommy sendiri eoh? Hiks.. Chan-Chanyeol a... ba-bangunkan putriku, di - dia hanya pura pura tidur untuk membohongiku hikss.. hikss.."

Chanyeol merengkuh tubuh mungil Baekhyun sambil membisikan kata kata penenang untuk kekasihnya. Chanyeol bisa mengerti bagaimana hancur dan terpuruknya Baekhyun saat ini. Saat pihak kepolisian menghubunginya, untung Chanyeol tengah berada di sisinya dan langsung menangkan Baekhyun yang kala itu berteriak histeris sambil menangis dengan tubuh yang bergetar hebat.

Awalnya Chanyeol bingung mengapa Baekhyun tiba tiba berteriak seperti itu setelah menerima panggilan dari seberang.


"Hikss... Luna ya.. hikss, Ireona.. marahi Mommy dengan suara nyaringmu itu, marahi Mommy karena sudah merebut Channiemu, jangan mendiami Mommy seperti ini, Hikss.. bangunlah hikss.. "

Baekhyun masih terus terisak di pelukan Chanyeol dengan tangan yang masih setia menggenggam tangan pucat tersebut.


"Maaf Nyonya, Noona Luna harus kami bawa ke rumah sakit untuk melakukan otopsi lanjutan"


Ucap salah satu team forensic yang menangai kasus ini, Baekhyun menggeleng keras lalu mendorong dada Chanyeol supaya bisa lepas dari dekapan pria itu. Baekhyun memeluk jasad putrinya sambil menatap tajam seluruh team forensic dan team medis lainnya.


"Tidak! Aku tidak akan membiarkan siapapun mengambil putriku!! Kalian semua PEMBOHONG! PUTRIKU MASIH HIDUP!! Chanyeol a.. katakana pada mereka hiks.. jika Luna masih hidup! DIA AKAN PULANG BERSAMA KITA!"

Baekhyun berteriak keras untuk menghentikan semua orang yang ingin mengambil Luna dari sisinya. Tangisan pedih itu semakin terdengar pilu ditelinga siapapun orang orang yang berada di sana, Chanyeol juga menangis di sana melihat sosok Luna yang terbujur kaku tak bernyawa, ditambah dengan Baekhyun yang semakin menggila tak bisa menerima keadaan tersebut.

Chanyeol tidak kuat melihat Baekhyunnyaa menjadi rapuh seperti ini, ia ingin menghampiri Baekhyun lalu mendekapnya dengan erat sambil membisikan kata penenang untuk kekasihnya, namun pergerakan itu seolah terhenti saat sebuah tangan kokoh menggantikan tangannya yang hendak meraih Baekhyun.

Mommy ByunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang