[17] Tujuh Bulanan

23.9K 4.3K 1.9K
                                    

Part ini special, soalnya ada bang Sally muntjul😂

🌸🌸🌸

Sehabis subuh, rumah ber-cat hijau itu ramai oleh ibu-ibu yang sedang memasak untuk acara 7 bulanan atau biasa disebut Mitoni.

Mitoni atau selamatan tujuh bulanan merupakan adat Jawa dan dilakukan setelah kehamilan seorang ibu genap usia 7 bulan atau lebih.
Dilaksanakan tidak boleh kurang dari 7 bulan, sekalipun kurang sehari.

"Upiiiin ambilin coet, Pin!" teriak Ceu Edoh dari pekarangan samping

"Bentaaar."

"Pin ambilin coet pin." Upin malah menyuruh Ipin yang sedang ngepel.

"Lu lagi apa emang?"

"Gue lagi semedi, ga bisa di g3 (ganggu)"

"Gak berguna." ucap Ipin nyelekit.

"Makasih." Ipin mendengus ketika kakaknya sudah memasang muka tembok, mau tidak mau ia yang harus mengambilnya.

"Ini ceu, kak Ros mana?" tanya Ipin menahan kesal, kakaknya ini disuruh gak mau tapi malah ngikut.

"Lagi dimandiin sama Mas Badrol, Pin." Upin yang mengikuti di belakang adiknya melotot, Ipin yang memang tahu prosesi acara tujuh bulanan hanya mengangguk.

"Kak Ros dimandiin?"

"Lu mau juga?"

"Ya kalo dimandiin Nurul, gue mau."

"Ampas."

"Woy Devi, Jarjit!" teriak Upin membuat Ipin semangat mencari-cari keberadaan Devi, namun nihil.

"Upiiiiin!" Ipin mengejar Upin yang memasuki rumah setelah membohonginya.

***

Selepas prosesi Mitoni yang menguras energi, Badrol, Ros, Upin dan Ipin berkumpul di ruang keluarga.

"Duh kak, perutnya empuk banget itu kalo dijadiin bantal." celetuk Upin.

Duak

Upin terkena lemparan remot tv dari Ipin.

"Kalian ini ribut mulu sih." ucap Badrol menengahi ketika Upin hendak melempar kembali sang remot. Bisa-bisa kena istrinya!

"Mas, Upin minta hp android dong." pinta Upin gak tahu malu.

"Besok kita beli ya, Pin. Kamu kenapa baru bilang sih? Mas selalu gaada waktu buat beliin kamu hape." Badrol menyetujui permintaan Upin membuat lelaki pecinta warna kuning itu sumringah.

"Kamu sibuk mulu sih, udah jadi manager juga. Aku kesepian tau!" rajuk Ros sembari ndusel-ndusel manja di dada bidang Badrol. Hmmmmmmmmm, m nya ada sembilan.

"My eyes."

"Lagak lu!" Ipin menjitak Upin yang sok suci, padahal keseringan nonton yang lebih parah juga.

"Woyyy jadi adek durhaka banget sih!" kejar-kejaran part 2 pun dimulai.

Abaikan dua tuyul gede tersebut, kembali ke BadRos.

"Maaf sayang, nanti Mas usahain bawa kerjaan ke rumah aja ya?" tawar Badrol membuat Ros tersenyum.

Ah manis sekali.

"Lapar, Mas. Ros pengen rujak buah." ucap Ros membuat Badrol tersenyum maklum, masih jam delapan, mungkin mang Tarno masih mangkal.

"Tunggu sini ya, sayang."

"Tapi Ros pengen ikuttt." Ros menarik-narik kaos hitam polos Badrol.

"Ibu hamil gak baik keluar malem." nasehat Badrol.

"Ros di mobil aja kok, Mas. Gak ikut keluar, Ros pengen berduaan sama Mas." Ros memasang puppy eyes membuat Badrol terkekeh.

"Yaampun kamu makin cantik aja sih, Ros." Badrol mengecup ujung hidung Ros mesra.
Aduh gak kuat bayangin, Badrol aslinya aja uda ganteng apalagi jewon:(((

"Kalo gak cantik pasti Mas juga gak bakalan doyan." celetukan Ros dibalas kecupan singkat dibibir. Hm.

***

Alun-alun komplek terlihat penuh dengan muda-mudi yang melakukan ritual mojok di malam minggu.

"Lambreta farhan si bow. Akika mawar jali-jali nih, birma bismika cacamarica lekong gedong." [Lambat parah sih cuy. Aku mau jalan-jalan nih, biar bisa cari laki gede(?)] kang sate hanya menatap lelaki absurd ini melongo.

"Mau kemana, Sall? Rapih bener." sapa Badrol mendapati temannya sedang membeli sate.

"Akika mawar cacar kerajaan bow. Eh, Ros, Hamidah berapose buel? " [aku mau cari kerjaan cuy. Eh Ros hamil berapa bulan?)] tanya Sally pada Ros yang kekeuh ingin turun melihat suasana malam hari. Dasar bumil, tadi bilangnya gak bakal turun, Badrol sih pasrah sajalah.

"Nyari mawar buat kerajaan?" tanya Ros bingung sampai melupakan pertanyaan yang diajukan Sally, Badrol terkekeh.

"Sally mau cari pekerjaan, Sayang. Ros udah 7 bulan, Sal. Lu kenapa tadi gak mampir?" jelas Badrol fasih, ya gimana, Sally kan temannya sedari bontot.
Meskipun pada awalnya Badrol juga gagal paham sama bahasa lelaki satu itu.

"Akika bosnia, cin. Tradi eike masrada di Bali. Selimut lho buat yey." [aku bosen, bo. Tadi aku masih di Bali. Selamat ya buat kamu.]

"Sally kasih selamat." bisik Badrol mendapati Ros yang kurang paham.

"Oh iya makasih."

"Nih satenya." kang sate cepat-cepat menyerahkan satu bungkus sate agar Sally pergi .

"Maskandos bow. Yuk ah akika capcus dulang." [Makasih, yuk ah aku cabut duluan.] pamit Sally pada keduanya.

"Hati-hati Sal, jatoh bangun sendiri." Sally mengacungkan jempol lentik hasil meni pedinya.

" Sally mengacungkan jempol lentik hasil meni pedinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang kangen abang Saleh aka Sally? 🙌

Btw bahasanya si Dewi itu bahasa bencong/?
Gue nemu di lapak sebelah [Bhumi dan Bulan], agak gue modif sih wkwkwkw xD

When Upin Ipin Are AdultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang