Krriiiiinngg...
Bel tanda berakhirnya pembelajaran.
Nara masih betah duduk di bangku dengan handphone ditangannya.
“Gak pulang, Ra?” tanya Ika teman sebangku Nara, atau lebih tepatnya sahabat Nara.
“Nanti aja, paling di gerbang lagi ramai anak-anak yang berdesakkan untuk keluar.” Jawab Nara sambil menoleh ke Ika.
“Ikut gue aja yuk ke Lab Komputer.”
“Ngapain?”
“Biasa cari WiFi, kayak gak tau gue aja, Ra.”
“Oooh.. boleh deh, sekalian irit kuota. Hehehe..”
Akhirnya Nara dan Ika pun pergi menuju ke Lab Komputer.
Mereka tidak masuk ke Lab melainkan duduk di bangku depan Lab yang disediakan oleh sekolah.
1 jam kemudian..
“Ika, udah belum? Gue mau pulang nih, udah sore.” Tanya Nara pada Ika yang masih asik dengan handphonenya.
“Udah kok, yuk kalau mau pulang.” Ika pun beranjak dari duduknya.
Nara dan Ika berjalan melewati koridor sekolah.
“Masih ada bis gak, Ra? Kalau gak ada, nebeng gue aja..” tawar Ika pada Nara.
“Masih ada kok. Kapan-kapan gue bareng sama lo” jawab Nara dengan tersenyum manis.
“Oke, gue duluan ya.. Hati-hati dijalan. Awas nanti ketemu cogan, hahaha..” canda Ika pada Nara.
“Apaan sih Ika, gaje deh.. Hati-hati bawa motornya..” teriak Nara pada Ika yang berjalan menuju parkiran.
“Oke” jawab Ika sambil berteriak.
Nara pun melangkah keluar dari lingkungan sekolah, ia berjalan menuju halte dan duduk di bangku yang disediakan.
15 menit Nara menunggu bis, akhirnya ada bis yang melintas.
Nara pun naik bis tersebut dan duduk di kursi yang masih kosong.Selang beberapa menit, ada cowok yang naik bis yang ditumpangi Nara.
Sontak jatung Nara berdegup lebih cepat setelah melihat cowok tersebut. Dia duduk tepat didepan Nara. Hal itu membuat jantung Nara semakin bergetar. Ada rasa senang di hati Nara. Ia tak percaya bisa pulang bareng dengan cowok tersebut. Tumben naik bis, biasanya kan naik motor, batin Nara terheran-heran.
Saat perjalanan pulang didalam bis. Aroma khas parfum cowok itu tercium oleh hidung Nara, yang membuat Nara gagal fokus ketika membaca novel karena kepikiran cowok itu terus.
Sampai di Jalan Usman, bis berhenti dan cowok tersebut turun. Ooohh... dia turun disini, batin Nara.
~skip~ 20 menit..
Nara membuka pintu dan mengucapkan salam “Assalamu’alaikum...”.
“Wa’alaikumussalam” jawab Bunda Ita (ibunya Nara). “Kok baru pulang sayang?” tanya Bunda pada Nara yang mencium punggung tangannya.
“Iya Bun, tadi main sebentar sama Ika” jawab Nara.
“Oohh.. Ya sudah, kamu mandi terus sholat. Setelah itu bantu Bunda masak” ucap Bunda sambil bergegas ke dapur.
“Iya Bun..” jawab Nara, ia bergegas pergi ke kamarnya.
Nara membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali. Ia meletakkan tasnya dimeja belajar, segera ia mengambil handuk dan melesat ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Saja
Teen FictionAyudia Inara, biasa disapa Nara. Ia anak terakhir dan mempunyai seorang kakak perempuan yang sudah memiliki keluarga. Sekarang ia duduk di bangku SMA kelas XII IPA. Awal kisah cintanya dimulai sejak MOS di SMA. Ia menyukai seseorang sejak pertama ia...