DARK VALENTINE 11 (epilog I)

241 6 0
                                    

BIG WARNING! THIS PART HAS AN ADULT SCENE.

DARK VALENTINE

EPILOGUE

PLAY: VALENTINE - MARTINA MCBRIDE

***

Justin Bieber's Point of View

Aku benar-benar tak menyangka bahwa dua hari lagi kami akan menikah. Di tahun 2024 ini, kami tentu tentu memilih tanggal empat belas Februari ini sebagai tanggal pernikahan kami. Setelah pertemuan di Italia setahun lalu dan setelah kami saling membicarakan tentang betapa kami saling mencintai, saling merindukan dan berbicara mengenai apa yang telah terjadi selama enam tahun kami tidak berhubungan—setelah semua itu, tanpa basa-basi kami merencanakan pernikahan kami sematang mungkin.

Eh, atau hanya Valentine?

Karena, hampir sembilan puluh persen dia yang mengatur semuanya namun biayanya aku yang menanggung. Valentine bisa dikatakan wanita yang boros untuk pernikahannya. Aku tak menyangka bahwa ia menginginkan sebuah pernikahan di atas kapal pesiar yang akan membawa kami berbulan madu langsung di Bora-Bora.

Well, aku tak masalah sebenarnya. Dan sekarang, kami sedang bersiap-siap untuk berlayar di atas kapal pesiar pribadi Swansea yang luasnya sama seperti kamar Titanic! Oke. Mungkin aku berlebihan. Tidak sebesar itu juga sih. Karena, disaat aku mengundang semua artis yang aku kenal dan itu berjumlah seribu lima ratus lebih, kolega dan relasi bisnis Valentine datang dari seluruh penjuru dunia. Asia, Eropa, Amerika, dan berbagai negara ibukota. Beruntung kapal pesiar milik Valentine hanya dua dan kami memakai keduanya.

Aku mengurusi biaya makan dan sebagainya. Valentine sangat gila mengenai pernikahan ini. Kalau aku sih, hanya ingin malam pertama, di kamar sepanjang hari bersama Valentine dan berduaan sepanjang hidupku.

"Ini pernikahan pertama dan terakhirku, Bieber. Jadi, biarkan aku mengurusi semuanya agar berjalan lancar."

Itu yang selalu ia katakan ketika aku berniat berduaan dengannya. Ia terlalu sibuk! Cih! Aku hanya bisa memeluk anak lelakiku yang sangat aku cintai itu. Timmy benar-benar jenius dan terkadang aku bisa mati kutu dibuatnya.

Akhirnya kapal mulai berlayar dan para tamu juga sudah mulai berada di atas kedua kapal ini. Aku segera masuk ke kamarku dan Valentine dan Timmy. Tidak apa-apa. Meskipun sedikit risih ketika melihat Timmy tidur di tengah-tengah kami karena dengan begitu akan sangat sulit untuk menggerayangi tubuh Valentine ketika malam hari.

Aku menghempaskan tubuhku di atas tempat tidur dan menarik Timmy ke dalam pelukanku.

"Daddy, mengapa kau langsung tidur, eh? Mommy mengatakan bahwa ada beberapa hal lagi yang harus ia urus. Kau sangat pemalas!"

"Timmy, Daddy lelah dan ingin memelukmu, sayang. Diamlah dan cium Daddy. Bantu Daddy agar tidak lelah lagi."

Timmy mengerucutkan bibirnya dan mencium bibirku, pipiku, hidungku lalu mataku. Aku merasa bahagia ketika merasakan itu.

"Sudah, Daddy. Jadi, sekarang apa yang harus kita lakukan? Mommy tidak pernah mengajarkanku untuk bermalas-malasan, Daddy. Ayolah!"

"Memangnya apa yang kau inginkan saat ini, hmm? Daddy hanya ingin memeluk anak lelaki Daddy yang sudah dewasa ini." Ledekku dengan nada jahil.

"Oh, Daddy! Kau melihat ciuman pertamaku dengan Jessica?!" tanyanya gugup sambil memukul dadaku. Aku tertawa kecil dan memeluk tubuh Timmy erat.

DARK VALENTINE oleh VIVIAN GEOVANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang