1 (Uno)

94 13 14
                                    

-
-
-

Biya sekarang berada di sekolah. Karena sekarang pertama masuk sekolah setelah kenaikan kelas kemarin, jadi untuk satu hari ini, kelas sebelas dan dua belas freeclass.

Biya memang murid pindahan saat kelas sepuluh semester dua, jadi dia tidak terlalu mengenal lingkungan sekolahnya ini.

Biya memiliki tiga sahabat, yaitu Vivi, Bila dan Nisa. Mereka memang memiliki paras yang rupawan, sehingga tidak sedikit kaum Adam yang ingin mendekati mereka, hanya saja mereka tidak terlalu memperdulikan, gombalan-gombalan yang selalu di lontarkan kepada mereka, oleh lelaki hidung belang.

----

Sekarang, mereka berempat sedang berada dikantin, tempat ternyaman saat berada di sekolah.

Mereka berjalan kearah meja pojok, tempat biasa mereka duduki.
Alasan mereka memilih tempat yang berada di pojok karena mereka tidak ingin menjadi pusat perhatian.

Setelah mereka duduk, Vivi menawarkan diri untuk memesan makanan, sebab jadwal memesan hari ini adalah Vivi.

"kalian mau pesen apa?" tanya Vivi kepada yang lain.

"Gue pengen mie ayam aja deh sama es jeruk." Nisa menjawab.

"Oke Nis, kalau yang lain gimana nih? "

"Udah samain aja, biar lo gak pusing sendiri pesennya Vi." simpul Biya

"Yaudah tunggu ya sahabat-sahabat gue yang cantik, tapi ya tetep gue yang paling cantik haha." Vivi cekikikan sendiri, sambil pergi untuk memesan makanan.

Yang lain hanya memutar bola mata malas, heran karena memiliki sahabat yang begitu pe-de.

Sesaat setelah Vivi pergi memesan, Bila bersuara. "Kalian tau gak?"

"Enggak." potong Biya cuek.

"Dih gue belum selesei ngomong tau, lo mah main motong aja," Bila menggerutu dengan mengerucutkan bibirnya.

Biya yang melihat Bila berekspresi seperti itu merasa jijik, dia langsung berekspresi ingin muntah seraya berkata, "muka lo udah jelek, please deh gak usah dijelek-jelekin lagi."

"Udah-udah jangan pada berantem, tadi lo mau ngomong apaan nih Bil? " Nisa menengahi.

"Itu tuh anak pemilik sekolah ini, siapa sih namanya, gue lupa."

"Reynand maksud lo?" tanya Nisa.

"Nah iya bener Reynand, seneng gue pas tau dia jomblo."

"Terus kenapa kalau dia jomblo?." tanya Biya.

"Ya nggak kenapa-kenapa sih, gue cuman cerita aja." jawab Bila cengengesan. Sedangkan Biya dan Nisa hanya memutar bola mata dengan kesal, waktu mereka terbuang sia-sia hanya untuk mendengar cerita Bila yang begitu tidak penting.

Sesaat setelah mereka mengobrol, Vivi datang bersama mang Asep dengan nampan yang berisi mangkuk-mangkuk mie ayam pesanan mereka.

Mereka makan dengan tenang, sampai terjadi keributan, yang disebabkan oleh empat pria yang memiliki wajah tampan, bak Dewa Yunani, yang tak lain dan tak bukan adalah Reynad, Ivan, Avin dan Samuel. Para most wanted sekolah yang selalu menjadi favorite kaum Hawa di sini.

Wajar saja sih, mereka memang sangat tampan dan genius.

Biya dan yang lain memang tidak terlalu peduli dengan kehadiran Reynand, jadi mereka melanjutkan makan mereka yang terhenti.

----

Reynand duduk di meja tengah-tengah kantin, ini semua adalah permintaan Avin, karena dia ingin berada di tempat yang strategis, mudah menjangkau penjual, juga mudah menjangkau dedek-dedek gemas.

Mereka memesan nasi goreng special, kalau kata Ivan sih 'special pake cinta' dasar Ivan bucin, mereka sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, Reynand yang sibuk memberikan komentar-komentar di instagram, Avin yang sibuk menjahili teman seangkatannya, Ivan yang sibuk menggoda teman seangkatannya juga adik kelasnya, pantang sekali untuk Ivan lakukan jika dia menggoda kakak kelas, bagimanapun Ivan playboy tapi dia tetap membatasi diri untuk tidak menjadi 'brondong', sedangkan Samuel, dia hanya sibuk dengan gadgetnya.

Tidak lama, datang bi Marni-- penjual nasi goreng di kantin Kencana ini, membawa nampan yang berisi pesanan 'cogan antik', cogan antik adalah panggilan orang-orang kepada mereka, karena mereka memiliki sisi antik tersendiri.

Setelah memakan nasi goreng mereka dengan lahap, kini mereka pergi ke taman dekat gudang sekolah, taman ini begitu sepi, tidak ada seorangpun yang datang ke sini, ini semua karena gosip yang telah menyebar ke antero sekolah, bahwa di taman ini selalu terdengar wanita menangis, juga suara-suara meminta tolong.

Padahal selama cogan antik berada disana, mereka tidak pernah mendengar apa yang telah orang-orang gosipkan, ini menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka, karena dengan begitu, mereka dapat leluasa menguasai taman ini, bebas melakukan apapun, walau tetap dalam batas wajar.

Reynand tertawa sendiri, itu membuat teman-temannya ngeri, karena diantara mereka tidak ada yang menceritakan hal lucu atau bahkan membahas sesuatu yang dapat membuat mereka tertawa.

"Lo sakit?" tanya Avin hati-hati, karena takut-takut Reynand akan melakukan hal yang berada di luar akalnya.

Reynand masih tertawa sendiri, mereka tidak ada yang 'ngeh' bahwa Reynand sedang melihat video seseorang, "bener-bener sakit nih orang," ucap Ivan dengan wajah parnonya.

Samuel yang memiliki otak lebih baik dari yang lain langsung menjitak Reynand, seakan menyadarkan Reynand dari kelakuannya yang membuta si kembar menjadi parno.

Reynand menghentikan tawanya, dia melirik Samuel dengan tajam, "apa sih lo main jitak kepala orang!"

Samuel hanya mengangkat bahu, tanda tidak ingin memperpanjang ucapan Reynand, sedangkan si kembar mereka mengucap syukur karena ternyata Reynand tidak kerasukan, seperti apa yang mereka pikirkan.

"Lo ngapain ketawa-tawa sendiri?" Avin masih kepo mengapa Reynand tertawa sendiri.

Reynand terkekeh kembali, lalu dia memperlihatkan video yang berada di insta storynya. "Si bego, receh banget sih humor lo." ucap Ivan karena kesal dengan video yang diberikan Reynand, disana tidak ada lucu-lucunya, hanya ada anak kecil yang memainkan aplikasi goyang-goyang tidak jelas.

"Selera humor lo aja kali yang sok tinggi." jawab Reynand dengan masih terkekeh.

-
-
-

Hallo aku rombak abis-abisan nih, semoga suka yaa!

Amor PerfectoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang