3 (Tres)

98 10 3
                                    

Hai, minimal 15 vote dan komen,aku akan lanjut cerita ini, tapi kalaupun gak sampai target, insyaallah aku bakal publish, tapi nggak sekarang-sekarang hehe.

-
-
-

Reynand telah selesai membersihkan diri, kini dia telah menggunakan kaos santai dengan celana selutut, sebelum benar-benar turun ke bawah, Reynand terlebih dulu menghampiri Ehan yang berada di dalam kamarnya, percis di samping kamar Reynand.

Reynand masuk begitu saja, mengangetkan sang empunya kamar yang sedang bermain PS, dia kemudian duduk di samping Ehan.

"Dek kok lo bisa bareng cewek cakep?" tanya Reynand kepo dengan wanita yang mengantarkan Ehan pulang.

Ehan mengerutkan kening, kemudian menaikan satu alisnya, mencoba mencari tahu siapa yang dimaksud oleh abangnya, "maksud abang kak Biya?"

"Oh namanya Biya?" gumam Reynand yang masih terdengar oleh Ehan, walau tidak begitu jelas.

"Abang temenin sana kak Biya, soalnya Ehan mau main PS dulu, lagian yang tua mah cocoknya ngobrol sama yang tua," ucapnya dengan santai, "tapi abang jangan macem-macem sama kak Biya, dia itu penyelamatnya Ehan!" tambahnya.

Reyanad hanya memberikan sedikit sentilan di telinga Ehan, kemudian berlalu begitu saja, tanpa memperdulikan gerutuan-gerutuan kesal dari Ehan. Dia berjalan menuruni tangga, berjalan ke arah ruang tamu, berniat untuk menemani Biya, namun ternyata di ruang tamu kosong, tidak ada siapapun.

Setelah itu, dia berbalik menuju dapur, disana hanya ada bundanya yang masih berkutat dengan alat masak, Reynand menghampiri bundanya, menanyakan kemana perginya gadis tadi. "Bun, cewek tadi mana? Kok, gak keliatan?"

"Siapa?"

"Yang tadi anterin Ehan balik."

"Oh nak Biya, dia barusan pamit pulang dulu, katanya mau simpan sepeda sama ganti baju," ucapnya sembari melirik Reynand, "kenapa kamu nanya-nanya?"

"Kirain masih disini, mau ngajakin main sih aku."

Arina hanya bergumam tidak jelas, kemudian kembali fokus dengan kegiatan masaknya.

Sedangkan Reynand, dia berjalan ke arah lemari pendingin, mengambil minuman favoritenya, apa lagi jika bukan, yoghurt rasa strawberry.

Setelah mengambil minuman favorite juga beberapa cemilan, dia melangkah menuju ruang keluarga, mengambil remote TV, menonton kartun kesukaannya.

Sesekali dia memainkan handponenya, membalas chat-chat dari beberapa wanita, juga mengecek instagramnya yang selalu ramai, seperti pasar induk.

Tidak berapa lama ada line masuk ke dalam handponenya, saat dilihat ternyata nama Avin yang terpampang disana.

"Nan, gue sama yang lain ke rumah lo ya skrg!"

Reynand mengetikan sesuatu disana.

"Jangan lupa bawa cimori stoberi gueh"

"Sekali aja libur nan"

"ga bisa, kalo gitu lo g blh main ke sini"

Amor PerfectoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang