Upin pun melakukan tendangan jarak jauh dan,
"Jangan buru-buru, Pin! Kalem!" arahan Rajoo kembali terdengar.
Tendangan Upin terlalu tinggi, sepertinya ia perlu mengasah lagi teknik cungkilannya.Tito melemparkan bola pada Fang yang langsung Upin rebut.
Upin mengoper bolanya pada Mail yang dengan cepat membawa bola dan mengoper pada Dzul.Saking cepatnya Mail berlari, Boy mengambil alih bola dengan cepat dan mengopernya pada Gopal yang berlari menuju gawang.
Ekhsan berusaha menghadang Gopal, namun secara tidak sadar Gopal menyikut wajah Ekhsan sehingga lelaki tambun itu menindih Ekhsan.
"Priiiit!"
"Kartu merah!" peringatan pak Zola membuat Mail emosi dan hendak menghajar Gopal.
"Kalem, Il." tahan Dzul tumben-tumbenan kalem.
Soalnya bukan gue yang kena, batin Dzul lega.
"Ekhsaaaaaan! Jangan mati, Saaaan! Banguuuuun!" sorakan Fizi dari bangku penonton membuat netizen salah fokus.
"Daddy! Ekhsan cedera, Dad. Cepat kesini!" telepon Fizi panik pada Daddy Asep--ayah Ekhsan.
"Istirahat 2 menit!" intruksi pak Zola.
"Lebay amat sih, Zi. Paling gepeng doang tuh si Ekhsan." celetuk Ijat sadest yang mendapat tamparan dari Fizi.
***
Ekhsan dilarikan ke rumah sakit sehingga Fizi harus menggantikannya sementara tim KB kehilangan satu pemain.
Fizi menggeram ketika daddy Asep menyalahkan dirinya, lelaki hawt berkacamata itu membentak Fizi karena tidak becus menjaga Ekhsan-nya.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Fizi nyerang ye gantiin lu Dzul?" tawar Rajoo.
"Jangan, ntar dia balas dendam." sanggah Dzul cepat.
"Gue profesional, btw." protes Fizi.
"Bacot! Sama aja lu kayak Dzul! Gak ada profesional-profesional sama sekali kalo nyangkut Ijat ataupun Ekhsan." nyinyir Mail membuat Fizi mendengus.
"Siap-siap, harus lebih fokus ye!" arahan Rajoo lagi-lagi hanya diangguki kelimanya.
***
"Greget banget gue." Ucap Mail ngos-ngosan. Pertandingan berakhir sejak lima menit sebelumnya.
"Udahlah, terima aja." Dzul mengelap keringatnya menggunakan handuk yang Ijat beri.
"Maaf ye, kayaknya gue yang kurang berusaha." Fizi hampir menangis sebelum Nurul memberi manisan cabe kesukaannya.
Nurul itu tsundere yeorobun.
"Nur, zuapin gua dong." pinta Upin yang langsung mendapat jitakan dari Nurul. Upin memasang mata melasnya yang lagi-lagi Nurul colok.
Dari arah berlawanan, tim KB datang membawa barang-barang, bersiap untuk pulang.
"Gue nikmatin banget pertandingannya. Dan maaf buat Ekhsan, gua gak sengaja. Sumpah." ucap Gopal penuh penyesalan.
"It's okay, cedera dalam pertandingan itu hal biasa." balas Upin membuat Fizi mendengus.
Jarjit hanya membaca ulang puisinya, jelas sekali nggak kebagian scene maupun dialog. Kasih doi ciuman basah.
"Maaf ya, kita sering banget taruhan gak jelas gini. Damai aja yuk?" Boy mengajukan tawaran yang langsung Upin setujui.
"Lain kali kita tanding laga persahabatan." celetuk Dzul yang dibalas kekehan Boy.
Pertandingan berakhir seri, membuat keduanya memutuskan untuk berdamai.
Boy mencari Fang yang ternyata sedang berbicara empat mata di pojok lapangan bersama Nurul.
"Kita putus." ucap Fang singkat membuat Nurul mengangkat alisnya,
"Udah 'kan?" bukannya membalas apa yang diucapkan Fang, Nurul malah bertanya.
Fang mengangguk, setelah itu Nurul kembali ke tempatnya.
Fang menggaruk tengkuknya, gitu doang nih? Batinnya heran.
Padahal ia dan Nurul sudah menjalin hubungan selama seminggu, namun naas, Fang harus segera mengakhirinya.
Jika tidak, akan banyak haty yang tersakiti.Hm

KAMU SEDANG MEMBACA
When Upin Ipin Are Adult
Fiksi PenggemarPernah kepikiran nggak Upin Ipin gedenya kapan dan kayak gimana? Nah di cerita ini, Upin Ipin dkk udah pada remaja gais. Penasaran kan? Baca aja hayuuuuu A fanfic created on Sept/24/2017.