DARK VALENTINE 12 (epilog II)

408 9 0
                                    

***

Author's Point of View

PLAY ANYTHING CUTE.

Valentine masuk ke kamarnya sambil menarik napas panjang karena begitu lelah menyambut, berbincang dan bersalaman dengan ribuan tamu. Bahkan separuh dari tamu itu tidak ia jumpai. Dan kado pernikahannya benar-benar menggunung hingga mau tak mau, Valentine menyuruh Simon mengantarnya kembali ke New York.

"Mommy, kau masih marah?" tanya Timmy tiba-tiba saat anak kesayangan Valentine itu masuk bersama Ayahnya. Valentine menatap Justin dan pria itu tersenyum pengertian lantas mengangguk.

"Mommy masih marah kepadamu. Kau tidak boleh berpacaran di usiamu yang masih muda, Timmy. Mommy tidak akan menyayangimu lagi jika kau seperti ini. Mommy mengizinkanmu berteman dengan Jessica. Namun, kau menciumnya? Timmy, kau tahu itu salah, kan?"

Timmy menunduk."Maafkan aku, Mommy. Aku juga sudah tidak berpacaran dengan Jessica. Ia pindah besok pagi karena pekerjaan orangtuanya. Jadi, aku tidak akan berciuman lagi, Mommy. Dan aku akan selalu menuruti apa yang Mommy inginkan. Aku janji, Mommy. Jangan membenciku, ya?"

"Oh, Timmy. Mommy sangat mencintaimu. Mommy tak akan mungkin membencimu. Sekarang, Mommy tahu kau lelah. Kau ingin mandi bersama, Mommy?" Timmy mendongak dan mengangguk dengan cepat."Baiklah, ayo kita mandi."

"Tunggu dulu! Apa? Kalian mandi bersama?" tanya Justin sambil berteriak tak percaya.

"Justin, jangan mulai. Dia anak kita." Valentine membalik tubuhnya memunggungi Justin."Tolong bantu aku membuka gaun ini."

Justin dengan senang hati melakukannya. Valentine tidak memakai apapun di balik gaun itu karena memang tubuhnya yang sudah sangat sempurna tanpa perlu menggunakan korset. Hanya menyisakan celana dalam lucu milik Valentine dan gairah Justin membludak.

Valentine segera menggendong Timmy dan membiarkan anak lelakinya menyentuh dadanya sambil sedikit menghisap putingnya.

"Timmy, kau tahu itu tidak ada susu." ujar Justin dengan nada cemburu yang sangat terlihat.

"Aku tahu, Daddy. Tapi, aku suka. Mommy juga selalu mengizinkannya, kok." Jawab Timmy polos dan kembali menghisap puting Valentine. Mereka menghilang di balik pintu kamar mandi dan Justin dengan cepat membanting tubuhnya di atas tempat tidur dan menendang kakinya berkali-kali. Perasaan cemburu, kesal dan marah bercampur menjadi satu. Dan jadikan itu bahaya karena gairah Justin juga sedang berada di titik tertingginya.

Justin melepas jas-nya dan melemparnya sembarangan. Ia sangat panas melihat anak lelakinya dengan gampang mendapat jatah payudara Valentine yang sangat menggoda itu. Dan sialnya, berwarna merah muda! Itu yang menjadi favorit Justin.

Setelah beberapa menit, Valentine keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di tubuhnya. Begitu juga dengan Timmy yang memakai handuk berukuran mini.

"Justin, tolong pakaikan baju Timmy."

Timmy berlari ke arah Ayahnya dan bagaimanapun, Justin tak mungkin marah kepada anaknya. Ia segera membubuhkan bedak di atas tubuh Timmy dan memberinya sebuah minyak hangat. Setelah itu, Justin segera memakaikan baju yang ternyata sudah lebih dulu disiapkan isterinya.

Valentine tanpa malu-malu bertelanjang di hadapan suaminya. Justin berusaha tidak melihat. Karena, itu hanya akan semakin membuatnya tersiksa.

"Justin mandilah, aku akan menidurkan Timmy."

Valentine membawa Timmy naik ke atas tempat tidur dan dengan cepat anak bijak itu memeluk tubuh ibunya dengan erat. Diam-diam, Justin mengabadikan kejadian itu karena ia merasa bahwa itu sangat manis. Setelah itu, ia segera membersihkan diri. Dan ketika selesai, Justin segera berbaring di samping Timmy dan menatap isterinya yang juga telah tertidur karena kelelahan.

DARK VALENTINE oleh VIVIAN GEOVANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang