DARK VALENTINE 7

156 2 0
                                    

PLAY: SAY SOMETHING - A GREAT BIG WORLD FT. CHRISTINA AGUILERA

***

Author's Point of View

Valentine menyusun baju-bajunya dalam diam. Ia tidak banyak berbicara kepada Justin setelah mengatakan bahwa mereka akan berangkat sekarang. Justin hanya duduk tanpa membantu Valentine karena Valentine yang menyuruhnya begitu. Tak sedetik pun Justin melepaskan pandangan dari pergerakan tubuh Valentine yang dengan cekatan mengurus semuanya.

"Kita benar-benar akan ke Kutub Utara?" suara Justin terdengar takjub namun sedikit takut melihat Valentine yang mendiamkannya dari tadi. Valentine tidak menjawab dan mengambil tablet miliknya lantas mengecek keadaan jet yang akan mereka pakai untuk berjalan-jalan.

"Aku rasa waktu dua hari untuk berjalan-jalan cukup untuk kita. Perjalanan ke Kutub Utara sangat panjang. Memakan waktu sekitar lima jam. Selain berlibur, penelitian yang diadakan beberapa ahli disana merupakan kehendakku. Jadi, sekalian mengecek apakah penelitian mereka berjalan sempurna atau tidak." Valentine mengangkat bajunya dan mencampaknya sembarangan. Ia menekan remote sebanyak dua kali lantas ruang pakaiannya terbuka lebar.

Jantung Justin berdebar tak karuan. Padahal, biasanya ia tidak segugup ini melihat tubuh Valentine. Bahkan mereka sudah berkali-kali melakukan hubungan intim. Namun, perubahan hati dan perasaan Justin secara perlahan mulai terlihat. Justin tahu dan mengerti bahwa jika ia tiba-tiba jatuh cinta kepada Valentine, itu tidak akan menjadi sementara. Dalam artian, bahwa ia akan menjadikan Valentine miliknya. Selamanya.

Namun, perasaan untuk Selena masih ada di dalam hatinya. Bahkan Justin lebih sering berpikir ke acara pernikahannya beberapa jam belakangan karena tadi pagi, Ibunya mengirim pesan dan bertanya dimana ia berada. Tentu saja Justin mengatakan bahwa ia akan pulang dan segera menikahi Selena di hari yang sudah ditentukan. Ia sedang membutuhkan liburan dan jauh dari media. Itulah yang ia katakan.

Namun, kenyataannya, ia sama sekali tidak memiliki niatan untuk beranjak dari sisi Valentine.

"Ayo, baby. Aku sudah menyiapkan semua keperluanmu dan pakaian hangat di dalam jet. Aku menyuruh manager-ku membawanya."

Valentine mengangkat tas dan koper mereka. Dengan cepat Justin membantu kekasihnya. Justin membawanya turun dan permisi kepada Valerie. Valerie menatap Justin penuh arti. Justin hanya tersenyum gugup karena semalam, ketika Valentine sedang tertidur, Valerie memberikan sebuah kalung berbentuk rumit yang keren kepada Justin dan meminta pria itu memakainya. Justin hanya mematuhi apa yang diucapkan Valerie.

Mereka masuk ke dalam mobil yang membawa mereka ke bandara. Setelah sampai, tanpa basa-basi Valentine menggandeng Justin naik ke jet pribadinya. Justin menatap Valentine yang sangat cantik hari ini.

"Kau sangat cantik, boo." bisik Justin dengan lembut. Valentine berusaha tersenyum disaat bibirnya hampir bergetar. Pujian lembut Justin...ah, ia tak akan pernah mendapatkannya lagi ketika hari itu datang.

"Apakah kau ingin makan sesuatu? Aku memiliki chef pribadi di jet ini."

Justin hanya tersenyum lalu menggeleng dan duduk di atas sofa panjang yang nyaman. Jet milik Valentine benar-benar terasa seperti rumah kecil yang nyaman. Valentine duduk di samping Justin dan bersandar di bahu pria itu.

"Setelah kita ke Kutub Utara, aku rasa aku ingin ke Paris. Kota penuh cinta itu. Aku menginginkannya."

"Aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi, Val. Aku..." suara Justin tercekat. Ia sangat ingin mengucapkan kata itu meskipun ia tidak begitu pasti dengan perasaannya sendiri."...mencintaimu."

DARK VALENTINE oleh VIVIAN GEOVANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang