[21] Menjenguk

22.9K 4.2K 1.1K
                                    

Pelajaran olahraga di pagi hari memang benar-benar sempurna.

"Siapa yang tidak hadir?" Pak Agus, selaku guru olahraga mengabsen.

"Nihil pak."

"Nihil ndasmu!
Rajoo sakit, Pak!" Fatiha menciwit lengan Adit, modus emang. Hm.

"Eh perasaan tadi gua ketemu doi." Celetuk Upin heran.

"Jangan pake perasaan dong, Pin." Balas Dzul membantah membuat Upin memutar kedua bola matanya.

"Rajoo emang sempet berangkat, sampe gerbang doang sih.
Terus doi malah naek si Saipul lagi, mules katanya." Jelas Ipin singkat.

"Samuel, Pin." Koreksi Mei-mei.

"Oh iya." Ipin nyengir.

"Olahraga hari ini senam lantai, ya." Intruksi Pak Agus seraya menaruh matras.

Dan olahraga pun berlangsung khidmat.

***

Terlihat empat mobil di pekarangan mansion Rajoo.

Terlihat empat mobil di pekarangan mansion Rajoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Busehh ini mobil banyak amat." Celetuk Dzul heboh.

Iya yorobun, Upin, Ipin, Jarjit, Fizi, Ekhsan, Adit, Dzul, Ijat, Fatiha--yang ngotot ikut-- sedang menjenguk Rajoo.

"Kayaknya Chef Muthu datang ya?" Ijat berasumsi yang diangguki oleh Jarjit. Tumben doi pinter.

"Maybe."

"Gue udah sms Rajoo, katanya tunggu di ruang baca." Upin memasukkan hp Polytronnya ke dalam tas.

"Ya udah. Eh lu masih hapal kan, Pin? Gue sih lupa." Dzul cengengesan, ya wajar sih.
Rumahnya terlalu besar.

"Gue lupa-lupa ingat. Yaudah yok."

"Lu semua duluan ya, gue ada urusan bentar." Adit menginterupsi,

"Jangan kabur lu, Dit." Ancam Fatiha, bisa gawat kalau Adit kabur.

Soalnya cewek berhijab itu kan nebeng Adit.

"Kaga, suer."

"Ah elu mah suka boong." Fatiha tidak percaya.

"Yaudah lu ikut gue." Ucap Adit akhirnya membuat Fatiha cengengesan.

"Ngapain lu disini?" Tanya Adit membuat Felix--teman satu grupnya (bocah tersesat) dulu--terlonjak kaget.

"Bang Adit? Gue sekarang jadi bodyguard di London. Lo apa kabar?" Balas Felix dengan antusias.

Felix tidak bersekolah karena kendala biaya, setidaknya itu yang Adit tahu. Dan kini, lelaki yang berada satu tahun dibawahnya itu telah tumbuh begitu tampan.

"Seperti yang lo liat, Pel. Gue tanpa kalian mah apa.
Btw, si Chan gimana? Changbin? Jisung?" tanya Adit semangat menghiraukan pipi Fatiha yang memerah kala menatap Felix.

"Chan ada di dalem kok, lagi ngobatin anaknya Chef Muthu." Jelas Felix,

"Chan jadi dokter?" Tanya Adit memastikan.

"Bukan, jadi pembantu dokter, apaan ya namanya gua lupa." Jawab Felix terkekeh, Fatiha yang berada di samping Adit bersuara.

"Gue nyusul yang lain, Dit." pamit Fatiha cepat karena tidak tahan berlama-lama menatap Felix yang langsung dihadang Adit.

"Yakin lu ga bakal tersesat?" tanya Adit mengangkat satu alisnya heran,

"Perlu gue anter?" Tawaran Felix membuat Fatiha melongo.

"Gak usah, gue bisa sendiri."

-

Ehsan hendak berlari kembali ke luar ketika melihat gurita pada dinding dihadapannya.

Ehsan hendak berlari kembali ke luar ketika melihat gurita pada dinding dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kaga ikut masuk dah."

"Yaampoen San! Itu boongan keleus. Jangan lebay deh." Ucap Fizi menarik kerah baju Ehsan yang hendak berlari.

"Bacot lu, Zi." Ehsan melepaskan rangkulan Fizi.

"Tenang, kan ada gue." Fizi menaik turunkan alisnya, menggoda Ehsan.

"Nah ini ruangannya." Upin berhenti di pintu berwarna putih, membukanya lalu semua manusia itu melongo takjub.

" Upin berhenti di pintu berwarna putih, membukanya lalu semua manusia itu melongo takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keren banget." Ijat berseru girang, Dzul sih biasa saja.

"Buku puisi dan pantun ada gak ya." Jarjit tanpa tahu malu segera melihat-lihat buku yang ada.

"Waw keren." Ipin menatap takjub tangga yang berada di pojok ruangan.

" Ipin menatap takjub tangga yang berada di pojok ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini rumah udah gede, unik lagi." Pendapat Ipin diangguki semuanya.


Hmmmmm😂

When Upin Ipin Are AdultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang